PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Riau saat ini masih terus meluas. Sejak Januari 2019 hingga saat ini, total luas lahan yang terbakar di Riau mencapai 3.675, 34 hektare (ha). Dari total itu, Kabupaten Bengkalis menjadi daerah yang paling besar terdampak karhutla. Yakni mencapai 1.453,08 ha.
Kepala BPBD Riau Edward Sanger mengatakan, sejak awal tahun hingga saat ini karhutla sudah terjadi di semua kabupaten/kota di Riau. Daerah-daerah yang sebelumnya tidak terjadi karhutla seperti Kuantan Singingi saat ini juga sudah mulai terdampak.
“Menurut perkiraan cuaca pihak BMKG, saat ini Riau sudah memasuki musim kemarau. Untuk itu, kami juga sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat 1.500 personel untuk pencegahan dan penanganan karhutla di Riau,†katanya.
Lebih lanjut dikatakan Edwar Sanger, daerah lain yang terdampak karhutla cukup luas adalah Rokan Hilir mencapai 761,75 ha, Siak 440, 85 ha, Dumai 274,75 ha, Meranti 232,7 ha, Indragiri Hilir 171,35 ha, Pelalawan 109 ha, Indragiri Hulu 76 ha, Kampar 75,9 ha, Pekanbaru 72, 96 ha, Kuansing 5 ha, dan Rokan Hulu 2 ha.
“Lokasi karhutla di Riau bertambah di Jalan Damai Ujung Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru seluas 0.5 Ha. Bertambah di SM. GSK KM 75, Desa Tasik Tebing Serai, Kecamatan Talang Mandau, Kabupaten Bengkalis seluas 2 ha. Di Desa Sekodi, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis meluas 2 ha dari 1 ha,†sebutnya.
Kemudian bertambah di Desa Gondai, Kecamatan Langgam, Pelalawan seluas 2 ha. Bertambah di Afdeling 02 PT. SAGM, Desa Pangkalan Tujuh, Kecamatan Tempuling, Inhil seluas 2 Ha. Bertambah di Teluk Bano II, Pekaitan, Rohil meluas 10 ha. Bertambah di Rantau Bais II, Tanah Putih, Rohil seluas 0,5 ha.