PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Dr Drs Gatot Eddy Pramono MSi melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke Pekanbaru, Selasa (10/8). Kedatangan jenderal polisi bintang tiga itu disambut langsung Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi. Hadir juga dalam kesempatan itu Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Danrem 031/WB Brigjen TNI M Syech Ismed, Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT serta Wakil Ketua DPRD Riau Hardianto.
Ada beberapa agenda dalam kunker Komjen Gatot ke Bumi Lancang Kuning kali ini. Di antaranya memastikan pelaksanaan PPKM level 4 berjalan baik. Untuk agenda pertama, lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1988 ini, sempat melihat proses vaksinasi massal di Universitas Lancang Kuning. Rombongan Wakapolri juga sempat bertemu Rektor Unilak Dr Junaidi. Kepada Komjen Gatot, Junaidi menuturkan ada sebanyak 1.500 kuota vaksin yang diberikan kepada pihaknya.
"Ada 1.500 kuota yang diberikan Gubernur Riau untuk Unilak. Saat hari pertama, ada 500 kuota dan akan berlangsung selama tiga hari hingga Kamis (12/8)," sebutnya.
Dirinya memastikan bakal mendukung program pemerintah dalam menekan angka penyebaran Covid-19 di Pekanbaru. Yakni dengan mendapatkan kekebalan tubuh atau herd immunity dengan cara pemberian vaksin kepada mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus Unilak.
Dari sana, Wakapolri kemudian bertolak ke Vaksin Centre RS Bhayangkara Polda Riau, Jalan Sudirman, Pekanbaru.
Di sana, Gatot sempat melihat-lihat proses vaksinasi di Vaksin Centre. Setelah itu, ia melaksanakan pertemuan bersama unsur pimpinan daerah yang hadir, membahas evaluasi pelaksanaan PPKM level 4 di Provinsi Riau.
Usai rapat, Wakapolri kemudian memberikan bantuan sosial yang disediakan Polda Riau untuk masyarakat yang memerlukan.
Setelah itu, barulah ia memberikan keterangan pers kepada wartawan.
"Saya bersama-sama forkopimda provinsi dan kota juga ada Wakil Ketua DPRD Riau, pertama untuk memastikan pelaksanaan PPKM level 4 dan 3 maupun level 1 di Riau berjalan baik," ujar Gatot membuka konferensi pers.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa kehadiran ke Bumi Lancang Kuning juga memastikan vaksinasi berjalan sesuai diharapkan.
Sebab, Riau sampai saat ini masih mendominasi penyebaran Covid-19 di luar Pulau Jawa-Bali.
"Kami menyadari sampai hari ini (kemarin, red) Riau masih cukup tinggi angka penyebaran Covid-nya. Termasuk yang tertinggi di luar Pulau Jawa-Bali. Kalau di Sumatera itu ada Riau, Sumbar dan Sumut," terangnya.
Wakapolri menyatakan juga telah melakukan rapat koordinasi serta evaluasi bersama pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota. Hasil evaluasi tersebut nantinya akan diterapkan ke daerah-daerah yang saat ini melaksanakan PPKM level 4, level 3 maupun level 1.
"Inilah yang harus kita tekan sehingga keselamatan masyarakat bisa terjaga. Kalau keselamatan terjaga ekonomi akan bangkit," ujarnya.
Selain itu, ia juga mengajak masyarakat Riau yang terkonfirmasi positif Covid-19 untuk melakukan isolasi di tempat yang telah disediakan pemerintah. Karena bila melaksanakan isolasi di rumah, dikhawatirkan penerapan isolasi tidak memenuhi standar agar tidak menularkan kepada orang lain. Apalagi, ketika situasi kesehatan menurun, isolasi di rumah justru akan cukup berbahaya bagi si pasien.
"Dikhawatirkan menimbulkan klaster keluarga. Kalau di isoter di situ ada dokter dan obatnya. Sekali lagi saya tekankan, kalau keselamtan terjaga ekonomi akan bangkit. Jadi agar kita semua bisa keluar dari situasi ini, juga perlu sinergi dan kolaborasi bersama. Mulai dari TNI, Polri, pemerintah dan masyarakat. Termasuk media dalam memberikan edukasi kepada masyarakat," ujarnya.(nda)