PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sebanyak 169 titik panas kembali tercatat berada di Provinsi Riau yang tersebar di empat daerah. Yaitu Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Meranti, Pelalawan, dan Kota Dumai, Senin (15/3).
Menurut Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru Putri Santy S, Bengkalis menjadi kabupaten terparah dengan 118 titik panas yang diikuti Pelalawan 34 titik. Kemudian Kepulauan Meranti terdeteksi 16 titik panas yang tersebar di sejumlah kawasan dan diikuti Kota Dumai dengan 1 titik.
Tak hanya itu di Riau hot spot juga terpantau di sejumlah daerah di Pulau Sumatera dengan 183 titik yang tersebar di Bengkulu 1, Jambi 4, Lampung 4, Sumatera Selatan 2, Sumatera Utara 2, Kepulauan Riau 1 dan Riau 169 titik.
Meskipun begitu sejumlah daerah di Provinsi Riau juga harus mewaspadai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sebagian wilayah Rokan Hilir, Rokan Hulu, Kampar, Bengkalis, Siak pada pagi dan siang atau sore hari.
"Prakiraan tinggi gelombang di perairan Provinsi Riau berkisar antara 0,5–1,25 m (rendah) juga harus diwaspadai oleh masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir," tuturnya.
Bekas Lokasi Karhutla Kembali Menyala
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali melanda tiga kecamatan yang berbeda di Kepulauan Meranti. Titik api berada di bekas lokasi karhutla yang sempat padam pascahujan deras dua pekan lalu, namun kembali menyala.
Tepatnya di Desa Sonde, Kecamatan Rangsang Pesisir, Desa Mekar Delima, Kecamatan Tasik Putri Puyu yang masih menjalani proses pendinginan.
Bahkan titik lokasi terparah dan masih membara dengan level konfiden di atas 70 persen berlangsung di Desa Sungai Gayung Kiri Kecamatan Rangsang. Demikian disampaikan Kasi Karhutla dan Kecelakaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti Ekaliptus di hari yang sama kepada Riau Pos.
"Titik api terpantau pertengahan pekan kemarin. Penanggulangan pun telah dilakukan oleh tim gabungan yang tersebar di masing masing titik lokasi," ujarnya.
Selain BPBD Meranti, tim gabungan yang dimaksud terdiri dari unsur Polri, TNI, Masyarakat Peduli Api (MPA), jajaran pemerintah kecamatan dan desa. Termasuk di lokasinya saat ini, Desa Sonde yang masih pendinginan.
"Kami BPBD masih memperkuat posisi tim gabungan pendinginan di Sonde. Kalau yang di Mekar Delima, tim gabungan dibantu oleh satuan pemadam PT. RAPP. Sama halnya di Sungai Gayung Kiri juga dibantu oleh PT SRL," ungkapnya.
Berbeda dari sebelumnya, proses penanggulangan kali ini tidak lagi terkendala oleh sumber air. Proses hanya terganjal oleh intensitas angin kencang.
"Kalau air banyak. Karena belum lama sini baru dilanda hujan. Kendalanya hanya angin saja," bebernya.
Sementara gambaran kondisi titik api Desa Sungai Gayung Kiri Kecamatan Rangsang diterima melalui Danramil 02 Tebingtinggi, Mayor Bismi Tambunan. Persisnya lokasi titik api berada tidak jauh dari konsesi HTI yang dikelola PT SRL.
Saat ini tim gabungan yang dibantu oleh jajaran perusahaan berhasil membuat sekat agar api tidak merambat.
"Pihak PT SRL selalu ada, karena sudah merupakan zona merah bagi mereka. Jarak api hampir hampir mendekati konsesi. Titik api berada di tengah. Demi keamanan tim, tidak diperbolehkan menerobos. Lagi pula jauh dari sumber air. Tim melaksanakan pendinginan di pinggir sekalian menyekat agar api tidak meluas," bebernya.(ayi/wir)