Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Punya Tiket, tapi Tak Bisa Berangkat

MERANTI (RIAUPOS.CO) — Enam hari pasca Idulfitri 2019 (H+6), penumpukan penumpang mewarnai Pelabuhan Tanjung Harapan Kepulauan Meranti. Petugas Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Selatpanjang, Ade Kurniawan membeberkan penumpukan terjadi dampak dari besarnya jumlah penumpang dari Riau daratan menuju Kepulauan Riau (Kepri).

“Meranti jalur transit antara Riau daratan dan Kepri. Sementara jumlah penumpang dari Dumai dan Bengkalis menuju Kepri penuh. Dampaknya, terjadi penumpukan penumpang di Meranti yang menuju ke Kepri,” ungkapnya.

Walaupun jumlah penumpang saat ini tidak sepadat H+3  yang didata sebanyak 5.773 orang penumpang turun dan naik. Namun Ade merasa jumlah penumpang kemarin tidak berbeda jauh dengan puncak arus balik akhir pekan lalu.

Baca Juga:  Siang Ini, Yan Prana Jaya Dilantik Jadi Sekdaprov Riau

“Memang kondisi seperti ini belum pernah terjadi. Besar kemungkinan akibat kabar dari mahalnya harga tiket pesawat, sehingga masyarakat memilih balik menggunakan kapal laut ketimbang menggunakan pesawat,” ujarnya.

Selain penumpukan penumpang, arus balik Idulfitri tahun ini juga berdampak kepada calon penumpang yang telah memiliki tiket, namun tidak diizinkan berangkat. Menurut Ade, kondisi tersebut sempat dialami hampir seratusan calon penumpang akibat para porter agen tiket yang menjual tiket melebihi dari kapasitas kapal. Padahal jauh sebelum ini pihaknya telah mengimbau kepada seluruh agen tiket untuk tidak menjual tiket melebih kapasitas muatan.

“Bandel. Ya, terimalah sanksi moral dari calon penumpang yang komplain. Tugas kami mengawasi saja. Kalau tidak layak berangkat atau melebihi kapasitas tentu tidak kami izinkan berangkat,” ujarnya.

Baca Juga:  Pasien Positif Covid-19 di Riau Bertambah 19 Orang

Adapun salah seorang calon penumpang yang sempat komplain tersebut adalah Zulkhaidir. Saat ditemui di pelabuhan, semula dia mengatongi tiket Kapal Kurnia tujuan Buton. Namun setelah menunggu lebih kurang dua jam, ia tidak diizinkan naik ke kapal, karena muatan kapal sudah penuh.

“Kalau memang tak bisa naik kapal,  kenapa tiket masih dijual.  Kami juga sampai dibentak-bentak di pelabuhan, “ ujarnya.

Semula ia berencana naik Dumai Ekspress tujuan Buton.  Karena tiketnya sudah habis, ia terpaksa membeli tiket speedboat Kurnia yang katanya masih bisa muat.

MERANTI (RIAUPOS.CO) — Enam hari pasca Idulfitri 2019 (H+6), penumpukan penumpang mewarnai Pelabuhan Tanjung Harapan Kepulauan Meranti. Petugas Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Selatpanjang, Ade Kurniawan membeberkan penumpukan terjadi dampak dari besarnya jumlah penumpang dari Riau daratan menuju Kepulauan Riau (Kepri).

“Meranti jalur transit antara Riau daratan dan Kepri. Sementara jumlah penumpang dari Dumai dan Bengkalis menuju Kepri penuh. Dampaknya, terjadi penumpukan penumpang di Meranti yang menuju ke Kepri,” ungkapnya.

- Advertisement -

Walaupun jumlah penumpang saat ini tidak sepadat H+3  yang didata sebanyak 5.773 orang penumpang turun dan naik. Namun Ade merasa jumlah penumpang kemarin tidak berbeda jauh dengan puncak arus balik akhir pekan lalu.

Baca Juga:  SK Dua Pj Kepala Daerah di Riau Dijemput ke Kemendagri Jumat Siang Ini

“Memang kondisi seperti ini belum pernah terjadi. Besar kemungkinan akibat kabar dari mahalnya harga tiket pesawat, sehingga masyarakat memilih balik menggunakan kapal laut ketimbang menggunakan pesawat,” ujarnya.

- Advertisement -

Selain penumpukan penumpang, arus balik Idulfitri tahun ini juga berdampak kepada calon penumpang yang telah memiliki tiket, namun tidak diizinkan berangkat. Menurut Ade, kondisi tersebut sempat dialami hampir seratusan calon penumpang akibat para porter agen tiket yang menjual tiket melebihi dari kapasitas kapal. Padahal jauh sebelum ini pihaknya telah mengimbau kepada seluruh agen tiket untuk tidak menjual tiket melebih kapasitas muatan.

“Bandel. Ya, terimalah sanksi moral dari calon penumpang yang komplain. Tugas kami mengawasi saja. Kalau tidak layak berangkat atau melebihi kapasitas tentu tidak kami izinkan berangkat,” ujarnya.

Baca Juga:  Soal Abrasi Ditanggapi Serius Pemerintah

Adapun salah seorang calon penumpang yang sempat komplain tersebut adalah Zulkhaidir. Saat ditemui di pelabuhan, semula dia mengatongi tiket Kapal Kurnia tujuan Buton. Namun setelah menunggu lebih kurang dua jam, ia tidak diizinkan naik ke kapal, karena muatan kapal sudah penuh.

“Kalau memang tak bisa naik kapal,  kenapa tiket masih dijual.  Kami juga sampai dibentak-bentak di pelabuhan, “ ujarnya.

Semula ia berencana naik Dumai Ekspress tujuan Buton.  Karena tiketnya sudah habis, ia terpaksa membeli tiket speedboat Kurnia yang katanya masih bisa muat.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari