BANGKINANG (RIAUPOS.CO) — Kapal Motor (KM) Banawa Nusantara 58 dievakuasi dari bawah Jembatan Bangkinang Water Front City di Areal Bangkinang Riverside, kemarin. Ternyata, evakuasi kapal ini tidak mulus. Dibawa dengan truk besar menuju lokasi evakuasi, Danau PLTA Koto Panjang, kapal tersebut sempat terhenti di Kuok pada Sabtu (29/2).
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kampr Mahadi yang memimpin evakuasi tersebut menyebutkan, ada banyak hambatan sepanjang jalan. Sejumlah kabel dan pohon-pohon membuat iring-iringan kapal ini kerap berhenti. Sterilisasi jalur yang dilewati harus dilakukan di sejumlah tempat seperti di Kuok.
’’Tegakannya tinggi, mencapai tujuh meter. Jadi banyak kabel dan pohon yang menghambat. Sekarang (sore ini, red) sedang di Kuok. Sulit lewat di sini, banyak pohon dan kabel yang terlalu rendah,’’ kata Mahadi.
Evakuasi ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Bupati Kampar dan Sekda Kampar beberapa waktu lalu ketika meninjau kapal tersebut. Kapal ini akan dimanfaatkan untuk melayani Pariwisata di areal waduk PLTA Koto Panjang.
’’Sesuai dengan rencana awal bahwa kapal ini akan dimanfaatkan untuk transportasi air di PLTA Koto panjang, namun setelah beberapa bulan kedatangan kapal ini, baru sekarang dapat kita evakuasi,’’ lanjut Mahadi.
Evakuasi kapal ini memang tidak mudah. Ketinggiannya di atas saja lebih dari tiga meter saat mengapung. Persiapan untuk evakuasi saja, Dishub perlu waktu selama dua hari. Truk tronton, sebuah mobil terado dengan dua unit crane, diturunkan untuk proses evakuasi tersebut. ’’Kalau sesuai rencana, malam ini harusnya sampai ke PLTA, namun ini masih banyak hambatan,’’ sebut Hamadi.
Laporan: Hendrawan Kariman (Bangkinang)
Editor: Firman Agus
BANGKINANG (RIAUPOS.CO) — Kapal Motor (KM) Banawa Nusantara 58 dievakuasi dari bawah Jembatan Bangkinang Water Front City di Areal Bangkinang Riverside, kemarin. Ternyata, evakuasi kapal ini tidak mulus. Dibawa dengan truk besar menuju lokasi evakuasi, Danau PLTA Koto Panjang, kapal tersebut sempat terhenti di Kuok pada Sabtu (29/2).
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kampr Mahadi yang memimpin evakuasi tersebut menyebutkan, ada banyak hambatan sepanjang jalan. Sejumlah kabel dan pohon-pohon membuat iring-iringan kapal ini kerap berhenti. Sterilisasi jalur yang dilewati harus dilakukan di sejumlah tempat seperti di Kuok.
- Advertisement -
’’Tegakannya tinggi, mencapai tujuh meter. Jadi banyak kabel dan pohon yang menghambat. Sekarang (sore ini, red) sedang di Kuok. Sulit lewat di sini, banyak pohon dan kabel yang terlalu rendah,’’ kata Mahadi.
Evakuasi ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Bupati Kampar dan Sekda Kampar beberapa waktu lalu ketika meninjau kapal tersebut. Kapal ini akan dimanfaatkan untuk melayani Pariwisata di areal waduk PLTA Koto Panjang.
- Advertisement -
’’Sesuai dengan rencana awal bahwa kapal ini akan dimanfaatkan untuk transportasi air di PLTA Koto panjang, namun setelah beberapa bulan kedatangan kapal ini, baru sekarang dapat kita evakuasi,’’ lanjut Mahadi.
Evakuasi kapal ini memang tidak mudah. Ketinggiannya di atas saja lebih dari tiga meter saat mengapung. Persiapan untuk evakuasi saja, Dishub perlu waktu selama dua hari. Truk tronton, sebuah mobil terado dengan dua unit crane, diturunkan untuk proses evakuasi tersebut. ’’Kalau sesuai rencana, malam ini harusnya sampai ke PLTA, namun ini masih banyak hambatan,’’ sebut Hamadi.
Laporan: Hendrawan Kariman (Bangkinang)
Editor: Firman Agus