Kamis, 24 Juli 2025

Warga Sorot Jalan  di Pasar Modern

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) — Pemindahan ratusan pedagang yang sebelumnya berjualan di Pasar Rakyat Telukkuantan sekitarnya ke Pasar Modern menimbulkan persoalan baru. Kondisi pasar terlihat tidak memungkinkan untuk melakukan transaksi jual beli. Pasalnya, ruas jalan yang ada dalam pasar itu berlumpur saat musim hujan.

Seorang tokoh masyarakat Telukkuantan, Gusmir Indra menyoroti buruknya kondisi Pasar Modern Telukkuantan yang becek saat hujan. Hal ini berdampak terhadap jual beli masyarakat. Sehingga menurutnya, wajar para pedagang mengeluh. Dan begitu pula dengan warga yang hendak berbelanja.

“Harusnya sebelum pedagang ini dipindahkan pastikan dulu kondisi pasar ini bagus. Ini sepertinya dipaksakan. Sekarang kalau hujan berlumpur. Apa seperti itu pasar modern. Jadi, jangan asal dipindahkan. Coba lihat sekarang kondisinya. Memperihatinkan,” ujar anggota DPRD Kuansing terpilih itu kepada Riau Pos di Telukkuantan, Rabu (24/7).

Baca Juga:  Kurang Salur DBH 2017 Masih Tersisa Rp265 Miliar

Pria yang hidup di tengah-tengah keramaian pasar ini berharap, agar memberi kenyamanan kepada masyarakat pemakai pasar. Karena dari dulu pasar selalu memberi rasa nyaman yang sesuai kebutuhan. Apalagi ini Pasar Modern yang pedagangnya harus tertata rapi dan pengunjung dibuat nyaman. 

“Kalau pasar desa kondisi seperti ini tak ada masalah. Ini pasar modern. Malu kita kalau kondisinya seperti ini,” katanya.

Ke depan, Gusmir Indra memberikan solusi terhadap persoalan yang dialami para pedagang dan pembeli di pasar modern ini. Ruas jalan yang masih berbentuk tanah ini disarankannya dipasang paving blok. Atau untuk langkah cepatnya, menurut Gusmir, jalan yang berlumpur itu bisa disirami batu.

Baca Juga:  Soliditas TNI-Polri Jadikan Riau Lebih Baik

“Dan secepatnya dibangun drainase panjang untuk tempat mengalirkan air. Tapi harus terarah. Soal pengairan ini kita bisa mencontoh bagaimana bangunan di era Belanda. Pengaturan irigasinya bagus,” demikian solusi yang diberikan Bendahara Gerindra Kuansing ini.(jps)

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) — Pemindahan ratusan pedagang yang sebelumnya berjualan di Pasar Rakyat Telukkuantan sekitarnya ke Pasar Modern menimbulkan persoalan baru. Kondisi pasar terlihat tidak memungkinkan untuk melakukan transaksi jual beli. Pasalnya, ruas jalan yang ada dalam pasar itu berlumpur saat musim hujan.

Seorang tokoh masyarakat Telukkuantan, Gusmir Indra menyoroti buruknya kondisi Pasar Modern Telukkuantan yang becek saat hujan. Hal ini berdampak terhadap jual beli masyarakat. Sehingga menurutnya, wajar para pedagang mengeluh. Dan begitu pula dengan warga yang hendak berbelanja.

“Harusnya sebelum pedagang ini dipindahkan pastikan dulu kondisi pasar ini bagus. Ini sepertinya dipaksakan. Sekarang kalau hujan berlumpur. Apa seperti itu pasar modern. Jadi, jangan asal dipindahkan. Coba lihat sekarang kondisinya. Memperihatinkan,” ujar anggota DPRD Kuansing terpilih itu kepada Riau Pos di Telukkuantan, Rabu (24/7).

Baca Juga:  Dukung Keberadaan Wisata Kuliner 

Pria yang hidup di tengah-tengah keramaian pasar ini berharap, agar memberi kenyamanan kepada masyarakat pemakai pasar. Karena dari dulu pasar selalu memberi rasa nyaman yang sesuai kebutuhan. Apalagi ini Pasar Modern yang pedagangnya harus tertata rapi dan pengunjung dibuat nyaman. 

“Kalau pasar desa kondisi seperti ini tak ada masalah. Ini pasar modern. Malu kita kalau kondisinya seperti ini,” katanya.

- Advertisement -

Ke depan, Gusmir Indra memberikan solusi terhadap persoalan yang dialami para pedagang dan pembeli di pasar modern ini. Ruas jalan yang masih berbentuk tanah ini disarankannya dipasang paving blok. Atau untuk langkah cepatnya, menurut Gusmir, jalan yang berlumpur itu bisa disirami batu.

Baca Juga:  Truk ODOL Jadi Penyebab Rusaknya Jalan di Riau 

“Dan secepatnya dibangun drainase panjang untuk tempat mengalirkan air. Tapi harus terarah. Soal pengairan ini kita bisa mencontoh bagaimana bangunan di era Belanda. Pengaturan irigasinya bagus,” demikian solusi yang diberikan Bendahara Gerindra Kuansing ini.(jps)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) — Pemindahan ratusan pedagang yang sebelumnya berjualan di Pasar Rakyat Telukkuantan sekitarnya ke Pasar Modern menimbulkan persoalan baru. Kondisi pasar terlihat tidak memungkinkan untuk melakukan transaksi jual beli. Pasalnya, ruas jalan yang ada dalam pasar itu berlumpur saat musim hujan.

Seorang tokoh masyarakat Telukkuantan, Gusmir Indra menyoroti buruknya kondisi Pasar Modern Telukkuantan yang becek saat hujan. Hal ini berdampak terhadap jual beli masyarakat. Sehingga menurutnya, wajar para pedagang mengeluh. Dan begitu pula dengan warga yang hendak berbelanja.

“Harusnya sebelum pedagang ini dipindahkan pastikan dulu kondisi pasar ini bagus. Ini sepertinya dipaksakan. Sekarang kalau hujan berlumpur. Apa seperti itu pasar modern. Jadi, jangan asal dipindahkan. Coba lihat sekarang kondisinya. Memperihatinkan,” ujar anggota DPRD Kuansing terpilih itu kepada Riau Pos di Telukkuantan, Rabu (24/7).

Baca Juga:  Pemprov Riau Akan Bantu Selesaikan Pembangunan Dua Masjid di Dumai

Pria yang hidup di tengah-tengah keramaian pasar ini berharap, agar memberi kenyamanan kepada masyarakat pemakai pasar. Karena dari dulu pasar selalu memberi rasa nyaman yang sesuai kebutuhan. Apalagi ini Pasar Modern yang pedagangnya harus tertata rapi dan pengunjung dibuat nyaman. 

“Kalau pasar desa kondisi seperti ini tak ada masalah. Ini pasar modern. Malu kita kalau kondisinya seperti ini,” katanya.

Ke depan, Gusmir Indra memberikan solusi terhadap persoalan yang dialami para pedagang dan pembeli di pasar modern ini. Ruas jalan yang masih berbentuk tanah ini disarankannya dipasang paving blok. Atau untuk langkah cepatnya, menurut Gusmir, jalan yang berlumpur itu bisa disirami batu.

Baca Juga:  PT RAPP dan PT APR Santuni 490 Anak Yatim

“Dan secepatnya dibangun drainase panjang untuk tempat mengalirkan air. Tapi harus terarah. Soal pengairan ini kita bisa mencontoh bagaimana bangunan di era Belanda. Pengaturan irigasinya bagus,” demikian solusi yang diberikan Bendahara Gerindra Kuansing ini.(jps)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari