Selasa, 2 Juli 2024

Petani Palawija Keluhkan Cuaca Ekstrem

PERAWANG (RIAUPOS.CO ) — Cuaca ekstrem yang telah berlangsung sejak bulan Ramadan mempengaruhi pendapatan ekonomi bagi petani palawija di Kecamatan Tualang. Cuaca ekstrem mengakibatkan penjualan hasil panen kebun seperti cabai merah di pasar tidak menentu.

Selain itu, tanaman sayuran petani juga sangat rentan terserang hama penyakit karena pengaruh kondisi cuaca yang tidak menentu. Seperti Suryono, petani Pinang Sebatang Barat, yang mengeluhkan sejak sebulan ini cuaca ekstrem yang melanda di Kecamatan Tualang.

- Advertisement -

“Harga jual panen tidak menentu. Seperti cabai merah sejak bulan Ramadan harga tidak menentu, baru dua hari menjelang Idulfitri harganya naik,” ungkap Suryono tinggal di Dusun Sukajaya, Jumat (14/6).

Suryono merupakan petani sukses di Kabupaten Siak menuturkan, dengan cuaca ekstrem saat ini, petani harus tahu tanaman sayuran apa yang harus ditanam. Karena meski tidak mengganggu hasil panen, namun harga jual di pasar bisa jatuh.

Baca Juga:  KASN Keluarkan Izin Assesmen 12 PTP Pemprov Riau

Selain  cuaca ekstrem yang mengakibatkan harga jual panen di pasar tidak menentu, juga petani harus menghadapi gangguan hama penyakit. Karena banyak tanaman sayuran yang mati.

- Advertisement -

“Kalau kemarau kita masih bisa menyiram tanaman. Namun jika kena hama penyakit susah dibasmi, perlu waktu membasminya,” jelas Suryono.

Dirinya berharap cuaca ekstrem cepat berlalu, sehingga petani bisa bercocok tanam sesuai musimnya. Dan hasil panen yang dijual di pasar jadi bagus sehingga menambah pendapatan petani.(wik)

PERAWANG (RIAUPOS.CO ) — Cuaca ekstrem yang telah berlangsung sejak bulan Ramadan mempengaruhi pendapatan ekonomi bagi petani palawija di Kecamatan Tualang. Cuaca ekstrem mengakibatkan penjualan hasil panen kebun seperti cabai merah di pasar tidak menentu.

Selain itu, tanaman sayuran petani juga sangat rentan terserang hama penyakit karena pengaruh kondisi cuaca yang tidak menentu. Seperti Suryono, petani Pinang Sebatang Barat, yang mengeluhkan sejak sebulan ini cuaca ekstrem yang melanda di Kecamatan Tualang.

“Harga jual panen tidak menentu. Seperti cabai merah sejak bulan Ramadan harga tidak menentu, baru dua hari menjelang Idulfitri harganya naik,” ungkap Suryono tinggal di Dusun Sukajaya, Jumat (14/6).

Suryono merupakan petani sukses di Kabupaten Siak menuturkan, dengan cuaca ekstrem saat ini, petani harus tahu tanaman sayuran apa yang harus ditanam. Karena meski tidak mengganggu hasil panen, namun harga jual di pasar bisa jatuh.

Baca Juga:  Polda Riau Dirikan Dapur Umum Peduli Kemanusiaan

Selain  cuaca ekstrem yang mengakibatkan harga jual panen di pasar tidak menentu, juga petani harus menghadapi gangguan hama penyakit. Karena banyak tanaman sayuran yang mati.

“Kalau kemarau kita masih bisa menyiram tanaman. Namun jika kena hama penyakit susah dibasmi, perlu waktu membasminya,” jelas Suryono.

Dirinya berharap cuaca ekstrem cepat berlalu, sehingga petani bisa bercocok tanam sesuai musimnya. Dan hasil panen yang dijual di pasar jadi bagus sehingga menambah pendapatan petani.(wik)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari