Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Lansia  Prioritas Vaksinasi Covid-19

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Surat keputusan (SK) tentang pembentukan tim percepatan vaksinasi massal Covid-19 Kota Pekanbaru nomor 480/2021 ditandatangani Wali Kota (Wako) Pekanbaru Firdaus. Tim ini diketuai Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru HM Jamil MAg MSi dan akan mengatur penyelenggaraan vaksinasi di delapan tempat.

SK pembentukan tim ini seiring Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mendapat 50.000 dosis tambahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Vaksin jenis Sinovac ini akan diberikan kepada masyarakat Kota Pekanbaru secara bertahap.

"Alhamdulillah vaksin sudah kami terima melalui Gubernur Riau. Ini kami gunakan secara bertahap sesuai dengan sasaran vaksinasi,"kata Firdaus, Senin (24/5).

Ia mengungkapkan, sasaran vaksinasi massal diutamakan bagi warga lanjut usia (lansia). Karena lansia dinilai rentan terhadap penyebaran virus dan mereka memiliki daya tahan tubuh lemah. Vaksinasi ini juga diprioritaskan untuk para pelayan publik, dan rohaniawan. Kemudian tenaga pendidik, dan pelaku usaha. Pihaknya mengejar target untuk vaksinasi 700 ribu orang atau 70 persen dari total penduduk Pekanbaru.

Vaksinasi massal 50.000 dosis ini sudah dimulai sejak Sabtu (22/5) lalu di Hotel Furaya dan Hotel Novotel. Target vaksinasi massal dua hotel ini 5.500 orang. Ternyata, warga yang divaksin mencapai 6.000 orang. 

"Berarti kami masih punya tanggung jawab sekitar 44.000 orang lagi,"jelasnya.

Lokasi vaksinasi massal selanjutnya, Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani, Puskesmas Rawat Inap Rejosari, Gedung Serba Guna Perumnas Rumbai di Jalan Sekolah, Gedung Guru Kota Pekanbaru di Jalan Arifin Ahmad (persimpangan Jalan Rambutan). Ia menyebut Gedung Guru Kota Pekanbaru dipilih karena tempatnya yang luas. Di kawasan itu ada kantor FKUB, Kemenag Kota Pekanbaru, Kantor MDI.

"Kemudian, ada juga di Kampus UIN Suska. Kami sudah menyurati pihak UIN Suska. Kampus ini dipilih karena ada permintaan dari Rektor UIN Suska ke gubernur beberapa waktu lalu,"paparnya.

Pemko Pekanbaru juga melayani permintaan dari tokoh agama untuk vaksinasi massal di Gedung Pertemuan Sopo Godang HKBP di Jalan Hangtuah. Ada 3.000 rohaniawan Gereja HKBP yang ingin divaksin.

Baca Juga:  Kasus Baru di Riau Hari Ini Bertambah 136 Orang

"Saya juga menyampaikan kepada Gubri agar para ulama juga divaksin di Masjid Agung An-Nur. Karena kalau digelar di Masjid Ar Rahman, tidak cukup luas. Mudah-mudahan dapat disetujui oleh pengurus Masjid An-Nur,"ujarnya.

Setengah Kelurahan Masih Zona Merah

Penambahan kasus terkonfirmasi positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Pekanbaru masih tinggi. Dari 83 kelurahan yang ada, 43 di antaranya adalah zona merah penyebaran Covid-19. Kondisi ini terjadi sudah sejak dua bulan terakhir.

Dari pemetaan Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru yang dirilis Ahad (23/5) hingga 29 Mei nanti, angka yang ada belum membaik, malah cenderung mengkhawatirkan. Diketahui dari pemetaan tersebut, 43 kelurahan masuk dalam kategori zona merah dengan resiko tinggi penyebaran Covid-19, yakni terdapat di atas 10 kasus positif aktif per kelurahannya. Kemudian 12 kelurahan zona oranye, dan 23 kelurahan zona kuning. Di Pekanbaru saat ini hanya lima kelurahan masuk dalam zona hijau yang tidak terdampak Covid-19.

