PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Penambahan jumlah pasien positif Covid-19 di Riau belakang ini cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, penambahan itu berasal dari klaster penularan yang terpisah-pisah. Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi menyebut per Selasa (21/7) di Riau terdapat penambahan 23 pasien positif.
"Dari jumlah tersebut kita bisa lihat ada beberapa kabupaten dengan tambahan pasien yang cukup signifikan. Yakni Siak, Dumai dan Kampar. Kalau kita lihat cukup mengkhawatirkan," ujar Indra Yovi.
Disebut mengkhawatirkan, lanjut Indra Yovi, dikarenakan klasternya terpisah. Berbeda dengan temuan klaster sebelumnya yang hanya beberapa, namun ditemukan banyak pasien positif dari klaster tersebut.
"Kalau sekarang ini klasternya berbeda dan membuat kita jadi khawatir dengan penyebaran Covid-19 di Riau," sebutnya.
Hal lain yang membuat pihaknya khawatir, yakni jumlah sampel swab yang diperiksa di bawah 150 sampel. Namun dari jumlah tersebut, 23 di antaranya positif Covid-19. Berbeda dengan pemeriksaan sampel swab sebelumnya yakni sampel yang diperiksa hingga 400-an, namun yang ditemukan positif sedikit.
"Bayangkan saja, kalau jumlah sampel yang diperiksa banyak. Dikhawatirkan jumlah pasien positifnya bisa tambah banyak juga," ujar Indra.
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan. Karena dari pengamatan, penerapan protokol kesehatan semakin lama bukannya semakin patuh, namun justru semakin tidak disiplin.
"Padahal, dulu waktu jumlah kasus masih sedikit yang patuh banyak. Sekarang berbeda. Jumlah kasus banyak namun yang disiplin semakin kurang. Justru sekarang ini terbalik, untuk itu tanpa bosan-bosannya kami mengimbau masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan," imbuhnya.
Yang terpenting menurut Indra yakni penggunaan masker. Karena dengan menggunakan masker bisa menolong diri sendiri dan orang lain. Karena, jika seseorang menggunakan masker bisa terhindar dari penularan corona, namun jika orang tersebut sudah terpapar Covid-19, maka ia tidak akan menularkan kepada orang lain.
"Mari saling menjaga dengan menggunakan masker," ajaknya.
Indra menjelaskan dari 23 pasien positif, satu di antaranya berasal dari Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) atau menjadi kasus positif pertama di kabupaten ini.
"Dengan adanya penambahan 23 pasien terhadap, total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini menjadi 310 dari sebelumnya 287 pasien," katanya.
Dijelaskan Indra, pasien positif pertama di Rohil yakni WS (33) yang mengikuti pelaksanaan swab massal di Rohil pada 16 Juli lalu. Belum diketahui riwayat penularan pasien ini, karena tidak memiliki riwayat perjalanan. Pasien positif lainnya di Siak 11 orang, Dumai 4 orang, Pekanbaru 3 orang, Kampar 3 orang, dan Indragiri Hilir (Inhil) 1 orang.
Sementara Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Rohil H Ahmad Yusuf SSos MH menambahkan, WS adalah seorang petugas kebersihan di salah satu sekolah swasta di Bagan Batu. Dengan kasus ini, catatan sebagai kabupaten zero corona ataupun untuk terus bertahan sebagai daerah zona hijau di Riau pupus.
"Yang bersangkutan memiliki istri dan satu anak, keduanya dilakukan pengawasan sementara WS diisolasi di Puskesmas Bagan Batu," kata Ahmad Yusuf di Bagansiapiapi, kemarin.
Dikatakannya, WS merupakan orang tanpa gejala (OTG). Tidak ada riwayat perjalanan ke daerah terjangkit begitu juga kontak fisik dengan orang yang terinfeksi sebelumnya. Kondisi WS terungkap setelah adanya pemeriksaan swab massal yang dilakukan pihak puskesmas beberapa waktu lalu. Hasil rapid test tersebut dikirimkan ke Pekanbaru dan hasil swab WS terkonfirmasi positif.
"Kami berharap ini yang pertama sekaligus terakhir di Rohil, karena kita khawatir apalagi OTG. Tidak ada gejala sama sekali," kata Ahmad Yusuf.