Kamis, 19 September 2024

Gubri Ubah Lagi Kebijakan Mudik Lokal

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kebijakan Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar terkait mudik lokal atau mudik antarkabupaten/kota pada Idulfitri 1442 H mendatang kembali berubah. Sebagaimana diketahui Gubri sempat mengizinkan mudik lokal, kemudian izin tersebut dicabut dan saat ini dizinkan kembali.

Dari catatan Riau Pos, pernyataan Gubri terkait mudik lokal pertama kali disampaikan pada 14 April lalu. Saat itu ia mengizinkan mudik lokal. Berselang beberapa hari kemudian, Gubri kemudian mencabut izin mudik lokal tersebut tepatnya pada Senin 19 April, atau tepatnya usai pelaksanaan rapat koordinasi bersama Forkopimda Riau dan pemerintah kabupaten/kota terkait penangangan Covid-19.

Namun, yang terbaru tepatnya pada Rabu (21/4), Gubri kembali mengeluarkan statement yang menyatakan mudik lokal diperbolehkan. Pernyataan itu disampaikannya di VIP Lancang Kuning Bandara SSK II atau sebelum bertolak ke Rokan Hulu meninjau pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU). "Masih diperbolehkan (mudik lokal, red). Tapi tentunya kalau sakit tidak boleh,"kata Gubri.

Lebih lanjut dikatakannya, mudik lokal tersebut diperbolehkan dengan pertimbangan banyak mahasiswa dan pelajar di Riau sekolah di luar daerahnya ingin pulang kampung harus sesuai persyaratan. "Seperti tahun lalu adik-adik dari mahasiswa, pelajar mau pulang ya kita cek antigen. Banyak santri dari pondok pesantren kita cek dulu kesehatannya, kalau sehat ya boleh pulang, dari Pekanbaru ke Kuansing misalnya,"ujarnya. 

- Advertisement -

Kemarin, Gubri bersama Forkopimda Riau melaksanakan deklarasi dan imbauan bersama peniadaan mudik dan pembatasan moda transportasi di VIP Lancang Kuning Bandara SSK II Pekanbaru. Kegiatan tersebut menyikapi meningkatnya angka Covid-19 menjelang Idulfitri 1442 H. Pada deklarasi tersebut juga dihadiri Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Kajati Riau Jaja Subagja, Danrem 031/WB Brigjen TNI M Syech Ismed, Danlanud Marsma TNI Andi Kustoro dan Ketua MKA LAM Riau Al azhar.

"Demi kesehatan seluruh masyarakat Riau, agar tidak melakukan mudik Idulfitri baik yang masuk maupun yang ke luar wilayah Provinsi Riau,"kata Gubri.

- Advertisement -

Kemudian isi deklarasi yang kedua adalah melakukan pembatasan moda transportasi yang akan dimulai tanggal 6 sampai 17 Mei 2021. Berikutnya mengajak seluruh masyarakat untuk berlebaran di rumah saja.

Sementara itu Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi menyatakan pihaknya meminta warga Riau maupun yang akan datang ke Riau untuk mematuhi aturan pemerintah terkait kegiatan mudik. Baik dari Presiden, instruksi Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perhubungan, Gubernur Riau, bupati dan wali kota tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro. "Laksanakan protokol kesehatan dengan serius dan tidak mudik Idulfitri. Mari kita batasi aktivitas kita untuk mencegah penularan Covid-19. Kami siapkan tempat karantina di gedung bekas Sekolah Polisi Negara (SPN) Rumbai bagi warga yang nekat mudik dan tertangkap,"katanya. 

Baca Juga:  Semangat Gali Cerita Rakyat di Negeri Jalur

Tambah 460 Positif

Untuk update Covid-19 di Riau per Rabu (21/4) terdapat penambahan 460 pasien positif. Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini sebanyak 39.973 orang. Sedangkan pasien sembuh bertambah 233 orang, sehingga total 34.906. Untuk pasien meninggal dunia bertambah empat orang sehingga total 984 orang meninggal akibat Covid-19 di Riau. 

Bengkalis Terapkan PPKM

Berdasarkan peta sebaran Covid-19 di Kabupaten Bengkalis per 20 April, Kabupaten Bengkalis terkonfimasi positif Covid-19 mencapai 2.223 kasus, sembuh 2.313 orang dan yang meninggal 81 kasus.

Dengan meningkatnya kasus positif di Kabupaten Bengkalis ini, terhitung hari ini diterapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Penetapan PPKM ini juga menindaklanjuti instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Republik Indonesia, Nomor 03/2021 serta Instruksi Gubernur Riau dan meningkatnya kasus aktif harian Provinsi Riau menjadikan penyumbang penambahan warga terkonfirmasi positif Covid-19 nasional.

Dikatakan Kadis Kesehatan Bengkalis dr Ersan Saputra TH tentang pemberlakuan PPKM ini diterapkan secara mikro, di tingkat RT/RW, kelurahan/desa juga kecamatan. Jadi tidak seluruh wilayah Kabupaten Bengkalis diterapkan PPKM. Sebelum menetapkan PPKM secara mikro di Bengkalis, Kadis Kesehatan bersama Wakapolres Bengkalis, Kodim 0303 melaksanakan rapat terbatas mengenai PPKM berbasis mikro.

Ersan Saputra mengungkapkan, pada dasarnya PPKM memiliki pengertian yang hampir sama dengan PSBB dengan ketentuan beberapa point dan kriteria yang kemudian dimodifikasi. Tetapi pada prinsipnya, PPKM berbasis mikro ini merupakan turunan dari PSBB. "Bedanya adalah lokalisir pada level-level kelompok masyarakat  tingkat Desa atau Kelurahan dan yang paling kecil yaitu level RT dan RW,"ungkap Ersan.

Kadis kesehatan menambahkan, pihaknya juga telah membentuk posko penanganan covid-19 tingkat desa/kelurahan. Nantinya, posko tersebut bertugas untuk melakukan pengendalian covid, mulai dari sosialisasi penegakan protokol kesehatan (prokes), hingga pelaporan perkembangan penanganan Covid-19 secara berjenjang ke level atas.

Warga Diingatkan Disiplin Prokes

Angka kasus Covid-19 di Rokan Hilir (Rohil) semakin mengkhawatirkan, karena terjadi lonjakan angka positif covid. Hal itu diungkapkan Juru Bicara (Jubir) Percepatan Penanganan Covid-19 Rohil H Ahmad Yusuf SSos MH di Bagansiapiapi, Rabu (21/4).

"Ya, dalam dua pekan ini terjadi peningkatan kasus terutama di wilayah Bagansiapiapi, Bangko,"kata Ahmad Yusuf.

Yusuf menerangkan berdasarkan data per 20 April, untuk yang positif baik dirawat maupun yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 178 orang. Untuk yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak 10 orang dan isolasi mandiri di rumah masing-masing sebanyak 168 orang. Dengan angka positif tersebut, total tercatat kasus yang pernah positif di Rohil mencapai sebanyak 1. 476 orang, yang mana di antaranya sebagian besar yakni 1.261 orang dinyatakan sembuh. 

Baca Juga:  LAMR Ingin UAS Tetap Turunkan Ilmu

Diketahui juga terdapat tiga warga binaan Lapas Kelas II A Bagansiapiapi yang terkonfirmasi positif dan kini menjalani perawatan.  "Ya, ada tiga warga binaan positif dan dua pegawai rutan, namun masih kategori OTG (orang tanpa gejala, red) di mana untuk yang pegawai tersebut melakukan isolasi mandiri di rumah, dengan pengawasan secara rutin dan berkala dari tenaga kesehatan yang ada,"kata Yusuf.

Yusuf mengharapkan masyarakat bisa meningkatkan kewaspadaan seiring dengan masih tingginya kasus covid di Rohil, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. 

Di sisi lain seorang warga, Ju yang wafat di RSUD dr RM Pratomo, Bagansiapiapi dikebumikan sesuai dengan protokol Covid-19. Pemakaman berlangsung di Tempat Pemakaman Umum (TPU) muslim di Jalan Pusara Hilir, Bagan Jawa, Bangko, Rabu (21/4). Sejumlah petugas yang tergabung dalam Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Bangko hadir mengawasi pelaksanaan pemakaman, dari unsur Dinas Kesehatan Rohil, TNI maupun personel Polri.

Wakil Ketua Tim Satgas Kecamatan Bangko Kompol Sasli Rais SH membenarkan terkait dengan pemakaman tersebut dijalankan sesuai dengan protokol Covid-19. Mulai dari kegiatan mensalatkan hingga mengantarkan jenazah untuk dikebumikan. Sejumlah petugas yang mengebumikan mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD) lengkap. "Sebelumnya yang bersangkutan merupakan pasien yang terkonfirmasi positif Covid, dan sempat mendapatkan perawatan di ruangan isolasi di RSUD dr RM Pratomo,"kata Sasli Rais. 

Pihaknya segera melaksanakan penyemprotan cairan disinfektan untuk upaya memutus mata rantai penularan Covid di lingkungan sekitar tempat kediaman warga tersebut.

Terapkan PPKM di Pangkalankerinci

Jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Pelalawan meningkat signifikan sejak satu pekan terakhir. Setiap harinya, terjadi penambahan pasien baru terkonfirmasi virus corona di Negeri Seiya Sekata ini.

Berdasarkan data tim satuan tugas Covid-19 Pelalawan, saat ini tercatat sebanyak 1.378 pasien positif terjangkit Covid-19 di Pelalawan. Rinciannya 71 pasien positif menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit (RS) dan 28 pasien menjalani isolasi mandiri di rumah. Kemudian 1.247 pasien telah selesai isolasi setelah dinyatakan sehat. Serta 32 pasien positif lainnya meninggal dunia.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kebijakan Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar terkait mudik lokal atau mudik antarkabupaten/kota pada Idulfitri 1442 H mendatang kembali berubah. Sebagaimana diketahui Gubri sempat mengizinkan mudik lokal, kemudian izin tersebut dicabut dan saat ini dizinkan kembali.

Dari catatan Riau Pos, pernyataan Gubri terkait mudik lokal pertama kali disampaikan pada 14 April lalu. Saat itu ia mengizinkan mudik lokal. Berselang beberapa hari kemudian, Gubri kemudian mencabut izin mudik lokal tersebut tepatnya pada Senin 19 April, atau tepatnya usai pelaksanaan rapat koordinasi bersama Forkopimda Riau dan pemerintah kabupaten/kota terkait penangangan Covid-19.

Namun, yang terbaru tepatnya pada Rabu (21/4), Gubri kembali mengeluarkan statement yang menyatakan mudik lokal diperbolehkan. Pernyataan itu disampaikannya di VIP Lancang Kuning Bandara SSK II atau sebelum bertolak ke Rokan Hulu meninjau pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU). "Masih diperbolehkan (mudik lokal, red). Tapi tentunya kalau sakit tidak boleh,"kata Gubri.

Lebih lanjut dikatakannya, mudik lokal tersebut diperbolehkan dengan pertimbangan banyak mahasiswa dan pelajar di Riau sekolah di luar daerahnya ingin pulang kampung harus sesuai persyaratan. "Seperti tahun lalu adik-adik dari mahasiswa, pelajar mau pulang ya kita cek antigen. Banyak santri dari pondok pesantren kita cek dulu kesehatannya, kalau sehat ya boleh pulang, dari Pekanbaru ke Kuansing misalnya,"ujarnya. 

Kemarin, Gubri bersama Forkopimda Riau melaksanakan deklarasi dan imbauan bersama peniadaan mudik dan pembatasan moda transportasi di VIP Lancang Kuning Bandara SSK II Pekanbaru. Kegiatan tersebut menyikapi meningkatnya angka Covid-19 menjelang Idulfitri 1442 H. Pada deklarasi tersebut juga dihadiri Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Kajati Riau Jaja Subagja, Danrem 031/WB Brigjen TNI M Syech Ismed, Danlanud Marsma TNI Andi Kustoro dan Ketua MKA LAM Riau Al azhar.

"Demi kesehatan seluruh masyarakat Riau, agar tidak melakukan mudik Idulfitri baik yang masuk maupun yang ke luar wilayah Provinsi Riau,"kata Gubri.

Kemudian isi deklarasi yang kedua adalah melakukan pembatasan moda transportasi yang akan dimulai tanggal 6 sampai 17 Mei 2021. Berikutnya mengajak seluruh masyarakat untuk berlebaran di rumah saja.

Sementara itu Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi menyatakan pihaknya meminta warga Riau maupun yang akan datang ke Riau untuk mematuhi aturan pemerintah terkait kegiatan mudik. Baik dari Presiden, instruksi Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perhubungan, Gubernur Riau, bupati dan wali kota tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro. "Laksanakan protokol kesehatan dengan serius dan tidak mudik Idulfitri. Mari kita batasi aktivitas kita untuk mencegah penularan Covid-19. Kami siapkan tempat karantina di gedung bekas Sekolah Polisi Negara (SPN) Rumbai bagi warga yang nekat mudik dan tertangkap,"katanya. 

Baca Juga:  Sehari, 12 Pasien Positif di Riau Meninggal

Tambah 460 Positif

Untuk update Covid-19 di Riau per Rabu (21/4) terdapat penambahan 460 pasien positif. Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini sebanyak 39.973 orang. Sedangkan pasien sembuh bertambah 233 orang, sehingga total 34.906. Untuk pasien meninggal dunia bertambah empat orang sehingga total 984 orang meninggal akibat Covid-19 di Riau. 

Bengkalis Terapkan PPKM

Berdasarkan peta sebaran Covid-19 di Kabupaten Bengkalis per 20 April, Kabupaten Bengkalis terkonfimasi positif Covid-19 mencapai 2.223 kasus, sembuh 2.313 orang dan yang meninggal 81 kasus.

Dengan meningkatnya kasus positif di Kabupaten Bengkalis ini, terhitung hari ini diterapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Penetapan PPKM ini juga menindaklanjuti instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Republik Indonesia, Nomor 03/2021 serta Instruksi Gubernur Riau dan meningkatnya kasus aktif harian Provinsi Riau menjadikan penyumbang penambahan warga terkonfirmasi positif Covid-19 nasional.

Dikatakan Kadis Kesehatan Bengkalis dr Ersan Saputra TH tentang pemberlakuan PPKM ini diterapkan secara mikro, di tingkat RT/RW, kelurahan/desa juga kecamatan. Jadi tidak seluruh wilayah Kabupaten Bengkalis diterapkan PPKM. Sebelum menetapkan PPKM secara mikro di Bengkalis, Kadis Kesehatan bersama Wakapolres Bengkalis, Kodim 0303 melaksanakan rapat terbatas mengenai PPKM berbasis mikro.

Ersan Saputra mengungkapkan, pada dasarnya PPKM memiliki pengertian yang hampir sama dengan PSBB dengan ketentuan beberapa point dan kriteria yang kemudian dimodifikasi. Tetapi pada prinsipnya, PPKM berbasis mikro ini merupakan turunan dari PSBB. "Bedanya adalah lokalisir pada level-level kelompok masyarakat  tingkat Desa atau Kelurahan dan yang paling kecil yaitu level RT dan RW,"ungkap Ersan.

Kadis kesehatan menambahkan, pihaknya juga telah membentuk posko penanganan covid-19 tingkat desa/kelurahan. Nantinya, posko tersebut bertugas untuk melakukan pengendalian covid, mulai dari sosialisasi penegakan protokol kesehatan (prokes), hingga pelaporan perkembangan penanganan Covid-19 secara berjenjang ke level atas.

Warga Diingatkan Disiplin Prokes

Angka kasus Covid-19 di Rokan Hilir (Rohil) semakin mengkhawatirkan, karena terjadi lonjakan angka positif covid. Hal itu diungkapkan Juru Bicara (Jubir) Percepatan Penanganan Covid-19 Rohil H Ahmad Yusuf SSos MH di Bagansiapiapi, Rabu (21/4).

"Ya, dalam dua pekan ini terjadi peningkatan kasus terutama di wilayah Bagansiapiapi, Bangko,"kata Ahmad Yusuf.

Yusuf menerangkan berdasarkan data per 20 April, untuk yang positif baik dirawat maupun yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 178 orang. Untuk yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak 10 orang dan isolasi mandiri di rumah masing-masing sebanyak 168 orang. Dengan angka positif tersebut, total tercatat kasus yang pernah positif di Rohil mencapai sebanyak 1. 476 orang, yang mana di antaranya sebagian besar yakni 1.261 orang dinyatakan sembuh. 

Baca Juga:  Pengembangan Kawasan Pekansikawan Dimulai

Diketahui juga terdapat tiga warga binaan Lapas Kelas II A Bagansiapiapi yang terkonfirmasi positif dan kini menjalani perawatan.  "Ya, ada tiga warga binaan positif dan dua pegawai rutan, namun masih kategori OTG (orang tanpa gejala, red) di mana untuk yang pegawai tersebut melakukan isolasi mandiri di rumah, dengan pengawasan secara rutin dan berkala dari tenaga kesehatan yang ada,"kata Yusuf.

Yusuf mengharapkan masyarakat bisa meningkatkan kewaspadaan seiring dengan masih tingginya kasus covid di Rohil, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. 

Di sisi lain seorang warga, Ju yang wafat di RSUD dr RM Pratomo, Bagansiapiapi dikebumikan sesuai dengan protokol Covid-19. Pemakaman berlangsung di Tempat Pemakaman Umum (TPU) muslim di Jalan Pusara Hilir, Bagan Jawa, Bangko, Rabu (21/4). Sejumlah petugas yang tergabung dalam Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Bangko hadir mengawasi pelaksanaan pemakaman, dari unsur Dinas Kesehatan Rohil, TNI maupun personel Polri.

Wakil Ketua Tim Satgas Kecamatan Bangko Kompol Sasli Rais SH membenarkan terkait dengan pemakaman tersebut dijalankan sesuai dengan protokol Covid-19. Mulai dari kegiatan mensalatkan hingga mengantarkan jenazah untuk dikebumikan. Sejumlah petugas yang mengebumikan mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD) lengkap. "Sebelumnya yang bersangkutan merupakan pasien yang terkonfirmasi positif Covid, dan sempat mendapatkan perawatan di ruangan isolasi di RSUD dr RM Pratomo,"kata Sasli Rais. 

Pihaknya segera melaksanakan penyemprotan cairan disinfektan untuk upaya memutus mata rantai penularan Covid di lingkungan sekitar tempat kediaman warga tersebut.

Terapkan PPKM di Pangkalankerinci

Jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Pelalawan meningkat signifikan sejak satu pekan terakhir. Setiap harinya, terjadi penambahan pasien baru terkonfirmasi virus corona di Negeri Seiya Sekata ini.

Berdasarkan data tim satuan tugas Covid-19 Pelalawan, saat ini tercatat sebanyak 1.378 pasien positif terjangkit Covid-19 di Pelalawan. Rinciannya 71 pasien positif menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit (RS) dan 28 pasien menjalani isolasi mandiri di rumah. Kemudian 1.247 pasien telah selesai isolasi setelah dinyatakan sehat. Serta 32 pasien positif lainnya meninggal dunia.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari