Rabu, 9 April 2025

Migas Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Riau

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pertumbuhan ekonomi Riau  2019 tercatat hanya mencapai 2,84 persen. Angka pertumbuhan yang tergolong cukup kecil jika dibandingkan potensi ekonomi yang ada di Riau.

Gubernur Riau Drs H Syamsuar mengatakan, kecilnya angka pertumbuhan ekonomi di Riau tersebut dikarenakan terkena pengaruh dari rendahnya harga minyak dan gas (Migas). Jika tidak dimasukkan dari sektor Migas, maka pertumbuhan ekonomi di Riau bisa mencapai 4,84 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Riau sekarang hanya 2,84 persen, karena terpengaruh harga Migas. Kalau di lihat tanpa Migas, pertumbuhan ekonomi Riau sebesar 4,84 persen," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, memang selama ini pertumbuhan ekonomi Riau ini bergantung pada sektor Migas. Karena itu ke depannya pihaknya tidak bisa hanya mengandalkan Migas guna mendongkrak perekonomian Riau.

Baca Juga:  UAS Minta Pembakar Hutan Infokan Jadwal Beraksi

"Kalau hanya mengandalkan Migas, tentu akan sulit. Karena kita tidak tahu sampai kapan harga Migas naik, tapi memang Migas ini tidak bisa kita tinggalkan," sebutnya.

Dijelaskan gubernur, berdasarkan informasi yang ia terima, yang mempengaruhi harga Migas turun di Indonesia, di karenakan stok Migas di Amerika dan Cina untuk sekarang melimpah, itulah hal yang sangat mempengaruhi harga migas di Indonesia termasuk Riau.

"Kalau di lihat, nasib Riau sekarang tidak jauh berbeda dengan Kalimantan Timur yang juga daerah penghasil Migas, karena pertumbuhan ekonominya sama-sama rendah, ujarnya.

Untuk itu, guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi Riau, saat ini pihaknya terus gencar mengajak para investor untuk bisa berinvestasi di Riau. Beberapa pihak juga sudah datang ke Riau untuk menjajaki kerjasama seperti dari Cina dan Singapura.

Baca Juga:  Gubri Surati Kepala Daerah agar Bayar Pajak Kendaraan Dinas

"Kalau investor dari Cina mereka tertarik untuk mengembangkan bio diesel yang bahan bakunya banyak di Riau, yakni dari CPO. Kalau investor Singapura ingin dari sisi olahraga yakni pemanfaatan stadion utama Riau. Mudah-mudahan bisa segera terwujud," katanya.(sol)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pertumbuhan ekonomi Riau  2019 tercatat hanya mencapai 2,84 persen. Angka pertumbuhan yang tergolong cukup kecil jika dibandingkan potensi ekonomi yang ada di Riau.

Gubernur Riau Drs H Syamsuar mengatakan, kecilnya angka pertumbuhan ekonomi di Riau tersebut dikarenakan terkena pengaruh dari rendahnya harga minyak dan gas (Migas). Jika tidak dimasukkan dari sektor Migas, maka pertumbuhan ekonomi di Riau bisa mencapai 4,84 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Riau sekarang hanya 2,84 persen, karena terpengaruh harga Migas. Kalau di lihat tanpa Migas, pertumbuhan ekonomi Riau sebesar 4,84 persen," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, memang selama ini pertumbuhan ekonomi Riau ini bergantung pada sektor Migas. Karena itu ke depannya pihaknya tidak bisa hanya mengandalkan Migas guna mendongkrak perekonomian Riau.

Baca Juga:  Fraksi Demokrat : Kami Sedang Tengahi 

"Kalau hanya mengandalkan Migas, tentu akan sulit. Karena kita tidak tahu sampai kapan harga Migas naik, tapi memang Migas ini tidak bisa kita tinggalkan," sebutnya.

Dijelaskan gubernur, berdasarkan informasi yang ia terima, yang mempengaruhi harga Migas turun di Indonesia, di karenakan stok Migas di Amerika dan Cina untuk sekarang melimpah, itulah hal yang sangat mempengaruhi harga migas di Indonesia termasuk Riau.

"Kalau di lihat, nasib Riau sekarang tidak jauh berbeda dengan Kalimantan Timur yang juga daerah penghasil Migas, karena pertumbuhan ekonominya sama-sama rendah, ujarnya.

Untuk itu, guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi Riau, saat ini pihaknya terus gencar mengajak para investor untuk bisa berinvestasi di Riau. Beberapa pihak juga sudah datang ke Riau untuk menjajaki kerjasama seperti dari Cina dan Singapura.

Baca Juga:  Pengurusan KTP-el Terganggu Jaringan

"Kalau investor dari Cina mereka tertarik untuk mengembangkan bio diesel yang bahan bakunya banyak di Riau, yakni dari CPO. Kalau investor Singapura ingin dari sisi olahraga yakni pemanfaatan stadion utama Riau. Mudah-mudahan bisa segera terwujud," katanya.(sol)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Migas Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Riau

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pertumbuhan ekonomi Riau  2019 tercatat hanya mencapai 2,84 persen. Angka pertumbuhan yang tergolong cukup kecil jika dibandingkan potensi ekonomi yang ada di Riau.

