PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — “Tolong… Tolong….,” teriakan itu yang keluar dari mulut Lettu Pnb Apriyanto Ismail dari Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Ia merupakan pilot pesawat tempur Hawk 209 yang berhasil selamat dari kecelakaan setelah keluar menggunakan kursi pelontar.
Suara permintaan bantuan itu, didengar warga tak berselang lama usia bunyi ledakan. Warga sekitar langsung bergegas ke luar rumah mencari sumber suara tersebut, dan ternyata berasal dari Lettu Pnb Apriyanto.
"Saya dengar suara orang minta tolong. Lalu, saya ke luar rumah," ungkap Hotma Nurjana.
Setiba di luar rumah, ibu rumah tangga (IRT) melihat, sang pilot yang mengenakan parasut mendarat di atas rumah semi permanen dan jatuh dengan posisi terguling-guling ke tanah. Lettu Pnb Apriyanto diketahui jatuh berjarak sekitar 300 meter dari lokasi kecelakan pesawat tersebut, sedangkan kursi pelontar yang digunakannya mendarat di atas atap rumah warga.
Saat itu, Hotma tidak berani memberikan pertolongan lantaran merasa takut. Namun, pertolongan itu diberikan warga sekitar yang turut mendengarkan teriakan personel TNI AU tersebut.
"Pilotnya jatuh di atap lalu jatuh ke bawah, dan terguling-guling. Lalu, datang beberapa warga yang menolong," paparnya.
Indra Kusuma, salah seorang warga yang turut menolong mengatakan, dirinya membantu membuka helm yang terpasang di kepala sang pilot. Saat helm terlepas, wajah Apriyanto terlihat lemas dan dalam kondisi lemas. Meski begitu, sebut dia, tidak ada luka serius yang dialami pilot pesawat tempur Hawk 209.
"Saya lihat hanya memar di bagian mata. Kami kasih salep dan kasih dia minum," terangnya.
Senada juga disampaikan Eti Marni. Ia menceritakan, sebelum kejadian itu dirinya dengar beberapa pesawat tempur melintasi langit atas rumahnya. Lalu, tak berselang lama, mendengarkan suara ledakan begitu keras hingga mengejutkan dirinya. "Saya sama suami dengar suara ledakan. Kami langsung ke luar rumah," kata Eti.
Saat berada di luar rumah, lanjut perempuan yang mengenakan baju warna hitam, dirinya melihat seseorang dengan mengenakan parasut masih berada di atas udara, dan mendarat tak jauh dari kediamannya.
"Pilotnya satu orang, dan selamat. Dia mendarat depan sana," sebutnya seraya menunjukkan lokasi pendaratan pilot yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya.
Kemudian, kata dia, sang suami langsung meghampiri pilot tersebut untuk memberikan pertolongan. Sementara, parasut yang digunakan tersangkut di kabel listrik.
"Suami saya tadi juga membantu membuka helm pilot itu. Tapi untuk membuka sabuk yang terpasang di badan pilot nggak bisa karena keras dibuka," ujar Eti.
Sementara pemilik rumah bernama Abun tidak terlihat di lokasi kejadian. Anggun warga sekitar mengatakan, pemilik rumah memang jarang berada di sini.
"Rumah itu memang kosong. Dia jarang datang ke sini. Rumahnya bertingkat dengan cat berwarna ungu," ujarnya.
Yanti, warga setempat yang juga melihat kejadian tersebut mengungkapkan, melihat ada benda seperti kursi pelontar yang jatuh mengenai atap rumah milik Erlina.
"Kursinya jatuh menganai atap rumah warga, sementara lokasi jatuhnya pesawat berada di perumahan Mutiara Sialang Indah Blok F, RT 004/RW 001 milik rumah pak Abun. Tidak ada korban jiwa, karena rumah sedang kosong," katanya.
Selain itu, salah seorang warga setempat bernama Abubakar juga menuturkan, kejadian pesawat tempur jatuh itu sekitar pukul 08.00 WIB lewat, ia melihat api terbang dan terdengar seperti suara. Diduga pesawat sudah terbakar di udara sehingga melesat kencang jatuh.
Detik-detik jelang jatuhnya pesawat tempur ini disaksikan seorang warga yang sedang berada di kebunnya pada pagi hari. Langit biru mengawali pekan ini, membuat pandangannya langsung menoleh ke atas ketika sebentuk api terbang dengan suara keras.
"Saya pas di kebun. Melihat ke atas seperti ada api terbang dan terdengar suara keras, dan tiba-tiba terjatuh di perumahan Mutiara Sialang Indah, RT 004/RW 001 Kelurahan desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu," ungkapnya di sekitar lokasi pesawat tempur jatuh, Senin (15/6).
Ditambahkannya, selain melihat api terbang dan seperti terdengar suara, ia juga melihat seperti ada orang terjun.
"Saya juga melihat ada orang terjun, cuma tidak tahu di mana jatuhnya,” terangnya.(rir/dof)