BENGKALIS (RIAUPOS.CO) –Hujan deras di beberapa daerah membuat kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau mulai berkurang. Hujan terjadi di Kabupaten Bengkalis dan Siak, Kamis (15/8) pagi. Di Pulau Bengkalis, hujan deras selama kurang lebih 2 jam melenyapkan sejumlah titik api. Terutama di lokasi karhutla di Jalan Poros Sungai Alam-Selatbaru.
Kondisi lahan yang terbakar milik masyarakat itu kembali normal tanpa asap. Sehingga mempermudah Tim BPBD Bengkalis melaksanakan upaya pendinginan atau pemadaman yang sudah berlangsung selama kurang lebih dua pekan. “Alhamdulillah. Api padam dan pendinginan (pemadaman, red) bisa terlaksana dengan baik. Curah hujan ini juga mengurangi asap yang selama berhari-hari tim BPBD Bengkalis berjibaku di lapangan,” kata Kepala BPBD Bengkalis, Tajul Mudarris.
Hujan hampir merata terjadi di wilayah Kabupaten Bengkalis. Sebelumnya di lokasi karhutla Jalan Poros Sungai Alam-Selatbaru ini, luas lahan yang terbakar sudah mencapai 15 hektare.
Hujan deras juga mengguyur Kecamatan Mandau, Bathin Solapan dan kawasan sekitarnya pada Rabu (14/8) petang hingga malam harinya berhasil memadamkan dua titik api di lahan gambut dalam wilayah hukum Polsek Mandau. Titik api yang sempat merepotkan semua pihak dalam dua pekan belakangan tersebut berlokasi di Jalan Rangau Km 23 Desa Petani dan di Desa Buluh Manis. Keduanya dalam wilayah Kecamatan Bathin Solapan Kabupaten Bengkalis.
"Alhamdulillah, turunnya hujan kemarin sore (Rabu, red) hingga malam hari dapat memadamkan dua titik api di wilayah Desa Petani dan Desa Buluh Manis," kata Kapolsek Mandau Kompol Arvin Haryadi SIK, Kamis (15/8).
Ditambahkan Arvin, siang kemarin, anggotanya tetap diturunkan ke lapangan melakukan patroli. Juga untuk memastikan bahwa semua titik api sudah padam akibat guyuran hujan deras itu. Tak hanya masyarakat yang merasa sangat bersyukur dengan guyuran hujan yang sudah lama ditunggu-tunggu, jajaran kepolisian setempat pun, menurut Arvin merasa sangat lega. Pasalnya, selama hampir dua pekan, pihaknya harus menurunkan banyak personel untuk memadamkan api di lokasi kebakaran lahan gambut di dua desa tersebut.
"Setiap hari selama dua pekan, kami turun ke lapangan. Sebanyak 20 personel berjibaku melakukan pemadaman. Kami juga bekerja sama dengan pihak TNI, Damkar, Menggala Agni, MPA, PP, Laskar Melayu Bersatu (LMB) serta masyarakat. Selama beberapa hari terakhir, kami pun terus melakukan pendinginan di kedua lokasi itu," tambah Arvin.
Hujan deras juga terjadi Wilayah Kabupaten Siak, Kamis pagi (15/8). Alhasil kabut asap yang menyelimuti Kabupaten Siak terlihat menipis. Bupati Siak Drs Alfedri MSi mengungkapkan rasa syukur atas turunnya hujan itu. Dia berharap turunnya hujan dapat memadamkan api di Kabupaten Siak.
"Doa kita diijabah setelah hari Senin lalu bersama-sama melaksanakan Salat Istisqa," ungkapnya.
Alfedri mengimbau masyarakat untuk tidak membakar hutan dan lahan. Karhutla di Siak diperkirakan telah meluas mencapai 125 hektare.
Herman, warga Siak sangat bersyukur dengan turunnya hujan sehingga kabut asap yang menyelimuti Siak hingga sebulan lebih segera hilang. "Alhamdulillah, pagi ini hujan turun deras. Hujan membuat kabut asap dari kebakaran hutan menghilang. Karena sekarang telah membuat sesak napas dan mata perih," harapnya.(esi/sda/wik)
Laporan: Tim Riau Pos
>>>Berita selengkapnya baca koran Riau Pos hari ini.