TEMBILAHAN, (RIAUPOS.CO) – Hujan deras yang disertai angin kencang merusak belasan atap rumah warga di Desa Sanglar, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir, Kamis (15/4) petang. Satu balita menjadi korhan dalam musibah ini.
Menurut Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Indragiri Hilir (Inhil) H Yuspik, selain korban meninggal atas nama Nyala (4), terdapat juga korban luka akibat reruntuhan puing bangunan rumah.
"Sebagian rumah yang rusak pada bagian atap. Ada yang rusak berat dan ada yang ringan" kata Yuspik.
Sedangkan korban luka ringan bernama Mardiana (38) dan Darmawati (50) yang merupakan ibu rumah tangga. Korban langsung mendapat perawatan medis oleh petugas kesehatan di sana.
Saat kejadian, dijelaskan Yuspik, para korban berada di dalam rumah masing-masing. Mereka tidak menyangka atap rumah mereka akan ambruk sehingga menimpa dan melukainya. "Kerugian diperkirakan mencapai Rp200 juta," ungkapnya.
Pascakejadian, kata Yuspik Pemerintah Kabupaten Inhil melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait langsung menyalurkan bantuan tanggap darurat. Bantuan diserahkan Bupati Inhil HM Wardan.
"Kami bersama pihak terkait, seperti Polres Inhil, BPBD, Dinas Sosial dan Baznas serta lainnya sudah memberikan bantuan tanggap darurat," sebutnya.
Sementara itu Kapolres Inhil AKBP Dian Setyawan mengatakan, kegiatan bhakti sosial penyaluran bantuan terhadap masyarakat yang terkena musibah diharapkan bisa sedikit membantu meringankan beban mereka.
Di sana anggota Polres serta bersama masyarakat bergotong royong membersihkan puing-puing bangunan akibat musibah itu. Hal ini bertujuan memupuk semangat gotong royong masyarakat serta meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama.
"Kita agar selalu waspada dan mawas diri untuk antisipasi bencana alam yang kapan saja bisa terjadi," ujarnya.(ade)