Minggu, 7 Juli 2024

Pintar dengan Smart Meter

Listrik menjadi keperluan dasar dalam setiap rumah tangga. Namun, banyak persoalan yang dihadapi masyarakat, terlebih dalam kondisi ekonomi yang serba sulit seperti sekarang. Tagihan listrik yang membengkak membuat masyarakat kelabakan, guna menghindari tagihan yang membengkak PLN memberi solusi dengan Smart meter yang pintar.

(RIAUPOS.CO) — Kebutuhan masyarakat terhadap  energi listrik terus meninggkat  seiring dengan masuknya  jaringan listrik hingga ke pelosok desa.  Oleh karena itu karena mengetahui betapa pentingnya energi listrik bagi kehidupan masyarakat Indonesia, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus meningkatkan berbagai sarana.

- Advertisement -

PLN juga melakukan peningkatan pelayanan, akses penunjang listrik agar dapat tumbuh merata di seluruh Indonesia. Salah satu inovasi PLN yang tengah dikampanyekan ke masyarakat adalah listrik pintar atau listrik prabayar.

Selama ini, masyarakat menggunakan listrik dan membayarnya di akhir bulan. Sebagai pelanggan tentu saja penggunaan listrik itu terkadang tidak terkendalikan dan  tagihan listrik  membengkak.   Terlebih setiap bulannya akan datang petugas yang akan memantau, mengecek dan mencatat meter yang telah digunakan setiap pelanggannya.

Akan tetapi, terkadang konsumen menjumpai petugas yang keliru dalam mencatat meter di rumah,  sehingga antara daya listrik dan besaran biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar tagihan listrik tidak sesuai.

- Advertisement -

Keluhan ini sering dijumpai di kehidupan masyarakat. Ketika menggunakan listrik pascabayar, jika pelanggan terlambat membayar tagihan listrik maka PLN melalui petugasnya akan menyampaikan surat pemberitahuan pemutusan aliran listrik.

Baca Juga:  Pijar Melayu Minta Pemerintah Lebih Tegas

Kini dengan berkembangnya teknologi, dan ditambah dengan kesibukan setiap orang yang berbeda-beda, PLN mempersembahkan inovasinya bagi para pelanggannya yaitu dengan menghadirkan produk layanan listrik prabayar atau lebih disebut sebagai listrik pintar.

Siang itu, Kamis (30/5). Panas terik memayungi kota Selatpanjang.   Di salah satu kedai kopi,

seorang buruh angkut menunggu kedatangan Riau Pos. Dia adalah Sadri (52). Warga Kelurahan Selatpanjang Timur, Kecamatan Tebingtinggi.

Suaranya gemetar. Walau tampak sedikit malu, dia  memaksakan diri menceritakan masalah yang dialaminya,  tak mampu membayar tagihan listrik yang membengkak tiga kali lipat dari tagihan normal. Dia merasa dirugikan  PLN karena masalah ini.

“Biasanya tagihan listrik  kisaran Rp130.000-150.000 perbulan. Tiba-tiba bulan ini membengkak mendekati angka Rp300.000,” tuturnya seraya menunjukkan history rekening tagihan beberapa bulan sebelum ini.

Dari angka history Kilowatt per Hour (kWh) atau kilowatt per-jam pemakaiannya terlihat tagihannya  Rp294.000 “Saya minta tolong dipublikasi keluhan saya pak. Agar masyarakat tahu dan PLN   mencari solusi. Harapan saya, masalah ini  segera selesai dan tidak terulang,” tuturnya.

Walaupun tagihan listriknya belum masuk pada piutang berjalan, dengan pendapatan tidak lebih dari Rp50 ribu per hari hingga besarnya kebutuhan rumah tangga, Sadri beralasan tidak mampu membayar tagihan listriknya.

Baca Juga:  Wakil Bupati Tinjau Proses Perbaikan Jalan dalam Kota

Riau Pos mengarahkan Sadri agar dapat meminta penjelasan dari  PT  PLN (Rayon) Selatpanjang terlebih dahulu dan itu disanggupinya.  Pukul 15.06 WIB tiba di kantor PLN daerah setempat. Kehadirannya   disambut  Supervisor Pelayanan Administrasi PT PLN (Persero) Rayon Selatpanjang Area Riau-Kepri, Rian.

Sadri menerangkan keluhan yang seperti diceritakan kepada wartawan sebelumnya.  Setelah mendengar keluhannya  dan melihat history pemakaian listrik Sadri, jajaran PLN  meminta dia menunggu tim PLN  di rumah.  

“Bapak pulang dulu. Laporan bapak telah saya teruskan kepada bagian teknik di lapangan. Sebentar lagi mereka tiba di rumah  mengecek  kondisinya seperti apa,” ujar Rian lagi.

Sadri tiba di rumah.  Kurang lebih satu jam, jajaran PLN tiba ke rumahnya. Mereka mengecek kondisi listrik dan instalasi di rumah. Setelah ditelusuri terdapat kebocoran pada arus listrik yang disalurkan melalui instalasi rumah Sadri. Petugas PLN itu mengklaim terdapat kesalahan di instalasi di rumahnya.

Salah seorang bagian teknik PT  PLN menjelaskan kepada  Sadri jika instalasi rumahnya terdapat perbedaan arus di sisi fasa dan netral, atau terjadi kebocoran pada instalasi rumahnya. Kebocoran menjadi penyebab utama membengkaknya  tagihan  listrik Sadri.