Jika diperbandingkan, berdasarkan pemetaan zona risiko kelurahan per 16 Mei hingga 22 Mei lalu, ada 40 dan 83 kelurahan di Pekanbaru masih berada dalam zona merah. Dan hanya 11 kelurahan yang berada di zona hijau atau tidak terdampak. Kondisi ini menunjukkan dibandingkan pekan sebelumnya, kondisi penyebaran Covid-19 di Pekanbaru belum membaik.

Jika ditarik ke belakang, berdasarkan pemetaan resiko kelurahan ini, sudah dua bulan terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Pekanbaru dan belum membaik. Di akhir Maret zona merah hanya ada di 13 kelurahan, maka di pekan kedua April sudah 32 kelurahan, meningkat lebih dua kali lipat. Zona merah ini di pekan ketiga April sempat turun menjadi 28 kelurahan. Memasuki pekan terakhir April lonjakan terjadi ke angka 39 kelurahan. Dan di awal Mei berada di angka 44 kelurahan. Dalam pada itu, per Ahad (23/5) total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Pekanbaru sudah mencapai 24.812 kasus dengan 473 di antaranya meninggal dunia. Saat ini pula, ada 2.454 kasus aktif yang masih ditangani.

Baca Juga:  Bupati Jadi Saksi Nikah Putri Kajari

Sekretaris Diskes Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy dikonfirmasi Riau Pos, Senin (24/5) tak menampik memang kasus Covid-19 di Pekanbaru masih tinggi. 

"Belum terjadi penurunan. Memang kasus kita ini masih tinggi,"jelasnya.

Saat ini sambung dia, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru terus berupaya dengan berbagai langkah untuk menekan penularan Covid-19.  

"Sepekan ini Satgas Covid-19 aktif razia. Ini belum nampak sekarang hasilnya. Dua Minggu kemudian baru bisa nampak kasus menurun,"imbuhnya.

Percepat Vaksinasi, Polres dan Diskes Inhu Kolaborasi 

Polres Indragiri Hulu (Inhu) berkolaborasi langsung dengan Dinas Kesehatan (Diskes) daerah itu. Hal ini dilakukan untuk percepatan penanganan dan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Inhu. Penanganan bersama itu mulai dari melakukan vaksinasi kepada warga hingga melakukan pelacakan penyebaran Covid-19 (tracking) dari penderita yang dinyatakan positif. Kemudian melakukan pendataan warga yang sudah hingga yang belum melakukan vaksinasi di tingkat desa.

Penanganan bersama ini dilakukan sebagai tindak lanjut dilakukannya vaksinisasi tingkat polres hingga tingkat polsek beberapa hari lalu. Begitu juga dengan vaksinisasi yang dilakukan diskes di lingkungan Pemkab Inhu dan lainnya. Untuk penanganan bersama itu, Kapolres Inhu AKBP Efrizal SIK menginstruksikan seluruh jajaran polsek untuk mendata masyarakat lansia di wilayah masing-masing. 

"Ini sebagai upaya untuk mempercepat proses vaksinasi menuju vaksinasi delivery atau vaksin yang langsung ke sasaran,"ujar Paur Humas Polres Inhu Aipda Misran, Senin (24/5).

Untuk itu katanya, mulai kemarin seluruh jajaran Polres Inhu dari polres hingga tingkat polsek harus mendata lansia dan segera melaporkannya ke Polres Inhu. Pendataan itu akan dilakukan oleh seluruh anggota Bhabinkamtibmas.  Dari data yang dihimpun oleh Bhabinkamtibmas, tenaga kesehatan atau petugas vaksinasi turun ke rumah-rumah warga lansia. 

