Jumat, 22 November 2024

Dumai Dapat Tambahan 5.000 Kuota Jaringan Gas

- Advertisement -

(RIAUPOS.CO) — Dumai mendapat  kuota tambahan jaringan gas (jargas) bumi untuk rumah tangga pada 2020. Penambahan  untuk jaringan gas bumi untuk rumah tangga yang semula sebanyak 4.810 jaringan, pada 2020 bertambah 5.000 sambungan.  Hal itu disampaikan, Wali Kota Dumai H Zulkifli As yang diwakili Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Hendri Sandra SE, Kamis (25/7).

Hendri Sandra mengetahui hasil tersebut  setelah mengikuti  Rapat Koordinasi Kegiatan Penyusunan FEED-DEDC dan Dokumen UKL-UPL Pembangunan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga TA 2020 di Royal Kuningan Hotel, Jakarta. “Ada 54 bupati dan wali kota yang hadir pada pertemuan tersebut. Dan Kota Dumai termasuk salah satu kota yang diprioritaskan mendapatkan tambahan jaringan gas bumi untuk rumah tangga sebagaimana yang telah diusulkan Pemerintah Kota Dumai,” ujarnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  25 Ribu Pekerja PHR WK Rokan Telah Vaksinasi Booster

Ia mengaku bersyukur kuota  jaringan gas bumi untuk rumah tangga bertambah menjadi  9.800 yang sebelumnya  hanya 4.800 rumah tangga.  “Ini merupakan tindak lanjut usulan Pemerintah Kota Dumai kepada Kementerian ESDM. Menyusul telah rampungnya pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga ke 4.810 rumah tangga pada 26 Juni lalu. Pembangunan jaringan gas itu sendiri dibiayai melalui APBN 2019,” tambahnya.

Ia menyebutkan nilai investasi untuk 4.810 jaringan gas bumi untuk rumah tangga yang dibiayai melalui APBN sekitar Rp43 miliar. Karenanya rumah tangga yang mendapatkan jaringan gas tidak dipungut biaya. “Untuk penambahan angkanya hampir sama,” tuturnya.

Sebagai informasi, proyek jaringan gas bumi, termasuk jaringan gas bumi untuk rumah tangga, masuk ke dalam proyek strategis nasional. Ini sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia dengan tujuan mengurangi impor elpiji, mengurangi subsidi terhadap pemakaian elpiji dan memberikan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan bahan bakar yang lebih hemat biaya. “Penggunaan bahan bakar gas bumi jauh lebih hemat dari elpiji. Harga rata-rata Rp5.000 per meter kubik. Untuk keperluan rumah tangga diperkirakan 10 meter kubik per bulan atau sekitar Rp50 ribuan saja. Penggunaan gas alam sangat aman, sebab tekanan gas dan esmisi gas buang sangat rendah,” terangnya. Pemko Dumai sangat mengapresiasi pemerintah pusat yang telah memberikan bantuan alokasi anggaran untuk jaringan rumah tangga melalui APBN. “Sesuai pesan wali kota, kami berharap masyarakat mendukung dan memanfaatkan kesempatan pemasangan jaringan secara gratis nantinya, gas akan dialiri oleh PGN,” tutupnya.(ifr/ade)

Baca Juga:  Bapak dan Anak Jadi Jambret, Satu Tewas Terjatuh

(RIAUPOS.CO) — Dumai mendapat  kuota tambahan jaringan gas (jargas) bumi untuk rumah tangga pada 2020. Penambahan  untuk jaringan gas bumi untuk rumah tangga yang semula sebanyak 4.810 jaringan, pada 2020 bertambah 5.000 sambungan.  Hal itu disampaikan, Wali Kota Dumai H Zulkifli As yang diwakili Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Hendri Sandra SE, Kamis (25/7).

Hendri Sandra mengetahui hasil tersebut  setelah mengikuti  Rapat Koordinasi Kegiatan Penyusunan FEED-DEDC dan Dokumen UKL-UPL Pembangunan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga TA 2020 di Royal Kuningan Hotel, Jakarta. “Ada 54 bupati dan wali kota yang hadir pada pertemuan tersebut. Dan Kota Dumai termasuk salah satu kota yang diprioritaskan mendapatkan tambahan jaringan gas bumi untuk rumah tangga sebagaimana yang telah diusulkan Pemerintah Kota Dumai,” ujarnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Lima Hari, Vaksinasi Polda Riau Tembus 341.574 Orang

Ia mengaku bersyukur kuota  jaringan gas bumi untuk rumah tangga bertambah menjadi  9.800 yang sebelumnya  hanya 4.800 rumah tangga.  “Ini merupakan tindak lanjut usulan Pemerintah Kota Dumai kepada Kementerian ESDM. Menyusul telah rampungnya pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga ke 4.810 rumah tangga pada 26 Juni lalu. Pembangunan jaringan gas itu sendiri dibiayai melalui APBN 2019,” tambahnya.

Ia menyebutkan nilai investasi untuk 4.810 jaringan gas bumi untuk rumah tangga yang dibiayai melalui APBN sekitar Rp43 miliar. Karenanya rumah tangga yang mendapatkan jaringan gas tidak dipungut biaya. “Untuk penambahan angkanya hampir sama,” tuturnya.

- Advertisement -

Sebagai informasi, proyek jaringan gas bumi, termasuk jaringan gas bumi untuk rumah tangga, masuk ke dalam proyek strategis nasional. Ini sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia dengan tujuan mengurangi impor elpiji, mengurangi subsidi terhadap pemakaian elpiji dan memberikan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan bahan bakar yang lebih hemat biaya. “Penggunaan bahan bakar gas bumi jauh lebih hemat dari elpiji. Harga rata-rata Rp5.000 per meter kubik. Untuk keperluan rumah tangga diperkirakan 10 meter kubik per bulan atau sekitar Rp50 ribuan saja. Penggunaan gas alam sangat aman, sebab tekanan gas dan esmisi gas buang sangat rendah,” terangnya. Pemko Dumai sangat mengapresiasi pemerintah pusat yang telah memberikan bantuan alokasi anggaran untuk jaringan rumah tangga melalui APBN. “Sesuai pesan wali kota, kami berharap masyarakat mendukung dan memanfaatkan kesempatan pemasangan jaringan secara gratis nantinya, gas akan dialiri oleh PGN,” tutupnya.(ifr/ade)

Baca Juga:  25 Ribu Pekerja PHR WK Rokan Telah Vaksinasi Booster
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari