PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia berhasil mengamankan pelaku pembawa 50 kilogram sabu. Informasi yang beredar, pelaku yang ditangkap merupakan seorang oknum anggota kepolisian yang bertugas di Polres Siak. Oknum dengan inisial Aipda EF tersebut diamankan beserta barang bukti di salah satu parkiran hotel di Kota Dumai, Jumat (8/7).
Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto menegaskan bahwa Polda Riau di bawah kepemimpinan Kapolda Irjen Pol Mohammad Iqbal memastikan tidak akan memberi ampun kepada pelaku yang terlibat dalam peredaran gelap narkotika. Termasuk oknum anggota kepolisian.
“Yang jelas Kapolda sudah menegaskan, tidak ada ruang bagi pelaku narkoba, apalagi oknum. Tindak tegas sesuai hukum yang berlaku," sebut Sunarto, Ahad (10/7).
Namun, PS Kasi Humas Polres Siak Bripka Dede saat dikonfirmasi Riau Pos tidak merespons pertanyaan yang diajukan via layanan pesan singkat WhatsApp. Begitu juga dengan Kabid Propam Polda Riau Kombes Pol J Setiawan. Meski terlihat online pada layanan pesan singkat WhatsApp, perwira menengah Polda Riau itu sama sekali tidak merespons pertanyaan yang diajukan oleh Riau Pos.
Demikian juga pihak, BNN Pusat dan Riau juga tak bisa dikonfirmasi. Hingga saat ini belum ada tanggap dan informasi resmi dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat terkait kabar penangkapan 50 kilogram narkoba jenis sabu yang akan diedarkan di wilayah Kota Dumai.
Upaya konfirmasi sudah dilakukan melalui Kepala Biro Humas dan Protokol Settama BNN, Sulistyo Pudjo Hartono untuk mendapatkan kebenaran dan perkembangan informasi tersebut, namun belum membuahkan hasil.
Namun, berdasarkan cerita keluarga terduga EF yakni abang iparnya bernama Safrizal, baju yang dikenakan terduga pelaku saat ditangkap di di Dumai merupakan baju yang pernah dikenakan iparnya.
Pria yang akrab dipanggil Nday ini menjelaskan mertua, istri, dan istri Ef saat ini memang berada di Pekanbaru. Mereka berada di Pekanbaru, untuk memastikan apakah benar Ef yang terlibat jaringan narkoba itu atau bukan.
“Kami mendapatkan kabar pada Jumat (8/7) malam dari temannya sesama personel Polres Siak," jelas Nday.
Sementara pada Rabu (6/7), dikatakan Nday, iparnya itu, mengantarkan mertuanya ke Pekanbaru untuk berbelanja. Lalu mereka menginap satu malam di Pekanbaru. Pada Kamis (7/7), sudah tiba di Siak. “Kami tidak tahu kapan dia berangkat ke Dumai dan atas keperluan apa," ucap Nday.
Diceritakan Nday, sebelumnya iparnya itu sempat menjadi kepala unit (Kanit) di Polsek Sabak Auh, lalu pindah ke Polsek Siak dan kini dinas di Polres Siak. Sabak Auh merupakan kecamatan di Kabupaten Siak yang berbatasan dengan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis.
“Kami masih menunggu kabar dari istri saya atau kakak kandung Ef yang kini berada di Pekanbaru bersama istrinya," kata Nday.
Nday mengaku belum bisa menduga duga, apakah itu iparnya atau bukan. Jika iya, dia juga tidak tahu kenapa iparnya itu bisa sampai di Dumai.
Sejak beberapa tahun terakhir, iparnya tersebut semakin menjaga hubungan dengan siapa saja. Ibadahnya pun semakin rutin. Bahkan dia ikut Salat Subuh berjemaah dari masjid ke masjid. “Kami berharap, hal yang terbaik untuk dia," kata Nday.
Di tempat terpisah, Motivator Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) Kabupaten Siak Windu yang juga teman kecil EF, mengaku kaget melihat foto yang beredar sangat mirip dengan temannya itu.
Sedih, tak menyangka jika itu benar EF. Dari foto-foto yang beredar itu, dikatakan Windu, memang sangat mirip dia. “Jaringan narkoba ini, memang sangat rapih kerjanya. Seseorang sampai tak merasa dia sudah berada dalam lingkaran itu," ungkap Windu.
Diawali dari pertemanan, difasilitasi dan banyak hal yang membuat seseorang merasa nyaman dan ternyata lingkarannya merupakan jaringan narkoba. Jika benar itu EF, setidaknya ini menjadi pelajaran bagi siapa saja. Jaga diri dan orang orang terdekat dari penyalahgunaan narkoba.
"Mari sama-sama bangkit dan memberikan kesadaran pada lingkungan sekitar bahaya narkoba dan akibat yang ditimbulkan jika berada di lingkaran itu," ujarnya.
Salah seorang warga Siak, Randy, yang mengaku dekat dengan EF. Setiap subuh dia selalu jumpa melaksanakan ibadah salat. Randy benar-benar tidak menyangka jika itu EF. "Dia itu jika dinas pakai motor Bhabinkamtibmas. Dalamnya dia membawa baju gamis. Saat masuk waktu salat, dia ganti seragamnya dengan gamis," ujarnya.
“Setiap jumpa, kami membicarakan masalah agama. Bagaimana semakin dekat dengan Sang Maha Pencipta dan hubungan dengan sesama manusia tetap terjaga," kata Randy.
Jika ada warga yang kemalangan, dia akan datang lebih awal. Selain mengaji, dia ikut membantu segala sesuatunya dengan tangan dia sendiri. Artinya melihat foto yang beredar, dia sangat sedih jika itu benar EF. "Mudah mudahan dia cepat keluar dari permasalahan tersebut," ujarnya.
Kapolres Siak AKBP Gunar Rahadiyanto belum memberikan jawaban ketika dikonfirmasi. Sementara Humas Polres AKP Ubaidilah mengatakan pihaknya sedang memastikan apakah itu benar personel Polres Siak. “Beri kami waktu untuk memastikan apakah itu benar personel kami," kata Ubaidilah.
Setiap apel pagi, dijelaskan Ubaidilah, Kapolres tak bosan bosan mengingatkan agar menjauhi narkoba. Dan memastikan melakukan pemberantasan dan pencegahan.(nda/mng)