(RIAUPOS.CO) — Unit Pelaksana Teknis Pengujian Kendaraan Bermotor (UPT-PKB) Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru bertekad memberantas calo di lingkungan kerjanya. Tentunya dengan melakukan terobosan dan inovasi, baik dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melakukan pengujian kir, juga peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Kepala UPT PKB Dishub Pekanbaru M Nasri SH MSi mengatakan, sesuai dengan kewenangannya, PKB atau uji kir merupakan serangkaian pemeriksaan bagian-bagian kendaraan bermotor dalam rangka persyaratan teknis dan laik jalan. Selama ini, pengujian kir sering dijadikan lahan basah oleh oknum yang bertindak sebagai calo, mengakibatkan kerugian pada pemilik kendaraan, juga berdampak pada penerimaan PAD.
“Maka kami lakukan inovasi, yang pertama dengan cara menghapuskan transaksi tunai. Kami bekerja sama dengan BNI, sudah MoU,†kata Nasri, Selasa (23/7).
Selain itu, inovasi kedua yakni bekerja sama dengan Telkomsel dalam hal mengingatkan pemilik kendaraan untuk melakukan uji kir tepat waktu. Cara ini, dinilai Nasri, efektif untuk meningkatkan pengendara untuk melakukan uji kir tepat waktu, otomatis juga akan meningkatkan PAD Kota Pekanbaru.
“Nanti nomor ponsel para pemilik kendaraan kami serahkan ke Telkomsel, maka pemilik kendaraan akan menerima SMS broadcast dua pekan sebelum kir mereka mati, sehingga mereka bisa melakukan uji kir tepat waktu,†bebernya. Kerja sama ini, lanjutnya, diharapkan berjalan sesuai harapan. Kepada pemilik kendaraan diminta untuk melakukan transaksi pembayaran uji kir ke ATM BNI, selanjutnya bukti transfer diserahkan ke bagian bendahara untuk diproses.
Untuk inovasi tersebut, tambah Nasri, saat ini sudah selesai 80 persen dan akan diluncurkan pada akhir bulan ini.
Terkait terobosan UPT PKB Dishub ini, pimpinan DPRD Kota Pekanbaru Sigit Yuwono ST mengapresiasi dan berharap supaya dilakukan sosialisasi secara terus-menerus sampai masyarakat paham perubahan itu.
“Harus dilakukan sosialisasi sampai masyarakat paham,†kata Sigit. Tidak hanya itu, Sigit juga minta supaya petugas juga disiagakan untuk mengarahkan masyarakat. Selain itu, harus ada pihak bank yang ditugaskan di tempat.
“Harus ada petugas bank yang stanby dan saya minta jangan repotkan masyarakat, harus lengkapi fasilitas di satu tempat,†tegasnya lagi.
Jika memang tujuannya untuk PAD, Sigit juga berharap agar tugas ini benar-benar diawasi. “Peningkatan PAD harus terus digalakkan, dan jangan terjadi kebocoran lagi,†tutupnya.(jrr)
Laporan AGUSTIAR, Kota