29.2 C
Pekanbaru
Minggu, 20 April 2025
spot_img

Lakukan Pembinaan di Dumai, LPTG Riau Berharap Prestasi Tingkat Nasional

DUMAI (RIAUPOS.CO) – Para official dan calon peserta Swayamvara Tripitaka Gatha (STG) mendapat pembinaan dari Pengurus Lembaga Pengembangan Tripitaka Gatha (LPTG) Provinsi Riau. Dibuka Pembimas Buddha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau Tarjoko SPd MM dilaksanakan di Sekolah Maitreyawira Dumai pada Sabtu (26/12/2020) lalu.

Kegiatan ini diikuti 30 official dan calon peserta STG dengan menerapkan  protokol kesehatan pandemi covid-19 yang ketat seperti mengukur suhu tubuh hadirin, memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak.

Tampak para official dan calon peserta STG yang antusias mengikuti kegiatan pembinaan itu hingga akhir. Turut hadir tokoh Buddhis seperti romo Rusli, Buyono, Sukarno dan lainnya dalam mensukseskan kegiatan tersebut.

Wakil Ketua LPTG Riau Jono menyatakan, kegiatan pembinaan di Dumai meliputi pembinaan pembacaan paritta, seni membaca kitab Dhammapada, Dhammadesana bahasa Indonesia, Dhammadesana bahasa Inggris, Dhammadesana bahasa Mandarin, dan menyanyi lagu Buddhis solo putra/putri.

Baca Juga:  DPRD Minta Perda RIP Kepariwisataan Segera Disosialisasikan

“Total ada enam kategori pembinaan yang kami laksanakan dan diikuti utusan dari tiga Sekolah Minggu Buddha yang berdomisili di Dumai dan Kecamatan Mandau, Duri” ujarnya. 

Ia mengatakan sebelum  LPTG Provinsi Riau juga telah melaksanakan pembinaan berbagai kategori kompetensi Buddhis di kota Pekanbaru dan Kabupaten Kepulauan Meranti. 

"LPTG adalah jembatan bagi peserta untuk dapat menunjukkan kemampuan mereka dalam Swayamvara Tripitaka Gatha (semacam perlombaan dalam MTQ),” terangnya. 

Ia berharap melalui kegiatan pembinaan yang berkelanjutan, kelak para peserta yang diutus berlomba ke tingkat nasional akan dapat mengharumkan nama Riau. 

- Advertisement -

“Jadi targetnya menjadi juara dalam setiap kategori perlombaan yang diikuti. Dengan prestasi yang akan ditorehkan di tingkat Nasional maka pengurus LPTG Riau berharap kelak pelaksanaan even Buddhis Nasional seperti STG dapat digelar di ibukota Provinsi Riau," ujarnya didampingi  sekretaris LPTG Riau Ket Tjing.

Baca Juga:  Kapolda Riau Buka Pendidikan Bintara Polri Gelombang Pertama

Sementara itu, Pembimas Buddha Riau Tarjoko bberharap  para calon peserta Swayamvara Tripitaka Gatha (STG) memanfaatkan momentum kegiatan pembinaan ini untuk terus meningkatkan motivasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Buddha. Para calon peserta yang telah dibina dari beberapa kabupaten/kota se-Riau, kelak akan diseleksi di Pekanbaru untuk dipilih mewakili kontingen STG Riau berlomba di tingkat Nasional.

“Mari manfaatkan momentum kegiatan pembinaan itu untuk terus meningkatkan kualitas diri sebagai generasi muda Buddhis," tutupnya. 

Laporan: Hasanal Bolkiah (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

BERITA LAINNYA

Belfast

HIDUP dalam pertikaian mengatasnamakan sektarian, bukanlah hal yang mudah. Identitas yang memunculkan agama sebagai bahan yang digunakan untuk bertikai karena masing-masing tak mau menerima perbedaan, membuat ketakutan dan kehancuran. Apalagi jika politik ikut bermain di sana.

Rekrutmen Taruna Akpol 2025 Hanya Dibuka Jalur Reguler

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali membuka penerimaan Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) untuk tahun 2025. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang menyediakan jalur prestasi, tahun ini seleksi hanya dibuka melalui jalur reguler.

Harga Kelapa Naik Tajam, Pedagang Santan Terpaksa Hentikan Usaha

Lonjakan harga kelapa tua membuat banyak pedagang santan dan kelapa parut di Pekanbaru terpaksa menghentikan aktivitas usahanya. Harga kelapa yang sebelumnya berkisar antara Rp1.000 hingga Rp3.000 per butir kini melambung hingga menyentuh Rp10.000 per butir.

Paradigma Guru terhadap Siswa

Tentu kita sering mendengar istilah paradigma dan bahkan kita sering menggunakan istilah tersebut. Namun, ketika ditanya apa itu paradigma kita tidak bisa menjawabnya secara menyeluruh. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali paradigma bisa kita lihat dengan kasat mata. Baik tentang paradigma pribadi, keluarga, maupun masyarakat.