Sabtu, 9 November 2024

Tanpa Papan Proyek, Pembangunan Jalan di Desa Tanjung Timbulkan Kepulan Debu

- Advertisement -

KAMPAR (RIAUPOS.CO) – Anggota DPRD Kampar asal Kecamatan Koto Kampar Hulu meminta Pemerintah Kabupaten Kampar untuk segera menyelesaikan proyek pembangunan Jalan di Desa Tanjung.

Dirinya mengaku semakin sering menerima keluhan masyarakat terkait proyek jalan desa yang menggunakan dana APBD Kampar 2019 itu. Apalagi, dirinya mendapati sendiri tidak tertera papan proyek disana.
’’Saya meminta kepada pemerintah untuk melanjutkan proyek ini. Selain itu, kalau aturannya harus ada papan proyek, maka kontraktor berkewajiban untuk memasangnya. Karena masyarakat juga berhak untuk mengetahui proyeknya apa, anggarannya berapa dan berapa besar anggarannya,’’ sebut Diski saat menjawab keluhan warga yang diterimanya.
Dia menilai, sudah selayaknya masyarakat Desa Tanjung mendapat kesejahteraan lebih lewat kualitas jalan yang lebih baik dari pemerintah Karena jalan itu menurutnya sudah lama kondisinya memperihatinkan.
 Pembangunan jalan sepanjang 700 meter di tengah Desa Tanjung tersebut sempat tertunda dua tahun sejak 2017. Kepala Dinas PUPR Kampar Afdal sebelumnya pernah menyebutkan, penundaan pengerjaan jalan tersebut karena terjadi defisit anggaran Kabupaten Kampar pada 2017.
Lalu pada 2018, pengerjaan tidak dilanjutkan karena tidak masuk dalam APBD. Baru pada tahun 2019 pengerjaannya dilanjutkan. Setelah masuk anggaran 2019, pada bulan Juli tanah base c dan kerikil mulai dicurahkan ke jalan sepanjang 700 meter tersebut. Namun, hanya sebatas itu saja.
Hingga lewat pertengahan bulan ini, belum ada perkembangan lebih lanjut. Masyarakat merasa kecewa. Selain proyeknya tidak jelas, karena tidak terpasangnya papan proyek, kini tanah timbunan jalan mulai menimbulkan debu. Hal ini juga dikeluhkan oleh salah seorang warga, Akhir (33).
Kini menurutnya, debu setiap hari berterbangan, padahal jarak jalan dengan rumah warga cukup dekat.
 ’’Sekarang, hampir sebulan lebih, kami tutup pintu dan jendela karena kepulan debu. Tidak ada lagi warga yang mau duduk-duduk santai di depan teras rumah, bisa kena ISPA kami,’’ sebut Akhir.
 Akhir, bersama warga Desa Tanjung lainnya berharap pembangunan jalan ini segera dikerjakan agar masyarakat bebas debu dan menikmati jalan desa yang mulus. Dirinya berharap, Pemerintah Kabupaten Kampar lebih serius memperhatikan Desa Tanjung sebagai ibuko kota kecamatan yang paling dekat dengan perbatasan Sumatera Barat maupun Rokan Hulu tersebut.
Laporan: Hendrawan Kariman
Editor: Deslina
Baca Juga:  Pemkab Dukung KLHK Eksekusi PT MPL

KAMPAR (RIAUPOS.CO) – Anggota DPRD Kampar asal Kecamatan Koto Kampar Hulu meminta Pemerintah Kabupaten Kampar untuk segera menyelesaikan proyek pembangunan Jalan di Desa Tanjung.

Dirinya mengaku semakin sering menerima keluhan masyarakat terkait proyek jalan desa yang menggunakan dana APBD Kampar 2019 itu. Apalagi, dirinya mendapati sendiri tidak tertera papan proyek disana.
’’Saya meminta kepada pemerintah untuk melanjutkan proyek ini. Selain itu, kalau aturannya harus ada papan proyek, maka kontraktor berkewajiban untuk memasangnya. Karena masyarakat juga berhak untuk mengetahui proyeknya apa, anggarannya berapa dan berapa besar anggarannya,’’ sebut Diski saat menjawab keluhan warga yang diterimanya.
Dia menilai, sudah selayaknya masyarakat Desa Tanjung mendapat kesejahteraan lebih lewat kualitas jalan yang lebih baik dari pemerintah Karena jalan itu menurutnya sudah lama kondisinya memperihatinkan.
 Pembangunan jalan sepanjang 700 meter di tengah Desa Tanjung tersebut sempat tertunda dua tahun sejak 2017. Kepala Dinas PUPR Kampar Afdal sebelumnya pernah menyebutkan, penundaan pengerjaan jalan tersebut karena terjadi defisit anggaran Kabupaten Kampar pada 2017.
Lalu pada 2018, pengerjaan tidak dilanjutkan karena tidak masuk dalam APBD. Baru pada tahun 2019 pengerjaannya dilanjutkan. Setelah masuk anggaran 2019, pada bulan Juli tanah base c dan kerikil mulai dicurahkan ke jalan sepanjang 700 meter tersebut. Namun, hanya sebatas itu saja.
Hingga lewat pertengahan bulan ini, belum ada perkembangan lebih lanjut. Masyarakat merasa kecewa. Selain proyeknya tidak jelas, karena tidak terpasangnya papan proyek, kini tanah timbunan jalan mulai menimbulkan debu. Hal ini juga dikeluhkan oleh salah seorang warga, Akhir (33).
Kini menurutnya, debu setiap hari berterbangan, padahal jarak jalan dengan rumah warga cukup dekat.
 ’’Sekarang, hampir sebulan lebih, kami tutup pintu dan jendela karena kepulan debu. Tidak ada lagi warga yang mau duduk-duduk santai di depan teras rumah, bisa kena ISPA kami,’’ sebut Akhir.
 Akhir, bersama warga Desa Tanjung lainnya berharap pembangunan jalan ini segera dikerjakan agar masyarakat bebas debu dan menikmati jalan desa yang mulus. Dirinya berharap, Pemerintah Kabupaten Kampar lebih serius memperhatikan Desa Tanjung sebagai ibuko kota kecamatan yang paling dekat dengan perbatasan Sumatera Barat maupun Rokan Hulu tersebut.
Laporan: Hendrawan Kariman
Editor: Deslina
Baca Juga:  Selain HGU, DPRD Bakal Usut Dugaan Pelanggaran Lain PT AP
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari