(RIAUPOS.CO) — Beberapa korban kecelakaan tunggal bus PMTOH jurusan Solo-Banda Aceh masih berada di RSUD Telukkuantan. Sedangkan bangkai bus masih tergeletak di pingggir Jalan Lintas Riau-Sumatera Barat (Sumbar), tepatnya di Desa Kasang, Kecamatan Kuantan Mudik, Kamis (10/10).
Seperti diketahui, bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) ini membawa 15 penumpang ditambah dua orang kernet dan satu orang sopir terbalik di turunan kawasan Bukit Betabuh. Akibatnya, enam orang tewas dan belasan luka-luka.
Kapolres Kuansing, AKBP Henki Poerwanto melalui Kasatlantas Kuansing, AKP Yohanes Basri saat dihubungi Riau Pos, Kamis (10/10) menuturkan, korban meninggal dan luka parah masih berada di RSUD Telukkuantan.
“Iya. Sekarang masih ada empat korban yang meninggal berada di RSUD. Sedangkan yang dua, atas nama Arga dan Fitra Yunita sudah dibawa keluarga ke kampung halamannya di Sinjunjung, Sumbar. Karena keduanya berasal dari Sumbar. Mereka tinggal di Kuansing hanya untuk bekerja,” ujar Basri.
Untuk empat korban yang masih di RSUD, lanjut Basri, pihaknya masih menunggu. Sebab ada sebagian keluarga korban yang akan datang ke Kuansing. Setelah itu langsung dikirim ke alamat yang sudah terdata dari keempat korban.
“Sekarang masih ada surat menyurat dan administrasi yang harus dilengkapi.
Untuk transportasi sudah siap semua. Kalau selesai semua, hari ini bisa kita berangkatkan. Karena korban ini rata-rata tinggal di Aceh,” kata Basri.
Mengenai bus PMTOH yang masih tergeletak di pinggir Jalan Lintas Riau-Sumbar, Satlantas Kuansing dan dinas terkait akan berupaya mengevakuasi secepatnya. Namun meski demikian, keberadaan bangkai bus tersebut tidak mengganggu lalu lintas.
“Kita fokus ke korban dulu. Sebab korban luka masih ada di RSUD. Kalau bangkai bus, saat ini aman. Karena posisinya sudah jauh di pinggir jalan. Itupun akan segera di evakuasi nanti,” tutup Basri.(gem)
Laporan MARDIAS CHAN, Telukkuantan