PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kota Pekanbaru belum menyiapkan lokasi khusus isolasi bagi orang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif coronavirus disease 2019 (Covid-19). Begitu ditanyakan perihal itu, Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT langsung menunjuk rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Rejosari di Kecamatan Tenayan Raya.
Selama ini, penanganan terhadap orang dan keluarga yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dilakukan dengan meminta mereka melakukan karantina mandiri selama 14 hari. Selain itu dilakukan tracing kontak, rapid test dan swab test. Pemerintah tidak menyediakan lokasi isolasi khusus bagi kontak erat pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Riau Pos menyampaikan hal ini pada Wako Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, Senin (13/4). Di mana, saat ini di Kota Pekanbaru sudah terdata 11 pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Mayoritas merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) yang sejak menunjukkan gejala sudah dijemput petugas medis menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Saat diumumkan positif, kontak eratnya langsung jadi perhatian warga. Ada kontak erat yang pindah dari lingkungan tempat tinggal kemudian tak terdeteksi oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru keberadaannya.
Wako berterima kasih diinformasikan hal ini. Disebutnya, Pemko Pekanbaru pada dasarnya sudah memiliki lokasi isolasi yang diperuntukkan bagi ODP yang berasal dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia. "Terima kasih. pertanyaan yang sangat bagus. Sebenarnya kita sudah sediakan rumah sehat yang kita tetapkan di Rejosari Tenayan dengan kapasitas 360 tempat tidur," jelas dia.
Diakuinya, rusunawa tersebut memang diperuntukkan bagi isolasi khusus untuk TKI. Dia kemudian memerintahkan Dinas Kesehatan untuk juga membawa kontak erat pasien terkonfirmasi positif Covid-19 menjalani isolasi di rusunawa tersebut. "Bisa untuk masyarakat seperti tadi. Pada Diskes sebagai koordinator bidang kesehatan, apa yang disampaikan tadi akan jadi perhatian kita. keluarga yang terdampak langsung akan diisolasi di rumah sehat yang disediakan," paparnya.
Perintah ini sekaligus memperbesar jangkauan orang yang bisa menjalani isolasi disana dari sebelumnya hanya TKI dan orang terlantar. "Juga untuk warga yang terdampak. Katakanlah tinggal di perumahan yang kecil dengan jumlah orang yang banyak, tidak akan bisa melakukan isolasi mandiri. Akan kita tempatkan di rumah sehat kita," singkatnya.(ali)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kota Pekanbaru belum menyiapkan lokasi khusus isolasi bagi orang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif coronavirus disease 2019 (Covid-19). Begitu ditanyakan perihal itu, Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT langsung menunjuk rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Rejosari di Kecamatan Tenayan Raya.
Selama ini, penanganan terhadap orang dan keluarga yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dilakukan dengan meminta mereka melakukan karantina mandiri selama 14 hari. Selain itu dilakukan tracing kontak, rapid test dan swab test. Pemerintah tidak menyediakan lokasi isolasi khusus bagi kontak erat pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
- Advertisement -
Riau Pos menyampaikan hal ini pada Wako Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, Senin (13/4). Di mana, saat ini di Kota Pekanbaru sudah terdata 11 pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Mayoritas merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) yang sejak menunjukkan gejala sudah dijemput petugas medis menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Saat diumumkan positif, kontak eratnya langsung jadi perhatian warga. Ada kontak erat yang pindah dari lingkungan tempat tinggal kemudian tak terdeteksi oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru keberadaannya.
Wako berterima kasih diinformasikan hal ini. Disebutnya, Pemko Pekanbaru pada dasarnya sudah memiliki lokasi isolasi yang diperuntukkan bagi ODP yang berasal dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia. "Terima kasih. pertanyaan yang sangat bagus. Sebenarnya kita sudah sediakan rumah sehat yang kita tetapkan di Rejosari Tenayan dengan kapasitas 360 tempat tidur," jelas dia.
- Advertisement -
Diakuinya, rusunawa tersebut memang diperuntukkan bagi isolasi khusus untuk TKI. Dia kemudian memerintahkan Dinas Kesehatan untuk juga membawa kontak erat pasien terkonfirmasi positif Covid-19 menjalani isolasi di rusunawa tersebut. "Bisa untuk masyarakat seperti tadi. Pada Diskes sebagai koordinator bidang kesehatan, apa yang disampaikan tadi akan jadi perhatian kita. keluarga yang terdampak langsung akan diisolasi di rumah sehat yang disediakan," paparnya.
Perintah ini sekaligus memperbesar jangkauan orang yang bisa menjalani isolasi disana dari sebelumnya hanya TKI dan orang terlantar. "Juga untuk warga yang terdampak. Katakanlah tinggal di perumahan yang kecil dengan jumlah orang yang banyak, tidak akan bisa melakukan isolasi mandiri. Akan kita tempatkan di rumah sehat kita," singkatnya.(ali)