Jumat, 20 September 2024

Ini Penjelasan Edwar Sanger soal Penolakan Bantuan dari Pemprov DKI

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Edwar Sanger mengaku prihatin dengan viralnya berita tentang penolakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terhadap bantuan petugas karhutla dari Pemprov DKI Jakarta.

Dikesankan, seolah-olah Riau arogan dengan menolak mentah-mentah bantuan dari DKI itu. Padahal, kata Edwar, kronologisnya tidaklah seperti itu. Menurut Edwar, pihaknya ditelepon oleh BPBD DKI Jakarta terkait rencana bantuan petugas karhutla yang akan didatangkan ke Riau.

"Niat baik mereka tentu kita sambut dengan baik juga. Tapi tentu perlu kita bicarakan dulu di satgas kita," ungkap Edwar di Pekanbaru, Selasa (17/9/2019).

Setelah dibahas di satgas, dengan melihat dan menimbang ketersediaan petugas karhutla yang saat ini sedang bekerja memadamkan titik api di berbagai kabupaten/kota di Riau, akhirnya diputuskan bahwa untuk saat ini Riau belum memerlukan.

- Advertisement -
Baca Juga:  Sang Presiden Akan Temui Menteri KKP

"Sekarang petugas kita ada sekitar 6 ribu orang yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Damkar, Manggala Agni, MPA dan petugas dari beberapa perusahaan swasta," jelasnya.

Dengan jumlah petugas yang sudah sangat banyak dan hotspot (titik api) yang sudah jauh berkurang, tentu lebih baik Pemprov DKI membantu provinsi lain yang saat ini hotspotnya jauh lebih banyak, seperti Jambi, Sumsel atau daerah Kalimantan.

- Advertisement -

"Jadi kita bukan menolak mentah-mentah. Ini setelah kita bahas bersama Tim Satgas. Setelah itu saya sampaikan baik-baik kepada BPBD DKI bahwa untuk saat ini kami belum memerlukan," kata mantan Plt Wali Kota Pekanbaru itu.

Jika nanti Riau memerlukan, tentu dengan senang hati akan menyambut baik bantuan dari DKI itu. "Jadi kami mohon masalah ini janganlah dipolitisasi," tutupnya penuh harap.

Baca Juga:  Asisten II Lepas Keberangkatan JCH

Laporan : Eka G Putra
Editor    : Firman Agus

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Edwar Sanger mengaku prihatin dengan viralnya berita tentang penolakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terhadap bantuan petugas karhutla dari Pemprov DKI Jakarta.

Dikesankan, seolah-olah Riau arogan dengan menolak mentah-mentah bantuan dari DKI itu. Padahal, kata Edwar, kronologisnya tidaklah seperti itu. Menurut Edwar, pihaknya ditelepon oleh BPBD DKI Jakarta terkait rencana bantuan petugas karhutla yang akan didatangkan ke Riau.

"Niat baik mereka tentu kita sambut dengan baik juga. Tapi tentu perlu kita bicarakan dulu di satgas kita," ungkap Edwar di Pekanbaru, Selasa (17/9/2019).

Setelah dibahas di satgas, dengan melihat dan menimbang ketersediaan petugas karhutla yang saat ini sedang bekerja memadamkan titik api di berbagai kabupaten/kota di Riau, akhirnya diputuskan bahwa untuk saat ini Riau belum memerlukan.

Baca Juga:  Juli-Oktober Ancaman Panas Ekstrem

"Sekarang petugas kita ada sekitar 6 ribu orang yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Damkar, Manggala Agni, MPA dan petugas dari beberapa perusahaan swasta," jelasnya.

Dengan jumlah petugas yang sudah sangat banyak dan hotspot (titik api) yang sudah jauh berkurang, tentu lebih baik Pemprov DKI membantu provinsi lain yang saat ini hotspotnya jauh lebih banyak, seperti Jambi, Sumsel atau daerah Kalimantan.

"Jadi kita bukan menolak mentah-mentah. Ini setelah kita bahas bersama Tim Satgas. Setelah itu saya sampaikan baik-baik kepada BPBD DKI bahwa untuk saat ini kami belum memerlukan," kata mantan Plt Wali Kota Pekanbaru itu.

Jika nanti Riau memerlukan, tentu dengan senang hati akan menyambut baik bantuan dari DKI itu. "Jadi kami mohon masalah ini janganlah dipolitisasi," tutupnya penuh harap.

Baca Juga:  Penambahan Pasien Positif Kembali Meningkat di Riau

Laporan : Eka G Putra
Editor    : Firman Agus

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari