PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Riau, Selasa (28/9) ini. Tepatnya di Kabupaten Bengkalis. Saat berada di Bengkalis, Presiden akan menanam mangrove di bibir pantai Bengkalis. Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, jelang kedatangan orang nomor 1 di Tanah Air itu, pihaknya telah melaksanakan persiapan untuk penyambutan.
“Besok (hari ini, red) in sya Allah ada kunjungan Bapak Presiden. Setelah mendarat di Pekanbaru akan langsung ke Bengkalis. Karena beliau akan menanam mangrove di Pulau Bengkalis,” kata Gubri, Senin (27/9).
Lebih lanjut dikatakannya, saat ini wilayah Riau terutama di daerah pesisir banyak terdapat pulau-pulau yang terkena abrasi. Untuk itu perlu dilakukan penanaman mangrove untuk meminimalisir terjadinya abrasi di bibir pantai.
“Bengkalis sebagai pulau terluar, dan termasuk pulau yang tinggi abrasinya. Karena itu Alhamdulillah beliau berkenan berkunjung ke Bengkalis, dan sekaligus akan menanam mangrove bersama masyarakat di sana,” ujarnya.
Sebelumnya, Gubri juga menyebutkan bahwa abrasi di tiga pulau terluar di Riau, yakni Pulau Rangsang (Kepulauan Meranti), Pulau Bengkalis dan Pulau Rupat (Bengkalis) sudah mengkhawatirkan. Panjang abrasi di tiga pulau tersebut bahkan sudah mencapai ratusan kilometer.
“Abrasinya sudah semakin memprihatinkan, bahkan sudah mencapai ratusan kilometer. Kalau hanya mengandalkan APBD, tentu tidak akan sanggup. Untuk itu kami minta dukungan pemerintah pusat,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, selain terjadi abrasi pantai di tiga pulau tersebut, di lokasi itu saat ini juga terjadi kerusakan mangrove seluas 16 ribu hektare. Untuk penyebab abrasi tersebut adalah karena karakteristik pulau-pulau itu bertanah gambut.
“Percepatan abrasi ini juga akibat hantaman gelombang laut pada bulan tertentu. Sedangkan untuk kerusakan mangrove, terjadi akibat penebangan secara ilegal,” sebutnya.
Minta Perhatikan Pulau Bengkalis
Rencana kedatangan Presiden RI ke Desa Muntai Barat, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, disambut dengan suka cita oleh masyarakat. Banyak harapan masyarakat dengan kedatangan orang nomor 1 di Indonesia ini, untuk memperhatikan nasib pulau terluar ini dari ancaman abrasi.
Masyarakat juga tidak menyangka, jika Presiden Jokowi ingin datang langsung ke pulau terluar ini untuk melalukan kunjungan kerjanya dan melihat secara langsung kondisi Pulau Bengkalis yang umumnya adalah tanah gambut.
Keyakinan masyarakat dengan kedatangan Presiden RI ini, ditandai dengan kedatangan lebih awal Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Siti Nurbaya, sejak Ahad (26/9) dan pada Senin (27/9) melihat persiapan di lapangan. Pembina Kelompok Masyarakat Muntai Barat, Solihin yang juga penggiat lingkungan hidup berharap banyak dengan kedatangan Presiden Jokowi, khususnya untuk kelangsungan Pulau Bengkalis.
Menurutnya, Desa Muntai Barat salah satu di antara desa yang terkena abrasi yang sangat parah. Puluhan hektare tanah di desa tersebut sudah menjadi lautan dan menggeser bibir pantai desa tersebut.
Bahkan permukiman warga juga kuburan sudah jatuh ke laut akibat abrasi.
Kondisi itu juga disampaikan Solihin kepada Menteri LHK, Siti Nurbaya agar penanganan abrasi yang mereka lakukan menjadi perhatian serius pemerintah.