"Vaksinasi delivery ini sudah mulai dilaksanakan di Desa Kuantan Babu Kecamatan Rengat,"terangnya.(ali/kas)
 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Surat keputusan (SK) tentang pembentukan tim percepatan vaksinasi massal Covid-19 Kota Pekanbaru nomor 480/2021 ditandatangani Wali Kota (Wako) Pekanbaru Firdaus. Tim ini diketuai Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru HM Jamil MAg MSi dan akan mengatur penyelenggaraan vaksinasi di delapan tempat.

SK pembentukan tim ini seiring Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mendapat 50.000 dosis tambahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Vaksin jenis Sinovac ini akan diberikan kepada masyarakat Kota Pekanbaru secara bertahap.

- Advertisement -

"Alhamdulillah vaksin sudah kami terima melalui Gubernur Riau. Ini kami gunakan secara bertahap sesuai dengan sasaran vaksinasi,"kata Firdaus, Senin (24/5).

Ia mengungkapkan, sasaran vaksinasi massal diutamakan bagi warga lanjut usia (lansia). Karena lansia dinilai rentan terhadap penyebaran virus dan mereka memiliki daya tahan tubuh lemah. Vaksinasi ini juga diprioritaskan untuk para pelayan publik, dan rohaniawan. Kemudian tenaga pendidik, dan pelaku usaha. Pihaknya mengejar target untuk vaksinasi 700 ribu orang atau 70 persen dari total penduduk Pekanbaru.

- Advertisement -

Vaksinasi massal 50.000 dosis ini sudah dimulai sejak Sabtu (22/5) lalu di Hotel Furaya dan Hotel Novotel. Target vaksinasi massal dua hotel ini 5.500 orang. Ternyata, warga yang divaksin mencapai 6.000 orang. 

"Berarti kami masih punya tanggung jawab sekitar 44.000 orang lagi,"jelasnya.

Lokasi vaksinasi massal selanjutnya, Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani, Puskesmas Rawat Inap Rejosari, Gedung Serba Guna Perumnas Rumbai di Jalan Sekolah, Gedung Guru Kota Pekanbaru di Jalan Arifin Ahmad (persimpangan Jalan Rambutan). Ia menyebut Gedung Guru Kota Pekanbaru dipilih karena tempatnya yang luas. Di kawasan itu ada kantor FKUB, Kemenag Kota Pekanbaru, Kantor MDI.

"Kemudian, ada juga di Kampus UIN Suska. Kami sudah menyurati pihak UIN Suska. Kampus ini dipilih karena ada permintaan dari Rektor UIN Suska ke gubernur beberapa waktu lalu,"paparnya.

Pemko Pekanbaru juga melayani permintaan dari tokoh agama untuk vaksinasi massal di Gedung Pertemuan Sopo Godang HKBP di Jalan Hangtuah. Ada 3.000 rohaniawan Gereja HKBP yang ingin divaksin.

Baca Juga:  Pengemudi Ditemukan Tewas dalam Mobil

"Saya juga menyampaikan kepada Gubri agar para ulama juga divaksin di Masjid Agung An-Nur. Karena kalau digelar di Masjid Ar Rahman, tidak cukup luas. Mudah-mudahan dapat disetujui oleh pengurus Masjid An-Nur,"ujarnya.

Setengah Kelurahan Masih Zona Merah

Penambahan kasus terkonfirmasi positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Pekanbaru masih tinggi. Dari 83 kelurahan yang ada, 43 di antaranya adalah zona merah penyebaran Covid-19. Kondisi ini terjadi sudah sejak dua bulan terakhir.

Dari pemetaan Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru yang dirilis Ahad (23/5) hingga 29 Mei nanti, angka yang ada belum membaik, malah cenderung mengkhawatirkan. Diketahui dari pemetaan tersebut, 43 kelurahan masuk dalam kategori zona merah dengan resiko tinggi penyebaran Covid-19, yakni terdapat di atas 10 kasus positif aktif per kelurahannya. Kemudian 12 kelurahan zona oranye, dan 23 kelurahan zona kuning. Di Pekanbaru saat ini hanya lima kelurahan masuk dalam zona hijau yang tidak terdampak Covid-19.

Jika diperbandingkan, berdasarkan pemetaan zona risiko kelurahan per 16 Mei hingga 22 Mei lalu, ada 40 dan 83 kelurahan di Pekanbaru masih berada dalam zona merah. Dan hanya 11 kelurahan yang berada di zona hijau atau tidak terdampak. Kondisi ini menunjukkan dibandingkan pekan sebelumnya, kondisi penyebaran Covid-19 di Pekanbaru belum membaik.

Jika ditarik ke belakang, berdasarkan pemetaan resiko kelurahan ini, sudah dua bulan terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Pekanbaru dan belum membaik. Di akhir Maret zona merah hanya ada di 13 kelurahan, maka di pekan kedua April sudah 32 kelurahan, meningkat lebih dua kali lipat. Zona merah ini di pekan ketiga April sempat turun menjadi 28 kelurahan. Memasuki pekan terakhir April lonjakan terjadi ke angka 39 kelurahan. Dan di awal Mei berada di angka 44 kelurahan. Dalam pada itu, per Ahad (23/5) total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Pekanbaru sudah mencapai 24.812 kasus dengan 473 di antaranya meninggal dunia. Saat ini pula, ada 2.454 kasus aktif yang masih ditangani.

Baca Juga:  Setelah Suara Petir, Terdengar Raungan Febri

Sekretaris Diskes Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy dikonfirmasi Riau Pos, Senin (24/5) tak menampik memang kasus Covid-19 di Pekanbaru masih tinggi. 

"Belum terjadi penurunan. Memang kasus kita ini masih tinggi,"jelasnya.

Saat ini sambung dia, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru terus berupaya dengan berbagai langkah untuk menekan penularan Covid-19.  

"Sepekan ini Satgas Covid-19 aktif razia. Ini belum nampak sekarang hasilnya. Dua Minggu kemudian baru bisa nampak kasus menurun,"imbuhnya.

Percepat Vaksinasi, Polres dan Diskes Inhu Kolaborasi 

Polres Indragiri Hulu (Inhu) berkolaborasi langsung dengan Dinas Kesehatan (Diskes) daerah itu. Hal ini dilakukan untuk percepatan penanganan dan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Inhu. Penanganan bersama itu mulai dari melakukan vaksinasi kepada warga hingga melakukan pelacakan penyebaran Covid-19 (tracking) dari penderita yang dinyatakan positif. Kemudian melakukan pendataan warga yang sudah hingga yang belum melakukan vaksinasi di tingkat desa.

Penanganan bersama ini dilakukan sebagai tindak lanjut dilakukannya vaksinisasi tingkat polres hingga tingkat polsek beberapa hari lalu. Begitu juga dengan vaksinisasi yang dilakukan diskes di lingkungan Pemkab Inhu dan lainnya. Untuk penanganan bersama itu, Kapolres Inhu AKBP Efrizal SIK menginstruksikan seluruh jajaran polsek untuk mendata masyarakat lansia di wilayah masing-masing. 

"Ini sebagai upaya untuk mempercepat proses vaksinasi menuju vaksinasi delivery atau vaksin yang langsung ke sasaran,"ujar Paur Humas Polres Inhu Aipda Misran, Senin (24/5).

Untuk itu katanya, mulai kemarin seluruh jajaran Polres Inhu dari polres hingga tingkat polsek harus mendata lansia dan segera melaporkannya ke Polres Inhu. Pendataan itu akan dilakukan oleh seluruh anggota Bhabinkamtibmas.  Dari data yang dihimpun oleh Bhabinkamtibmas, tenaga kesehatan atau petugas vaksinasi turun ke rumah-rumah warga lansia. 

"Vaksinasi delivery ini sudah mulai dilaksanakan di Desa Kuantan Babu Kecamatan Rengat,"terangnya.(ali/kas)
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari