Jumat, 5 Juli 2024

Terus Naik, Harga TBS Kelapa Sawit Pekan Ini Jadi Rp1.571,37

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit periode 24-30 Juni mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur kelapa sawit dengan jumlah kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp28,23/Kg dari harga minggu lalu. Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu kedepan naik menjadi Rp 1.571,37/Kg.

Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulfadli melalui Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Defris Hatmaja mengatakan, kenaikan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Untuk faktor internal, naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga jual CPO dan kernel dari seluruh perusahaan yang menjadi sumber data.

- Advertisement -
Baca Juga:  Kejari Masih Segel Kantor Dishub Meranti

"Tercatat rata-rata kenaikan harga jual CPO mencapai Rp105,04/Kg dan rata-rata kenaikan harga jual kernel mencapai Rp141,00/Kg. Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami kenaikan sebesar Rp119,06/Kg, Sinar Mas Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp90,00/Kg, Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp89,00/Kg, Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp76,13/Kg, dan PT Musim Mas mengalami kenaikan sebesar Rp151,00/Kg dari harga minggu lalu," katanya.

Sedangkan untuk harga jual kernel, Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikan sebesar Rp127,27/Kg, dan Asian Agri Group mengalami kenaikan sebesar Rp29,00/Kg dari harga minggu lalu. Sementara dari faktor eksternal, kenaikan harga TBS periode ini mengikuti kenaikan harga minyak mentah dunia.

Baca Juga:  Pemkab Dorong Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

"Saat harga minyak mentah semakin mahal, CPO menjadi ikut diburu karena bisa menjadi alternatif. Permintaan meningkat, harga CPO pun terangkat. Selain itu, permintaan dari China dan India juga meningkat karena stok yang menipis. Mulai rendahnya stok di India dan China, dikombinasikan dengan pertumbuhan produksi yang tidak setinggi perkiraan di Indonesia dan Malaysia membuat harga CPO menjadi lebih tinggi," jelasnya. 

- Advertisement -

 

Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)

Editor: E Sulaiman

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit periode 24-30 Juni mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur kelapa sawit dengan jumlah kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp28,23/Kg dari harga minggu lalu. Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu kedepan naik menjadi Rp 1.571,37/Kg.

Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulfadli melalui Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Defris Hatmaja mengatakan, kenaikan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Untuk faktor internal, naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga jual CPO dan kernel dari seluruh perusahaan yang menjadi sumber data.

Baca Juga:  Pemkab Dorong Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

"Tercatat rata-rata kenaikan harga jual CPO mencapai Rp105,04/Kg dan rata-rata kenaikan harga jual kernel mencapai Rp141,00/Kg. Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami kenaikan sebesar Rp119,06/Kg, Sinar Mas Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp90,00/Kg, Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp89,00/Kg, Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp76,13/Kg, dan PT Musim Mas mengalami kenaikan sebesar Rp151,00/Kg dari harga minggu lalu," katanya.

Sedangkan untuk harga jual kernel, Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikan sebesar Rp127,27/Kg, dan Asian Agri Group mengalami kenaikan sebesar Rp29,00/Kg dari harga minggu lalu. Sementara dari faktor eksternal, kenaikan harga TBS periode ini mengikuti kenaikan harga minyak mentah dunia.

Baca Juga:  Polda Riau Tetapkan Empat Tersangka Korupsi Proyek Transmigrasi di Inhil

"Saat harga minyak mentah semakin mahal, CPO menjadi ikut diburu karena bisa menjadi alternatif. Permintaan meningkat, harga CPO pun terangkat. Selain itu, permintaan dari China dan India juga meningkat karena stok yang menipis. Mulai rendahnya stok di India dan China, dikombinasikan dengan pertumbuhan produksi yang tidak setinggi perkiraan di Indonesia dan Malaysia membuat harga CPO menjadi lebih tinggi," jelasnya. 

 

Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari