PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — SEBANYAK empat pos penyekatan larangan mudik telah didirikan Polda Riau. Keempat pos itu terletak di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) yang berbatasan dengan Sumatera Utara, perbatasan Indragiri Hilir dengan Jambi, perbatasan Kuantan Singingi dengan Sumatera Barat (Sumbar) dan perbatasan Kampar dengan Sumbar.
Pendirian pos penyekatan tersebut disampaikan Direktur Lalu Lintas Polda Riau Kombes Pol Firman Darmansyah. Dikatakan dia, pendirian pos akan dibuat dalam pekan ini. Nantinya, personel kepolisian akan ditempatkan di pos tersebut bersama petugas gabungan lainnya.
"Dalam pekan ini akan dibuat,"sebut Firman, Selasa (27/4).
Untuk larangan mudik Idulfitri sendiri, dijelaskan Kombes Firman akan dimulai pada 6 Mei hingga 17 Mei 2021. Sebelum tanggal itu, dilakukan pengetatan mudik. Dalam rentang waktu itu, bagi masyarakat yang ingin masuk maupun ke luar Riau harus mengantongi hasil test swab PCR, negatif Covid-19.
"Kalau tidak bisa diperlihatkan, kami suruh balik,"sambung Firman.
Bandara SSK II Terapkan Layanan GeNose Bandara Internasional Sultan
Syarif Kasim II Pekanbaru mulai, Senin (26/4), telah resmi membuka layanan GeNose setelah alat buatan Universitas Gadjah Mada itu memperoleh izin edar dan penggunaan dari Kementerian Kesehatan. Pantauan Riau Pos di lobi Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Selasa (27/4), sejumlah calon penumpang tampak antusias dan mengantre untuk mendapatkan layanan alat pendeteksi Covid-19 yang dibanderol Rp40. 000 itu.
Menurut Eksekutif General Manager (EGM) Bandara SSK II Pekanbaru Yogi Prasetiyo, saat ini Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dan dua bandara lainnya yaitu Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh), dan Bandara Tjilik Riwut (Palangkaraya) telah resmi membuka layanan penggunaan GeNose sebagai alat pendeteksi Covid-19 di simpul transportasi mengacu pada Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 26 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Udara Dalam Masa Pandemi Covid-19. Sebelumnya terdapat, sembilan bandara yang memiliki layanan GeNose seperti Bandara Husein Sastranegara (Bandung), Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Bandara Sultan Thaha (Jambi), Bandara Depati Amir (Pangkalpinang), Bandara HAS Hanandjoeddin (Belitung), Bandara Radin Inten II (Lampung), dan Bandara Supadio (Pontianak). Kemudian Bandara Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang) dan Bandara Banyuwangi (Jawa Timur).
Dalam penyelenggaraan pelayanan GeNose ini, Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menggandeng RS Awal Bros Grup dalam memberikan pelayanan kepada seluruh calon penumpang.
"Untuk pelayanan sendiri saat ini sudah berjalan. Selain memberikan layanan tes menggunakan GeNose kami juga tetap memberikan layanan untuk tes Covid-19 menggunakan PCR, antigen, dan antibodi dengan harga yang lebih terjangkau,"tegasnya.
Sementara itu, Ridwan salah seorang calon penumpang mengaku sudah dua kali menggunakan tes Covid-19 dengan GeNose. Ia bahkan sengaja untuk berpuasa saat ingin melakukan test Covid-19 agar hasil yang didapatkan lebih akurat.
"Saya memang sengaja memilih layanan ini karena harga juga terjangkau. Belum lagi hasilnya juga cukup akurat, " ucapnya.
Sementara itu, Leni Herawati, Kabag Marketing RS Awal Bros Pekanbaru mengatakan, dalam menjalankan pelayanan tes Covid-19 di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru ini pihaknya telah mempersiapkan sejumlah tim edukasi dan tim pelayanan dengan 4 alat GeNose dan jam operasional mulai pukul 08.00 hingga 14.00. Pihaknya juga tetap membuka layanan test Covid-19 berupa PCR, antigen dan antibodi.
"Untuk harganya cukup terjangkau mulai dari Rp40.000 untuk layanan GeNose, layanan PCR seharga Rp800.000, layanan antigen Rp200.000 dan layanan antibodi seharga Rp85. 000,"tegasnya.
Penyekatan Jalan Pukul 21.00 hingga 00.00 WIB
Polresta Pekanbaru terus berupaya melakukan sosialisasi dan imbauan protokol kesehatan (prokes) kepada masyarakat. Selain itu juga dilakukan penyemprotan cairan disinfektan kepada rumah-rumah warga terkena Covid-19 dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya mengatakan, perlu juga diketahui pada malam harinya Polresta Pekanbaru juga intens melakukan patroli ke lokasi-lokasi jalan protokol, kafe, warung makan, restoran dan pedagang kaki lima (PKL), tempat hiburan dan hotel yang menyediakan tempat kerumunan.
"Pada pukul 21.00 WIB, kami melakukan tindakan berupa pembubaran secara tegas kepada masyarakat yang berkumpul dan mengimbau mereka untuk pulang ke rumahnya masing-masing. Tetapi tetap kami data, karena itu menjadi salah satu langkah kami apabila nanti mereka kedapatan lagi tidak mematuhi aturan maka akan dilakukan tindakan sesuai dengan perda,"ujar Nandang, Selasa (27/4).
Lanjutnya, termasuk juga kepada para pelaku usaha ketika sudah diberi peringatan, namun tetap saja tidak mematuhinya seperti mulai pukul 21.00 WIB dilarang melayani pembeli di tempat atau menyediakan makan di tempat, tetapi mereka para pembeli hanya diperbolehkan untuk dibungkus atau take away.
Kapolresta menuturkan, kemudian memang dengan kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini pihaknya akan lebih meng intensifkan lagi upaya pencegahan yang akhirnya kemungkinan akan membuat ketidaknyamanan karena perlu membatasi ruang gerak masyarakat.
"Kami akan melakukan penyekatan di berbagai jalan yang menjadi potensi jalur masuk yang nantinya akan menjadi kepadatan atau kerumunan baik orang maupun barang termasuk juga kendaraan di satu tempat,"terang Kapolresta.
Dijelaskannya, penyekatan dilakukan di Jalan HR Soebrantas, Jalan Sudirman, Jalan Harapan Raya dan Jalan Tuanku Tambusai/Nangka. Selain itu di Jalan Riau dan Jalan Arifin Achmad.
"Di ruas jalan tersebut sering terjadi kepadatan arus lalu lintas kendaraan maupun warga atau masyarakat yang berkumpul di kiri dan kanan jalan,"ujarnya.
Kasus Covid-19
Penambahan pasien positif Covid-19 harian di Riau per Selasa (27/4), terpantau turun dibandingkan Senin (26/4). Sehari sebelumnya penambahan pasien mencapai 600 orang lebih atau merupakan kasus harian terbanyak sejauh ini.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir menginformasikan, per hari Selasa (27/4) terdapat penambahan 383 pasien positif Covid-19. Dengan demikian, total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 42.684 orang.
"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 331 orang, sehingga total 37.392 orang yang sudah sembuh,"katanya.
Untuk kabar dukanya, juga terdapat 11 pasien yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 1.049 orang.
Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 913 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 3.330 orang.
"Sehingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri tinggal 4.243 orang,"ujarnya.
Sementara itu, untuk suspect yang menjalani isolasi mandiri 3.075 orang dan yang isolasi di rumah sakit 524 orang. Total suspect yang selesai menjalani isolasi 80.130, meninggal dunia 263 orang.
"Untuk informasi lainnya, sampai hari ini (kemarin, red) laboratorium biomolekuker RSUD Arifin Achmad sudah memeriksa sebanyak 688.465 sampel swab pasien,"ujarnya.
Mimi juga berpesan, dengan terus bertambahnya pasien positif Covid-19 di Riau, pihaknya mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Apalagi dalam menjalankan ibadah di masjid atau musala.
"Mari kita sama-sama dapat menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker,"ajaknya.(nda/ayi/sol/dof/ted)
Laporan : TIM RIAU POS (Pekanbaru)