MERANTI(RIAUPOS.CO)-Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sempat menghantui warga Dusun III, Desa Mengkirau, Kecamatan Tasik Putripuyu, Kabupaten Kepulauan Meranti. Pasalnya titik api sempat menjalar atau mendekati permukiman warga, Selasa (18/9/19) sekira pukul 19.15 WIB kemarin.
Dari keterangan yang dihimpun oleh Pj. Kades Tasik Putripuyu, Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti Zainal kepada Riau Pos, Kamis (19/9/19), mengungkapkan ketika itu jarak api ke permukiman warga hanya berkisar sekira 50 meter saja.
Menyikapi kondisi tersebut ia mengaku sempat mengungsikan delapan kepala keluarga yang berdekatan dengan titik api. “Iya delapan kepala keluarga sempat kita ungsikan ke rumah warga yang jauh dari titik api. Selain itu segala perlengkapan di rumah warga terkait, juga sempat kita amankan. Mengingat titik api ketika itu mulai mendekat,” ungkapnya.
Semula titik api baru terpantau usai ba’da ashar. Selain melakukan proses pemadaman yang dibantu oleh warga desa dan aparat dari Polrin san TNI dengan peralatan seadanya, pihaknya juga meminta bantuan kepada PT. RAPP dan BPBD. Tak lama setelah itu bantuan berdatangan.
“Saat ini setelah dibantu sekira 300 Tim Satgas, api yang berdekatan di permukiman warga padam. Dan saat ini pemadaman masih berlangsung untuk menanggulangi titik api yang mengarah ke Desa Mengkopot, perbatasan desa,” ungkapnya.
Untuk proses pemadaman Tim Satgas masih terkedala atas minimnya sumber air. Proses pemadaman dibeberapa lokasi terkiat menurut Zainal masih menggunakan air laut.
“Tali air mengering. Saking kering kita bisa tidur di dalamnya. Saat ini proses pemadaman lakukan menggunakan air laut. Titik api masih ada, kita pun masih berjibaku,” ungkapnya.
Laporan: Wira
Editor: deslina
MERANTI(RIAUPOS.CO)-Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sempat menghantui warga Dusun III, Desa Mengkirau, Kecamatan Tasik Putripuyu, Kabupaten Kepulauan Meranti. Pasalnya titik api sempat menjalar atau mendekati permukiman warga, Selasa (18/9/19) sekira pukul 19.15 WIB kemarin.
Dari keterangan yang dihimpun oleh Pj. Kades Tasik Putripuyu, Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti Zainal kepada Riau Pos, Kamis (19/9/19), mengungkapkan ketika itu jarak api ke permukiman warga hanya berkisar sekira 50 meter saja.
- Advertisement -
Menyikapi kondisi tersebut ia mengaku sempat mengungsikan delapan kepala keluarga yang berdekatan dengan titik api. “Iya delapan kepala keluarga sempat kita ungsikan ke rumah warga yang jauh dari titik api. Selain itu segala perlengkapan di rumah warga terkait, juga sempat kita amankan. Mengingat titik api ketika itu mulai mendekat,” ungkapnya.
Semula titik api baru terpantau usai ba’da ashar. Selain melakukan proses pemadaman yang dibantu oleh warga desa dan aparat dari Polrin san TNI dengan peralatan seadanya, pihaknya juga meminta bantuan kepada PT. RAPP dan BPBD. Tak lama setelah itu bantuan berdatangan.
- Advertisement -
“Saat ini setelah dibantu sekira 300 Tim Satgas, api yang berdekatan di permukiman warga padam. Dan saat ini pemadaman masih berlangsung untuk menanggulangi titik api yang mengarah ke Desa Mengkopot, perbatasan desa,” ungkapnya.
Untuk proses pemadaman Tim Satgas masih terkedala atas minimnya sumber air. Proses pemadaman dibeberapa lokasi terkiat menurut Zainal masih menggunakan air laut.
“Tali air mengering. Saking kering kita bisa tidur di dalamnya. Saat ini proses pemadaman lakukan menggunakan air laut. Titik api masih ada, kita pun masih berjibaku,” ungkapnya.
Laporan: Wira
Editor: deslina