Rabu, 9 April 2025
spot_img

Riau Sumbang 40 Persen Ekspor

RIAU (RIAUPOS.CO) — Dinas Perkebunan Provinsi Riau mencatat, per Oktober 2019 Provinsi Riau telah berkontribusi terhadap ekspor crude palm oil (CPO) nasional sebesar 40 persen melalui penyaluran kilang Dumai.

Kabid Produksi Perkebunan, Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Vera Virgianti mengatakan, pihaknya memperkirakan nilai ekspor CPO tersebut mencapai Rp85 ribu miliar.

"Sebenarnya transaksinya dalam bentuk dolar AS, tapi kalau dihitung de­ngan asumsi 1 dolar AS itu Rp14.000, nilainya sekitar Rp85 ribu miliar," kata Vera.

Sayangnya, dari jumlah tersebut, tak sampai Rp500 miliar yang kembali ke Riau melalui dana peremajaan sawit rakyat (PSR). Tahun 2019, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang notabene langsung berada di bawah Kementerian Keuangan RI mengkalim telah menyalurkan dana sebesar Rp254,6 miliar untuk peremajaan sawit di Provinsi Riau.

Baca Juga:  Presiden Ingin Tol Permai Selesai Akhir April

Direktur Utama BPDP-KS Dono Boestami dalam sebuah pertemuan dengan Komisi XI DPR RI di Pekanbaru beberapa waktu lalu mengatakan, dana yang berjumlah lebih dari Rp250 miliar itu disalurkan kepada 33 koperasi dan 4.590 pekebun setempat. "Kalau luasannya 11.006 ha. Dananya Rp254,6 miliar," ujar Dono.

Anggota DPR RI Komisi XI, Misbakhun mengatakan, pihaknya meminta pemerintah terkait yang mengurusi dana PSR tersebut hendaknya dapat lebih menyederhanakan proses pengurusan bantuan dana tersebut. Pasalnya, selama ini terlalu banyak proses yang harus dilalui petani.

"Kita minta prosesnya bisa dipermudah dan tidak banyak syarat. Kasihan petani kita yang harus berjibaku dengan ribetnya birokrasi dalam pencairan dana bantuan PSR tersebut," pintanya.(sol)

Baca Juga:  Bergegas Menuju Ruang Tahanan Kenakan Rompi Oren, Andi Putra: Nggak Ada

RIAU (RIAUPOS.CO) — Dinas Perkebunan Provinsi Riau mencatat, per Oktober 2019 Provinsi Riau telah berkontribusi terhadap ekspor crude palm oil (CPO) nasional sebesar 40 persen melalui penyaluran kilang Dumai.

Kabid Produksi Perkebunan, Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Vera Virgianti mengatakan, pihaknya memperkirakan nilai ekspor CPO tersebut mencapai Rp85 ribu miliar.

"Sebenarnya transaksinya dalam bentuk dolar AS, tapi kalau dihitung de­ngan asumsi 1 dolar AS itu Rp14.000, nilainya sekitar Rp85 ribu miliar," kata Vera.

Sayangnya, dari jumlah tersebut, tak sampai Rp500 miliar yang kembali ke Riau melalui dana peremajaan sawit rakyat (PSR). Tahun 2019, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang notabene langsung berada di bawah Kementerian Keuangan RI mengkalim telah menyalurkan dana sebesar Rp254,6 miliar untuk peremajaan sawit di Provinsi Riau.

Baca Juga:  Bergegas Menuju Ruang Tahanan Kenakan Rompi Oren, Andi Putra: Nggak Ada

Direktur Utama BPDP-KS Dono Boestami dalam sebuah pertemuan dengan Komisi XI DPR RI di Pekanbaru beberapa waktu lalu mengatakan, dana yang berjumlah lebih dari Rp250 miliar itu disalurkan kepada 33 koperasi dan 4.590 pekebun setempat. "Kalau luasannya 11.006 ha. Dananya Rp254,6 miliar," ujar Dono.

Anggota DPR RI Komisi XI, Misbakhun mengatakan, pihaknya meminta pemerintah terkait yang mengurusi dana PSR tersebut hendaknya dapat lebih menyederhanakan proses pengurusan bantuan dana tersebut. Pasalnya, selama ini terlalu banyak proses yang harus dilalui petani.

"Kita minta prosesnya bisa dipermudah dan tidak banyak syarat. Kasihan petani kita yang harus berjibaku dengan ribetnya birokrasi dalam pencairan dana bantuan PSR tersebut," pintanya.(sol)

Baca Juga:  Desa Koto Masjid Kampar Masuk 50 Desa Wisata Terbaik di Indonesia
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Riau Sumbang 40 Persen Ekspor

RIAU (RIAUPOS.CO) — Dinas Perkebunan Provinsi Riau mencatat, per Oktober 2019 Provinsi Riau telah berkontribusi terhadap ekspor crude palm oil (CPO) nasional sebesar 40 persen melalui penyaluran kilang Dumai.

Kabid Produksi Perkebunan, Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Vera Virgianti mengatakan, pihaknya memperkirakan nilai ekspor CPO tersebut mencapai Rp85 ribu miliar.

"Sebenarnya transaksinya dalam bentuk dolar AS, tapi kalau dihitung de­ngan asumsi 1 dolar AS itu Rp14.000, nilainya sekitar Rp85 ribu miliar," kata Vera.

Sayangnya, dari jumlah tersebut, tak sampai Rp500 miliar yang kembali ke Riau melalui dana peremajaan sawit rakyat (PSR). Tahun 2019, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang notabene langsung berada di bawah Kementerian Keuangan RI mengkalim telah menyalurkan dana sebesar Rp254,6 miliar untuk peremajaan sawit di Provinsi Riau.

Baca Juga:  Gubri Tunjuk Suhardiman Amby Plt Bupati Kuansing

Direktur Utama BPDP-KS Dono Boestami dalam sebuah pertemuan dengan Komisi XI DPR RI di Pekanbaru beberapa waktu lalu mengatakan, dana yang berjumlah lebih dari Rp250 miliar itu disalurkan kepada 33 koperasi dan 4.590 pekebun setempat. "Kalau luasannya 11.006 ha. Dananya Rp254,6 miliar," ujar Dono.

Anggota DPR RI Komisi XI, Misbakhun mengatakan, pihaknya meminta pemerintah terkait yang mengurusi dana PSR tersebut hendaknya dapat lebih menyederhanakan proses pengurusan bantuan dana tersebut. Pasalnya, selama ini terlalu banyak proses yang harus dilalui petani.

"Kita minta prosesnya bisa dipermudah dan tidak banyak syarat. Kasihan petani kita yang harus berjibaku dengan ribetnya birokrasi dalam pencairan dana bantuan PSR tersebut," pintanya.(sol)

Baca Juga:  Sembilan Daerah Dapat Anugerah KLA, Riau Menuju Provila 2020

RIAU (RIAUPOS.CO) — Dinas Perkebunan Provinsi Riau mencatat, per Oktober 2019 Provinsi Riau telah berkontribusi terhadap ekspor crude palm oil (CPO) nasional sebesar 40 persen melalui penyaluran kilang Dumai.

Kabid Produksi Perkebunan, Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Vera Virgianti mengatakan, pihaknya memperkirakan nilai ekspor CPO tersebut mencapai Rp85 ribu miliar.

"Sebenarnya transaksinya dalam bentuk dolar AS, tapi kalau dihitung de­ngan asumsi 1 dolar AS itu Rp14.000, nilainya sekitar Rp85 ribu miliar," kata Vera.

Sayangnya, dari jumlah tersebut, tak sampai Rp500 miliar yang kembali ke Riau melalui dana peremajaan sawit rakyat (PSR). Tahun 2019, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang notabene langsung berada di bawah Kementerian Keuangan RI mengkalim telah menyalurkan dana sebesar Rp254,6 miliar untuk peremajaan sawit di Provinsi Riau.

Baca Juga:  Presiden Ingin Tol Permai Selesai Akhir April

Direktur Utama BPDP-KS Dono Boestami dalam sebuah pertemuan dengan Komisi XI DPR RI di Pekanbaru beberapa waktu lalu mengatakan, dana yang berjumlah lebih dari Rp250 miliar itu disalurkan kepada 33 koperasi dan 4.590 pekebun setempat. "Kalau luasannya 11.006 ha. Dananya Rp254,6 miliar," ujar Dono.

Anggota DPR RI Komisi XI, Misbakhun mengatakan, pihaknya meminta pemerintah terkait yang mengurusi dana PSR tersebut hendaknya dapat lebih menyederhanakan proses pengurusan bantuan dana tersebut. Pasalnya, selama ini terlalu banyak proses yang harus dilalui petani.

"Kita minta prosesnya bisa dipermudah dan tidak banyak syarat. Kasihan petani kita yang harus berjibaku dengan ribetnya birokrasi dalam pencairan dana bantuan PSR tersebut," pintanya.(sol)

Baca Juga:  Desa Koto Masjid Kampar Masuk 50 Desa Wisata Terbaik di Indonesia
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari