PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar menerima kunjungan dari PT Hutama Karya (HK) membahas percepatan jalan Tol Trans Sumatera, khusus wilayah Provinsi Riau di Rumah Dinas Gubri, Jumat (19/6). Dalam pertemuan itu Gubri didampingi Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Riau Evarefita, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) M Taufiq OH. Kemudian dari pihak PT HK dihadiri oleh Koordinator Lahan PT HK Ilham D Satria, Kepala Divisi Perencanaan Jalan Tol Heru Pramana dan Project Director ruas Bangkinang-Pangkalan Fahrudin.
Ilham D Satria dalam pertemuan itu melaporkan tentang progres jalan tol Pekanbaru Dumai, di mana pembangunan jalan tol tersebut sudah hampir selesai.
“Pembangunan jalan tol Pekanbaru- Dumai sudah hampir selesai atau tinggal sedikit lagi. Tentu harapan kita semua jalan tol ini dapat segera diresmikan dalam waktu dekat," katanya.
Saat itu, Ilham juga membahas perencanaan pembangunan jalan tol Pekanbaru menuju Rengat hingga Jambi yang basic design-nya sudah selesai, dan saat ini tinggal menunggu persetujuan Kementerian PUPR.
"Untuk panjang jalan tol Jambi-Rengat 198 km, dengan rincian sepanjang 116 km berada diwilayah Provinsi Jambi dan sepanjang 82 Km berada di wilayah Provinsi Riau," lanjutnya.
Sedangkan untuk jalan tol Pekanbaru-Sumatera Barat (Sumbar), yaitu jalan tol Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 40 km berdasarkan penentuan lokasi langsung dari Gubri dan sudah dilakukan metode staking out di lapangan, kemudian penentuan lokasi untuk Bangkinang-Pangkalan sepanjang 61 km segera diusulkan oleh Gubri.
Gubri menyambut baik perihal proyek perencanaan pembangunan jalan Tol Sumatera ini. Namun menurutnya juga perlu diperhatikan terkait persiapan harus dilakukan secara maksimal.
"Sehingga apa bila sudah berjalan pembuatan jalan tol ini sudah diminalisir permasalahannya," ungkap Gubri.
Dalam kesempatan itu, Gubri juga mengharapkan agar di pintu masuk tol bisa dibuat ciri khas bangunan Melayu. Sehingga ketika memasuki kawasan jalan tol menuju Riau ada ciri khas dari daerah yang akan dituju seperti Provinsi Riau dengan nuansa Melayu.
"Untuk pintu-pintu tol yang akan memasuk ke provinsi kami minta dibuatkan arsitektur bernuana Melayu, agar menampakkan ciri khas daerah Riau," harapnya.(sol)