 

 

Listrik menjadi keperluan dasar dalam setiap rumah tangga. Namun, banyak persoalan yang dihadapi masyarakat, terlebih dalam kondisi ekonomi yang serba sulit seperti sekarang. Tagihan listrik yang membengkak membuat masyarakat kelabakan, guna menghindari tagihan yang membengkak PLN memberi solusi dengan Smart meter yang pintar.

(RIAUPOS.CO) — Kebutuhan masyarakat terhadap  energi listrik terus meninggkat  seiring dengan masuknya  jaringan listrik hingga ke pelosok desa.  Oleh karena itu karena mengetahui betapa pentingnya energi listrik bagi kehidupan masyarakat Indonesia, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus meningkatkan berbagai sarana.

PLN juga melakukan peningkatan pelayanan, akses penunjang listrik agar dapat tumbuh merata di seluruh Indonesia. Salah satu inovasi PLN yang tengah dikampanyekan ke masyarakat adalah listrik pintar atau listrik prabayar.

Selama ini, masyarakat menggunakan listrik dan membayarnya di akhir bulan. Sebagai pelanggan tentu saja penggunaan listrik itu terkadang tidak terkendalikan dan  tagihan listrik  membengkak.   Terlebih setiap bulannya akan datang petugas yang akan memantau, mengecek dan mencatat meter yang telah digunakan setiap pelanggannya.

Akan tetapi, terkadang konsumen menjumpai petugas yang keliru dalam mencatat meter di rumah,  sehingga antara daya listrik dan besaran biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar tagihan listrik tidak sesuai.

Keluhan ini sering dijumpai di kehidupan masyarakat. Ketika menggunakan listrik pascabayar, jika pelanggan terlambat membayar tagihan listrik maka PLN melalui petugasnya akan menyampaikan surat pemberitahuan pemutusan aliran listrik.

Baca Juga:  Bantuan Satgas Anies, Edwar Sanger: Kalau Diperlukan, Kita Akan Koordinasi

Kini dengan berkembangnya teknologi, dan ditambah dengan kesibukan setiap orang yang berbeda-beda, PLN mempersembahkan inovasinya bagi para pelanggannya yaitu dengan menghadirkan produk layanan listrik prabayar atau lebih disebut sebagai listrik pintar.

Siang itu, Kamis (30/5). Panas terik memayungi kota Selatpanjang.   Di salah satu kedai kopi,

seorang buruh angkut menunggu kedatangan Riau Pos. Dia adalah Sadri (52). Warga Kelurahan Selatpanjang Timur, Kecamatan Tebingtinggi.

Suaranya gemetar. Walau tampak sedikit malu, dia  memaksakan diri menceritakan masalah yang dialaminya,  tak mampu membayar tagihan listrik yang membengkak tiga kali lipat dari tagihan normal. Dia merasa dirugikan  PLN karena masalah ini.

“Biasanya tagihan listrik  kisaran Rp130.000-150.000 perbulan. Tiba-tiba bulan ini membengkak mendekati angka Rp300.000,” tuturnya seraya menunjukkan history rekening tagihan beberapa bulan sebelum ini.

Dari angka history Kilowatt per Hour (kWh) atau kilowatt per-jam pemakaiannya terlihat tagihannya  Rp294.000 “Saya minta tolong dipublikasi keluhan saya pak. Agar masyarakat tahu dan PLN   mencari solusi. Harapan saya, masalah ini  segera selesai dan tidak terulang,” tuturnya.

Walaupun tagihan listriknya belum masuk pada piutang berjalan, dengan pendapatan tidak lebih dari Rp50 ribu per hari hingga besarnya kebutuhan rumah tangga, Sadri beralasan tidak mampu membayar tagihan listriknya.

Baca Juga:  Rahasia 25 Tahun PTPN V Bebas dari Karhutla

Riau Pos mengarahkan Sadri agar dapat meminta penjelasan dari  PT  PLN (Rayon) Selatpanjang terlebih dahulu dan itu disanggupinya.  Pukul 15.06 WIB tiba di kantor PLN daerah setempat. Kehadirannya   disambut  Supervisor Pelayanan Administrasi PT PLN (Persero) Rayon Selatpanjang Area Riau-Kepri, Rian.

Sadri menerangkan keluhan yang seperti diceritakan kepada wartawan sebelumnya.  Setelah mendengar keluhannya  dan melihat history pemakaian listrik Sadri, jajaran PLN  meminta dia menunggu tim PLN  di rumah.  

“Bapak pulang dulu. Laporan bapak telah saya teruskan kepada bagian teknik di lapangan. Sebentar lagi mereka tiba di rumah  mengecek  kondisinya seperti apa,” ujar Rian lagi.

Sadri tiba di rumah.  Kurang lebih satu jam, jajaran PLN tiba ke rumahnya. Mereka mengecek kondisi listrik dan instalasi di rumah. Setelah ditelusuri terdapat kebocoran pada arus listrik yang disalurkan melalui instalasi rumah Sadri. Petugas PLN itu mengklaim terdapat kesalahan di instalasi di rumahnya.

Salah seorang bagian teknik PT  PLN menjelaskan kepada  Sadri jika instalasi rumahnya terdapat perbedaan arus di sisi fasa dan netral, atau terjadi kebocoran pada instalasi rumahnya. Kebocoran menjadi penyebab utama membengkaknya  tagihan  listrik Sadri.

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari