BANGKINANG (RIAUPOS.CO) — Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto tidak mempermasalahkan terkait rentang waktu lama dirinya tanpa pendamping. Kendati secara gamblang mengaku ingin cepat dapat wakil, namun dirinya menghormati proses dan aturan yang sedang berjalan oleh partai-partai. Dirinya menghormati mekanisme pemilihan Wakil Bupati oleh koalisi partai pengusung dirinya bersama almarhum Azis Zaenal pada Pilkada 2017 lalu.
‘’Dari hati tentu saya ingin cepat punya wakil, tapi kapan itu terwujud ada di ranah partai pengusung yang enam parpol itu. Silakan parpol itu membuat keputusan dan pengusulan, lalu sampaikan kepala daerah, nanti baru disaampaikan kepada DPRD. Saya tidak dalam kapasitas memilih dan Saya menghormati teman-teman partai yang sudah membentuk tim dan panitia,’’ sebut Bupati.
Ketika ditanya kriteria wakil bupati keinginannya, Catur mengaku tidak neko-neko. Dia justru menceritakan bagaimana perannya mendampingi almarhum Azis Zaenal. Bagi dirinya menjadi wakil bupati tidak boleh neko-neko dan harus menjalan tugas sesuai tupoksi. Tupoksi utamanya itu adalah membantu Bupati Kampar. Dirinya juga menginginkan seorang wakil yang satu visi membangun Kampar.
‘’Kita ini kan ingin membangun negeri, ya harus seiring sejalan. Saya dulu ketika jadi wakil, apa yang diperintahkan itu yang dijalan. Loyalitas pada pimpinan dan pekerjaan yang pertama. Namanya wakil ya jangan neko-neko. Saya tidak menyebutkan saya sudah baik jadi wakil, tapi mencari seperti itu kan sulit dalam kondisi tahun politik yang semua punya kepentingan. Tapi yang kita perlukan saat ini adalah kesamaan langkah visi dan misi untuk membangun Kampar,’’ sebut Bupati.
Bupati mengaku, sudah sekitar enam bulan menjabat Bupati tanpa wakil, lama-lama dirinya merasa letih juga. Dirinya perlu bantuan seorang wakil untuk berbagi tugas membangun dan melayani di Kabupaten Kampar. Namun, dirinya sangat patuh pada aturan dan sangat menghormati mekanisme yang saat ini sedang berjalan di parpol.
Terkait pemilihan Wakil Bupati ini, Ketua DPD Golkar Kampar Ahmad Fikri menyerahkan sepenuhnya pada mekanisme yang ada. Sebagai pimpinan salah satu partai koalisi pengusung almarhum Azis Zaenal dan Catur Sugeng Susanto saat Pilkada 2017 lalu, Fikri menyebutkan, Golkar tidak punya kuasa sendiri. (end)
BANGKINANG (RIAUPOS.CO) — Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto tidak mempermasalahkan terkait rentang waktu lama dirinya tanpa pendamping. Kendati secara gamblang mengaku ingin cepat dapat wakil, namun dirinya menghormati proses dan aturan yang sedang berjalan oleh partai-partai. Dirinya menghormati mekanisme pemilihan Wakil Bupati oleh koalisi partai pengusung dirinya bersama almarhum Azis Zaenal pada Pilkada 2017 lalu.
‘’Dari hati tentu saya ingin cepat punya wakil, tapi kapan itu terwujud ada di ranah partai pengusung yang enam parpol itu. Silakan parpol itu membuat keputusan dan pengusulan, lalu sampaikan kepala daerah, nanti baru disaampaikan kepada DPRD. Saya tidak dalam kapasitas memilih dan Saya menghormati teman-teman partai yang sudah membentuk tim dan panitia,’’ sebut Bupati.
- Advertisement -
Ketika ditanya kriteria wakil bupati keinginannya, Catur mengaku tidak neko-neko. Dia justru menceritakan bagaimana perannya mendampingi almarhum Azis Zaenal. Bagi dirinya menjadi wakil bupati tidak boleh neko-neko dan harus menjalan tugas sesuai tupoksi. Tupoksi utamanya itu adalah membantu Bupati Kampar. Dirinya juga menginginkan seorang wakil yang satu visi membangun Kampar.
‘’Kita ini kan ingin membangun negeri, ya harus seiring sejalan. Saya dulu ketika jadi wakil, apa yang diperintahkan itu yang dijalan. Loyalitas pada pimpinan dan pekerjaan yang pertama. Namanya wakil ya jangan neko-neko. Saya tidak menyebutkan saya sudah baik jadi wakil, tapi mencari seperti itu kan sulit dalam kondisi tahun politik yang semua punya kepentingan. Tapi yang kita perlukan saat ini adalah kesamaan langkah visi dan misi untuk membangun Kampar,’’ sebut Bupati.
- Advertisement -
Bupati mengaku, sudah sekitar enam bulan menjabat Bupati tanpa wakil, lama-lama dirinya merasa letih juga. Dirinya perlu bantuan seorang wakil untuk berbagi tugas membangun dan melayani di Kabupaten Kampar. Namun, dirinya sangat patuh pada aturan dan sangat menghormati mekanisme yang saat ini sedang berjalan di parpol.
Terkait pemilihan Wakil Bupati ini, Ketua DPD Golkar Kampar Ahmad Fikri menyerahkan sepenuhnya pada mekanisme yang ada. Sebagai pimpinan salah satu partai koalisi pengusung almarhum Azis Zaenal dan Catur Sugeng Susanto saat Pilkada 2017 lalu, Fikri menyebutkan, Golkar tidak punya kuasa sendiri. (end)