BUTON (RIAUPOS.CO) – Wandra Riandy menjadi korban yang hilang saat ambruknya dermaga pelabuhan Buton, Selasa (17/9/2019). Sang ayah, Lazifo (61), tiba di Pelabuhan Buton, Siak sekitar pukul 19.00 WIB, bersama istrinya Yeni yang juga ibu kandung korban.
Anak kedua dari tiga bersaudara ini, sudah menjadi honorer di Badan Pengelola Transportasi Darat BPTD Kementerian Perhubungan Pelabuhan Buton sejak dua tahun lalu. Menurut sang ayah, dirinya sama sekali tidak ada firasat apa-apa sebelum kejadian.
"Hanya saja perasaan saya seharian tidak enak. Ternyata ada kejadian ini,” ungkapnya.
Sementara ibunda korban, menurut sang ayah, dalam beberapa malam ini bermimpi ada yang hanyut dan berulang ulang diambil yang hanyut itu, tidak dapat juga.
"Mungkin itu firasat seorang ibu dan ternyata ini lah kenyataannya. Saya sudah tenangkan, dia berada di mobil dan saya ingatkan bahwa apa yang terjadi ini hanya penyebab, memang umurnya sudah sampai di situ,” ungkapnya.
Dia juga menyebutkan bahwa mereka sudah ikhlas dan menerima ketentuan Allah ini.
“Semoga Tim SAR cepat menemukannya. Dan kami akan menunggu sampai putra kami ditemukan,” ucapnya.
Laporan : Monang Lubis (Buton)
Editor : Firman Agus
BUTON (RIAUPOS.CO) – Wandra Riandy menjadi korban yang hilang saat ambruknya dermaga pelabuhan Buton, Selasa (17/9/2019). Sang ayah, Lazifo (61), tiba di Pelabuhan Buton, Siak sekitar pukul 19.00 WIB, bersama istrinya Yeni yang juga ibu kandung korban.
Anak kedua dari tiga bersaudara ini, sudah menjadi honorer di Badan Pengelola Transportasi Darat BPTD Kementerian Perhubungan Pelabuhan Buton sejak dua tahun lalu. Menurut sang ayah, dirinya sama sekali tidak ada firasat apa-apa sebelum kejadian.
- Advertisement -
"Hanya saja perasaan saya seharian tidak enak. Ternyata ada kejadian ini,” ungkapnya.
Sementara ibunda korban, menurut sang ayah, dalam beberapa malam ini bermimpi ada yang hanyut dan berulang ulang diambil yang hanyut itu, tidak dapat juga.
- Advertisement -
"Mungkin itu firasat seorang ibu dan ternyata ini lah kenyataannya. Saya sudah tenangkan, dia berada di mobil dan saya ingatkan bahwa apa yang terjadi ini hanya penyebab, memang umurnya sudah sampai di situ,” ungkapnya.
Dia juga menyebutkan bahwa mereka sudah ikhlas dan menerima ketentuan Allah ini.
“Semoga Tim SAR cepat menemukannya. Dan kami akan menunggu sampai putra kami ditemukan,” ucapnya.
Laporan : Monang Lubis (Buton)
Editor : Firman Agus