Gubernur Riau Drs H Syamsuar mengatakan, kecilnya angka pertumbuhan ekonomi di Riau tersebut dikarenakan terkena pengaruh dari rendahnya harga minyak dan gas (Migas). Jika tidak dimasukkan dari sektor Migas, maka pertumbuhan ekonomi di Riau bisa mencapai 4,84 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Riau sekarang hanya 2,84 persen, karena terpengaruh harga Migas. Kalau di lihat tanpa Migas, pertumbuhan ekonomi Riau sebesar 4,84 persen," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, memang selama ini pertumbuhan ekonomi Riau ini bergantung pada sektor Migas. Karena itu ke depannya pihaknya tidak bisa hanya mengandalkan Migas guna mendongkrak perekonomian Riau.

Baca Juga:  Balai Wilayah Sungai Sumatera III Rekrut Calon Anggota

"Kalau hanya mengandalkan Migas, tentu akan sulit. Karena kita tidak tahu sampai kapan harga Migas naik, tapi memang Migas ini tidak bisa kita tinggalkan," sebutnya.

Dijelaskan gubernur, berdasarkan informasi yang ia terima, yang mempengaruhi harga Migas turun di Indonesia, di karenakan stok Migas di Amerika dan Cina untuk sekarang melimpah, itulah hal yang sangat mempengaruhi harga migas di Indonesia termasuk Riau.

"Kalau di lihat, nasib Riau sekarang tidak jauh berbeda dengan Kalimantan Timur yang juga daerah penghasil Migas, karena pertumbuhan ekonominya sama-sama rendah, ujarnya.

Untuk itu, guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi Riau, saat ini pihaknya terus gencar mengajak para investor untuk bisa berinvestasi di Riau. Beberapa pihak juga sudah datang ke Riau untuk menjajaki kerjasama seperti dari Cina dan Singapura.

Baca Juga:  Fraksi Demokrat : Kami Sedang Tengahi 

"Kalau investor dari Cina mereka tertarik untuk mengembangkan bio diesel yang bahan bakunya banyak di Riau, yakni dari CPO. Kalau investor Singapura ingin dari sisi olahraga yakni pemanfaatan stadion utama Riau. Mudah-mudahan bisa segera terwujud," katanya.(sol)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pertumbuhan ekonomi Riau  2019 tercatat hanya mencapai 2,84 persen. Angka pertumbuhan yang tergolong cukup kecil jika dibandingkan potensi ekonomi yang ada di Riau.

Gubernur Riau Drs H Syamsuar mengatakan, kecilnya angka pertumbuhan ekonomi di Riau tersebut dikarenakan terkena pengaruh dari rendahnya harga minyak dan gas (Migas). Jika tidak dimasukkan dari sektor Migas, maka pertumbuhan ekonomi di Riau bisa mencapai 4,84 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Riau sekarang hanya 2,84 persen, karena terpengaruh harga Migas. Kalau di lihat tanpa Migas, pertumbuhan ekonomi Riau sebesar 4,84 persen," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, memang selama ini pertumbuhan ekonomi Riau ini bergantung pada sektor Migas. Karena itu ke depannya pihaknya tidak bisa hanya mengandalkan Migas guna mendongkrak perekonomian Riau.

Baca Juga:  162 Pasukan Elite TNI AU Latihan Terjun

"Kalau hanya mengandalkan Migas, tentu akan sulit. Karena kita tidak tahu sampai kapan harga Migas naik, tapi memang Migas ini tidak bisa kita tinggalkan," sebutnya.

Dijelaskan gubernur, berdasarkan informasi yang ia terima, yang mempengaruhi harga Migas turun di Indonesia, di karenakan stok Migas di Amerika dan Cina untuk sekarang melimpah, itulah hal yang sangat mempengaruhi harga migas di Indonesia termasuk Riau.

"Kalau di lihat, nasib Riau sekarang tidak jauh berbeda dengan Kalimantan Timur yang juga daerah penghasil Migas, karena pertumbuhan ekonominya sama-sama rendah, ujarnya.

Untuk itu, guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi Riau, saat ini pihaknya terus gencar mengajak para investor untuk bisa berinvestasi di Riau. Beberapa pihak juga sudah datang ke Riau untuk menjajaki kerjasama seperti dari Cina dan Singapura.

Baca Juga:  UAS Minta Pembakar Hutan Infokan Jadwal Beraksi

"Kalau investor dari Cina mereka tertarik untuk mengembangkan bio diesel yang bahan bakunya banyak di Riau, yakni dari CPO. Kalau investor Singapura ingin dari sisi olahraga yakni pemanfaatan stadion utama Riau. Mudah-mudahan bisa segera terwujud," katanya.(sol)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari