Selasa, 17 September 2024

Segera Bahas Penetapan Status Siaga

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Meskipun masih berada diawal tahun 2022, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melakukan persiapan antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Salah satunya dengan mempersiapkan penetapan status siaga darurat Karhutla 2022.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal mengatakan, memang untuk menetapkan status siaga darurat Karhutla tersebut diperlukan beberapa indikator. Salah satunya informasi keadaan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Giofisika (BMKG) Pekanbaru.   

"Untuk penetapan status siaga darurat karhutla Riau tahun 2022 kita lihat dulu situasinya, kalau sudah ada informasi dari BMKG memasuki musim kemarau, maka akan langsung dibahas," katanya.

Lebih dikatakannya, penetapan status siaga Karhutla Riau juga bisa dilakukan setelah minimal ada dua kabupaten/kota menetapkan status siaga karhutla. 

- Advertisement -

"Kalau keinginan kami status siaga ini bisa dipercepat. Tapi untuk menetapkan status siaga, tergantung dengan kabupaten/kota. Kalau sudah ada dua daerah menetapkan status, baru kita bisa mengusulkan penetapan status siaga. Karena aturannya seperti itu," ujarnya.

Baca Juga:  Kasus Positif Baru di Riau Bertambah Dua Orang

Edy menyampaikan, jika status siaga karhutla cepat ditetapkan, maka pihaknya akan lebih mudah melakukan koordinasi terkait penanggulangan Karhutla nantinya. 

- Advertisement -

"Kemudian permintaan bantuan juga lebih mudah kalau status sudah ditetapkan. Termasuk pengerahan sumber daya (personel), karena sudah ada payung hukum yang menaungi kita," sebutnya. 

Selain itu, tambah dia, untuk penetapan status siaga karhutla Riau 2022 menunggu masukan dari instansi terkait, seperti Polda Riau, Korem 031 Wirabima, Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru dan lainnya.

"Biasanya sebelum ditetapkan kami rapat terlebih dahulu dengan instansi terkait," ujarnya

Dalam kesempatan tersebut, Edy juga menyampaikan bahwa luas karhutla di  Riau pada  2021 terpantau menurun dibandingkan tahun 2020 lalu. Di mana pada tahun 2020 lalu, luas karhutla di Riau mencapai 1.600,41 hektare (Ha), sedangkan tahun 2021 seluas 1.400,08 Ha.  

Baca Juga:  1.444 Pelamar CPNS Pekanbaru Tidak Puas

Untuk tahun 2020 lalu, ada lima kabupaten/kota yang tergolong cukup luas kejadian karhutla yakni Kabupaten Indragiri Hilir, 479 Ha, Bengkalis 384 Ha, Siak 176 Ha, Pelalawan 142 Ha dan Kota Dumai 95 Ha.

"Sementara untuk tahun 2021, daerah dengan luas karhutla terbanyak yakni Bengkalis 418 Ha, Dumai 172 Ha, Indragiri Hilir 164 Ha, Rokan Hilir 153 Ha dan Siak 110 Ha. Sementara itu, untuk jumlah titik hotspot di Riau tahun 2021 sebanyak 2.497 titik. Masih terjadinya karhutla di Riau akibat wilayah Riau didominasi tanah gambut," paparnya.(sol)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Meskipun masih berada diawal tahun 2022, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melakukan persiapan antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Salah satunya dengan mempersiapkan penetapan status siaga darurat Karhutla 2022.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal mengatakan, memang untuk menetapkan status siaga darurat Karhutla tersebut diperlukan beberapa indikator. Salah satunya informasi keadaan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Giofisika (BMKG) Pekanbaru.   

"Untuk penetapan status siaga darurat karhutla Riau tahun 2022 kita lihat dulu situasinya, kalau sudah ada informasi dari BMKG memasuki musim kemarau, maka akan langsung dibahas," katanya.

Lebih dikatakannya, penetapan status siaga Karhutla Riau juga bisa dilakukan setelah minimal ada dua kabupaten/kota menetapkan status siaga karhutla. 

"Kalau keinginan kami status siaga ini bisa dipercepat. Tapi untuk menetapkan status siaga, tergantung dengan kabupaten/kota. Kalau sudah ada dua daerah menetapkan status, baru kita bisa mengusulkan penetapan status siaga. Karena aturannya seperti itu," ujarnya.

Baca Juga:  Sudah 3.352 Teguran Diberikan saat PSBB Jilid II

Edy menyampaikan, jika status siaga karhutla cepat ditetapkan, maka pihaknya akan lebih mudah melakukan koordinasi terkait penanggulangan Karhutla nantinya. 

"Kemudian permintaan bantuan juga lebih mudah kalau status sudah ditetapkan. Termasuk pengerahan sumber daya (personel), karena sudah ada payung hukum yang menaungi kita," sebutnya. 

Selain itu, tambah dia, untuk penetapan status siaga karhutla Riau 2022 menunggu masukan dari instansi terkait, seperti Polda Riau, Korem 031 Wirabima, Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru dan lainnya.

"Biasanya sebelum ditetapkan kami rapat terlebih dahulu dengan instansi terkait," ujarnya

Dalam kesempatan tersebut, Edy juga menyampaikan bahwa luas karhutla di  Riau pada  2021 terpantau menurun dibandingkan tahun 2020 lalu. Di mana pada tahun 2020 lalu, luas karhutla di Riau mencapai 1.600,41 hektare (Ha), sedangkan tahun 2021 seluas 1.400,08 Ha.  

Baca Juga:  1.444 Pelamar CPNS Pekanbaru Tidak Puas

Untuk tahun 2020 lalu, ada lima kabupaten/kota yang tergolong cukup luas kejadian karhutla yakni Kabupaten Indragiri Hilir, 479 Ha, Bengkalis 384 Ha, Siak 176 Ha, Pelalawan 142 Ha dan Kota Dumai 95 Ha.

"Sementara untuk tahun 2021, daerah dengan luas karhutla terbanyak yakni Bengkalis 418 Ha, Dumai 172 Ha, Indragiri Hilir 164 Ha, Rokan Hilir 153 Ha dan Siak 110 Ha. Sementara itu, untuk jumlah titik hotspot di Riau tahun 2021 sebanyak 2.497 titik. Masih terjadinya karhutla di Riau akibat wilayah Riau didominasi tanah gambut," paparnya.(sol)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari