Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Hutan TNTN Tinggal 16,8 Persen, Setengah Jadi Kebun Sawit

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kawasan hutan di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) terus tergerus. Data terakhir yang dikeluarkan Balai TNTN,  dari total luas area 81.793 hektare (Ha), hanya tersisa 13,750 ha kawasan hutan  atau hanya sekitar 16,8 persen. Bahkan 40.469 ha dari total kawasan konservasi itu sudah berubah menjadi kebun sawit.

Hal ini dikatakan Kepala Balai TNTN, Heru Sutmantoro, Senin (24/10). Heru menyebutkan, berdasarkan perhitungan pihaknya, luas kebun sawit illegal mencapai lebih kurang 50 persen dari total luas lahan TNTN. Data itu menurutnya valid. "Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis kita," sebut Heru.

Penanaman sawit ilegal ini menjadi mudah karena kawasan hutan yang awalnya seluas 68.043 ha habis dirambah. Dengan kondisi tersebut, TNTN  mengeluarkan Surat Edaran Nomor 6 tahun 2022 mengenai larangan menanam sawit di kawasan yang sudah dirambah secara ilegal tersebut.

Baca Juga:  Bupati Teken Ranperda

Adapun kawasan TNTN yang telah rusak, kosong atau tidak lagi berhutan  yang berada dalam zona rehabilitasi, akan dilakukan rehabilitasi dengan menanam tanaman campuran serbaguna dan tanaman kehutanan.

Sementara dalam surat edaran itu, sawit yang sudah tertatanam di kawasan TNTN akan dilakukan penanganan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Maka dirinya mengimbau masyarakat sekitar atau siapapun yang menanam  sawit dalam kawasan TNTN, untuk terbuka dalam memberikan informasi.

Kebun sawit dalam kawasan tersebut akan dilakukan penanganan sesuai keputusan Kementrian Lingkungan Bidup dan Kehutanan (KLHK) pusat berdasarkan  Undang-undang Cipta Kerja (UUCK).

Maka data dan informasi soal luasan kebun sawit ini sangat penting untuk pengambilan keputusan dalam implementasi UUCK. Balai TNTN perlu data akurat untuk dilaporkan ke KLHK.(end)

Baca Juga:  Warga Berisiko Terserang Kanker

Laporan HENDRAWAN KARIMAN, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kawasan hutan di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) terus tergerus. Data terakhir yang dikeluarkan Balai TNTN,  dari total luas area 81.793 hektare (Ha), hanya tersisa 13,750 ha kawasan hutan  atau hanya sekitar 16,8 persen. Bahkan 40.469 ha dari total kawasan konservasi itu sudah berubah menjadi kebun sawit.

Hal ini dikatakan Kepala Balai TNTN, Heru Sutmantoro, Senin (24/10). Heru menyebutkan, berdasarkan perhitungan pihaknya, luas kebun sawit illegal mencapai lebih kurang 50 persen dari total luas lahan TNTN. Data itu menurutnya valid. "Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis kita," sebut Heru.

- Advertisement -

Penanaman sawit ilegal ini menjadi mudah karena kawasan hutan yang awalnya seluas 68.043 ha habis dirambah. Dengan kondisi tersebut, TNTN  mengeluarkan Surat Edaran Nomor 6 tahun 2022 mengenai larangan menanam sawit di kawasan yang sudah dirambah secara ilegal tersebut.

Baca Juga:  Bangga dengan Aisyah Nur Ramadhani

Adapun kawasan TNTN yang telah rusak, kosong atau tidak lagi berhutan  yang berada dalam zona rehabilitasi, akan dilakukan rehabilitasi dengan menanam tanaman campuran serbaguna dan tanaman kehutanan.

- Advertisement -

Sementara dalam surat edaran itu, sawit yang sudah tertatanam di kawasan TNTN akan dilakukan penanganan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Maka dirinya mengimbau masyarakat sekitar atau siapapun yang menanam  sawit dalam kawasan TNTN, untuk terbuka dalam memberikan informasi.

Kebun sawit dalam kawasan tersebut akan dilakukan penanganan sesuai keputusan Kementrian Lingkungan Bidup dan Kehutanan (KLHK) pusat berdasarkan  Undang-undang Cipta Kerja (UUCK).

Maka data dan informasi soal luasan kebun sawit ini sangat penting untuk pengambilan keputusan dalam implementasi UUCK. Balai TNTN perlu data akurat untuk dilaporkan ke KLHK.(end)

Baca Juga:  Warga Berisiko Terserang Kanker

Laporan HENDRAWAN KARIMAN, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari