Animo Masuk Pendidikan Agama Tinggi

(RIAUPOS.CO) — Minat masyarakat untuk memberikan pendidikan agama bagi anak-anaknya diperkirakan mengalami peningkatan. Hal itu ditandainya dengan bertambah banyaknya pendaftar untuk mengikuti pendidikan di sekolah berbasiskan keagamaan baik pesantren maupun sekolah negeri.

Hal itu diungkapkan Wakil Bupati (Wabup) Rokan Hilir (Rohil) Drs H Jamiludin kemarin.

- Advertisement -

“Ada dua keuntungan yang diperoleh sekolah agama, pertama dapat pelajaran umum tapi juga dapat pelajaran agama. Jangan pandang rendah tamat Aliyah, saya tamat Aliyah tapi bisa jadi wakil bupati,” kata Jamiludin.

Ia menerangkan, apa yang diajarkan di sekolah umum juga dipelajari di Aliyah, belajar biologi, kimia matematika di sekolah umum, di Aliyah juga belajar yang sama. Hal itu ditambah belajar tauhid, fiqih dan Alquran hadits, sementara di sekolah umum tidak.

- Advertisement -

“Banyak untungnya dan intinya orang tua harus mendukung apapun langkah yang ingin di ambil pihak madrasah, selagi itu untuk kebaikan anak,” katanya.

Penilaian serupa turut dikemukakan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Rokan Hilir (Rohil) H Agustiar SAg, Rabu (19/6).

“Antusiasme masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke madrasah tiap tahunnya terus meningkat. Saat ini pendaftaran belum dimulai, namun sudah ada orang tua yang mengambil formulir pendaftaran ke MTs dan madrasah, ini menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke madrasah semakin tinggi,” kata Agustiar.

Agustiar menambahkan, diperkirakan kondisi itu terjadi karena pandangan masyarakat sekarang sudah banyak terbuka untuk melirik sekolah agama.(adv)

(RIAUPOS.CO) — Minat masyarakat untuk memberikan pendidikan agama bagi anak-anaknya diperkirakan mengalami peningkatan. Hal itu ditandainya dengan bertambah banyaknya pendaftar untuk mengikuti pendidikan di sekolah berbasiskan keagamaan baik pesantren maupun sekolah negeri.

Hal itu diungkapkan Wakil Bupati (Wabup) Rokan Hilir (Rohil) Drs H Jamiludin kemarin.

“Ada dua keuntungan yang diperoleh sekolah agama, pertama dapat pelajaran umum tapi juga dapat pelajaran agama. Jangan pandang rendah tamat Aliyah, saya tamat Aliyah tapi bisa jadi wakil bupati,” kata Jamiludin.

Ia menerangkan, apa yang diajarkan di sekolah umum juga dipelajari di Aliyah, belajar biologi, kimia matematika di sekolah umum, di Aliyah juga belajar yang sama. Hal itu ditambah belajar tauhid, fiqih dan Alquran hadits, sementara di sekolah umum tidak.

“Banyak untungnya dan intinya orang tua harus mendukung apapun langkah yang ingin di ambil pihak madrasah, selagi itu untuk kebaikan anak,” katanya.

Penilaian serupa turut dikemukakan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Rokan Hilir (Rohil) H Agustiar SAg, Rabu (19/6).

“Antusiasme masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke madrasah tiap tahunnya terus meningkat. Saat ini pendaftaran belum dimulai, namun sudah ada orang tua yang mengambil formulir pendaftaran ke MTs dan madrasah, ini menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke madrasah semakin tinggi,” kata Agustiar.

Agustiar menambahkan, diperkirakan kondisi itu terjadi karena pandangan masyarakat sekarang sudah banyak terbuka untuk melirik sekolah agama.(adv)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya