DURI (RIAUPOS.CO) — Hujan lebat yang mengguyur wilayah Duri, Ahad (26/1) malam berakibat pada banjir yang melanda sebagian wilayah tersebut.
Hujan deras selama 2 jam itu menyisahkan genangan air setinggi pinggang orang dewasa di pemukiman-pemukiman padat penduduk. Wilayah yang terdampak mulai dari areal dalam kota hingga pinggiran.
Camat Mandau Riki Rihardi telah menerima laporan adanya banjir tersebut. Pihaknya akan memantau langsung kondisi warga yang terdampak di beberapa lokasi. "Akan kita pantau langsung," katanya.
Sementara, beberapa warga Duri sempat heboh dengan mem-posting kondisi banjir tersebut di grup-grup Facebook Duri.
Data yang dihimpun, di Desa Simpang Padang, Kecamatan Bathin Solapan ada sekitar puluhan rumah yang terdampak. Banjir juga terjadi di perumahan warga di Jalan Syarif Kasim ujung, Desa Tambusai Batang Dui dan di wilayah Perumnas Graha Asri 2, Kelurahan Air Jamban.
Sementara itu juga, banjir juga melanda warga di perumahan tahap 3, Jalan Pipa Air Bersih dan di seputaran Jalan Bandes serta Jalan Pertanian Duri, Kecamatan Mandau.
Di Desa Simpang Padang sendiri, banjir yang terjadi disebabkan dari gorong-gorong yang sempit di ujung pangkal Jalan Tambusai, ditambah akibat sampah yang menumpuk, dampaknya arus air tidak maksimal sehingga air naik dan rumah warga kebanjiran.
"Permasalahan itu kami rasa dari dulu, sempat mau dibongkar dan desa menganggarkan pembangunan baru, tapi warga gak mau," kata Kepala Desa Simpang Padang Asrizal SH MH.
Apabila dibongkar dan dibangun baru, tentunya hal ini dapat mengantisipasi banjir tersebut. Menurut Asrizal, solusi yang ditawarkan pemerintah desa merupakan jalan terbaik agar ke depan tidak ada lagi masalah banjir. "Parit di ujung itu berbentuk leter-U, kedalamannya hanya 10 sampai 20 cm. Ya gak bisa menampung air," sebutnya.
Kades juga mengimbau warganya untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Di Desa Balai Makam, Kecamatan Bathin Solapan tepatnya lingkungan RW 02, Dusun Balai Makam Lamo, sebanyak 50 juga rumah terendam banjir. "Ini sudah 15 tahun kami merasakan, dan ini yang terparah," kata Erwanto Aman, warga setempat.
Sementara, warga lainnya, Adripol kepada Riau Pos menjelaskan bahwa hujan yang terjadi malam itu cukup deras, sehingga debit air sangat tinggi. "Hujannya lama sekitar 2 jam, dan dilanjut hujan gerimis. Kemudian mati lampu juga," jelasnya.
Hingga kemarin pagi, warga Duri masih sibuk mengurus genangan air yang merendam rumah-rumah. Lumpur yang berserakan juga menambah pekerjaan rumah bagi warga yang terdampak banjir tersebut. (*1/ade)
Laporan: MUSLIM NURDIN