Jumat, 20 September 2024

Teliti Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan Gender, Lena Farida Raih Gelar Doktor

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Program Pascasarjana Universitas Riau (PPs Unri) melaksanakan ujian promosi terbuka mahasiswa S3 Prodi Ilmu Lingkungan atas nama Lena Farida di Gedung Serbaguna PPs Unri, Selasa (9/7).
Ujian promosi terbuka yang dipimpin Direktur PPs Unri Prof Dr Ir Thamrin MSc ini, Lena Farida mempresentasikan disertasi dengan judul Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan Gender dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir di Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir. 
Disertasi mantan anggota Komisioner KPUD Riau ini, diuji oleh Prof Drs Sujianto MSi PhD, Prof Dr Harlen MM, Dr Sri Kartikowati MBuss, Prof Dr Zulfan Saam MS, Prof Dr Ir H Sukendi MSi, Prof Dr Syafruddun Nasution MSc dan Prof Dr Sudirman M Johan MA.
Lena memaparkan, dari hasil penelitian menemukan perempuan di wilayah pesisir Kecamatan Pasir Limau Kapas sudah berdaya dalam hal sef empowerment. Sementara government empowerment dan community empowerment masih rendah. Program pemberdayaan perempuan masih bersifat lintas sektoral dan program pemberdayaan perempuan banyak digerakkan melalui organisasi lokal. Antara lain, tim penggerak PKK, BKMT dan Persatuan Wanita Tionghoa (Purwati). Namun kegiatan peningkatan SDM perempuan masih bersifat insedentil tidak berkelanjutan. 
“Pemberdayaan perempuan berdasarkan empat indikator menunjukkan akses, partisipasi dan manfaat sangat baik hanya pengawasan yang terendah. Dari ketiga aspek yakni ekologi, ekonomi dan sosial budaya, diperoleh hasil bahwa aspek ekologi yang masih rendah,” ulasnya.
Kesetaraan gender dalam pengelolaan wilayah pesisir juga belum sepenuhnya dilaksanakan. Berdasarkan ketiga indikator yakni status yang setara, hak asasi yang sama dan pengembangan potensi yang setara, secara keseluruhan berjalan dengan baik. Namun dalam mewujudkan hak asasi yang sama, masih lemahnya perempuan dalam pengambilan keputusan.  “Hal ini disebabkan perempuan belum maksimal dalam berbagai pengambilan keputusan. Disisi lain perempuan itu sendiri yang tidak berminat dalam proses pengambilan keputusan,” imbuhnya.
Lena menambahkan, pengelolaan wilayah pesisir belum sepenuhnya ber­dasarkan keperluan masyarakat terutama masyarakat perempuan. Mulai dari perencanaan sampai evaluasi dalam pengelolaan wilayah pesisir. Dari delapan indikator pengelolaan yakni perencanaan, pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian, keuangan, fisik dan informasi, hasil temuan sudah berjalan cukup baik. 
Direktur PPs Unri Prof Dr Ir Thamrin MSc menekankan perlunya penelitian berkelanjutan bagi lulusan doktor Prodi S3 Lingkungan. Penelitian harus dijadikan hobi walau sudah menuntaskan perkuliahan. “Teruslah meneliti dan berkarya jangan sampai berhenti. Abdikan diri, ilmu dan pengetahuan untuk masyarakat, daerah, bangsa dan negara,” ucapnya.(mar/c)
Baca Juga:  Kejar-kejaran, KPC Polda Riau Tangkap Kapal Pembawa Narkoba
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Program Pascasarjana Universitas Riau (PPs Unri) melaksanakan ujian promosi terbuka mahasiswa S3 Prodi Ilmu Lingkungan atas nama Lena Farida di Gedung Serbaguna PPs Unri, Selasa (9/7).
Ujian promosi terbuka yang dipimpin Direktur PPs Unri Prof Dr Ir Thamrin MSc ini, Lena Farida mempresentasikan disertasi dengan judul Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan Gender dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir di Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir. 
Disertasi mantan anggota Komisioner KPUD Riau ini, diuji oleh Prof Drs Sujianto MSi PhD, Prof Dr Harlen MM, Dr Sri Kartikowati MBuss, Prof Dr Zulfan Saam MS, Prof Dr Ir H Sukendi MSi, Prof Dr Syafruddun Nasution MSc dan Prof Dr Sudirman M Johan MA.
Lena memaparkan, dari hasil penelitian menemukan perempuan di wilayah pesisir Kecamatan Pasir Limau Kapas sudah berdaya dalam hal sef empowerment. Sementara government empowerment dan community empowerment masih rendah. Program pemberdayaan perempuan masih bersifat lintas sektoral dan program pemberdayaan perempuan banyak digerakkan melalui organisasi lokal. Antara lain, tim penggerak PKK, BKMT dan Persatuan Wanita Tionghoa (Purwati). Namun kegiatan peningkatan SDM perempuan masih bersifat insedentil tidak berkelanjutan. 
“Pemberdayaan perempuan berdasarkan empat indikator menunjukkan akses, partisipasi dan manfaat sangat baik hanya pengawasan yang terendah. Dari ketiga aspek yakni ekologi, ekonomi dan sosial budaya, diperoleh hasil bahwa aspek ekologi yang masih rendah,” ulasnya.
Kesetaraan gender dalam pengelolaan wilayah pesisir juga belum sepenuhnya dilaksanakan. Berdasarkan ketiga indikator yakni status yang setara, hak asasi yang sama dan pengembangan potensi yang setara, secara keseluruhan berjalan dengan baik. Namun dalam mewujudkan hak asasi yang sama, masih lemahnya perempuan dalam pengambilan keputusan.  “Hal ini disebabkan perempuan belum maksimal dalam berbagai pengambilan keputusan. Disisi lain perempuan itu sendiri yang tidak berminat dalam proses pengambilan keputusan,” imbuhnya.
Lena menambahkan, pengelolaan wilayah pesisir belum sepenuhnya ber­dasarkan keperluan masyarakat terutama masyarakat perempuan. Mulai dari perencanaan sampai evaluasi dalam pengelolaan wilayah pesisir. Dari delapan indikator pengelolaan yakni perencanaan, pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian, keuangan, fisik dan informasi, hasil temuan sudah berjalan cukup baik. 
Direktur PPs Unri Prof Dr Ir Thamrin MSc menekankan perlunya penelitian berkelanjutan bagi lulusan doktor Prodi S3 Lingkungan. Penelitian harus dijadikan hobi walau sudah menuntaskan perkuliahan. “Teruslah meneliti dan berkarya jangan sampai berhenti. Abdikan diri, ilmu dan pengetahuan untuk masyarakat, daerah, bangsa dan negara,” ucapnya.(mar/c)
Baca Juga:  Belanja Pegawai Pemprov Riau Melonjak
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari