Jumat, 20 September 2024

Menunggu Langkah Tegas Aparat

(RIAUPOS.CO) – Masyarakat Riau memang masih memakai masker. Tapi bukan karena kabut asap melainkan menghindari Covid-19. Tapi laporan lahan terbakar yang kian meningkat tentu saja berpotensi jadi bom waktu perulangan kabut asap parah beberapa tahun lalu. Masker berikutnya perlu disiapkan kembali untuk antisipasi kabut asap.

Sebelum bom waktu kabut asap meledak, diperlukan upaya pencegahan, termasuk imbauan intensif dan upaya penegakan hukum. Syukurnya, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ternyata menjadi perhatian serius Polda Riau dan jajaran. Hal itu dibuktikan dari persiapan serta kesiapan yang telah dilakukan Korps Bhayangkara di bawah kepemimpinan Irjen Pol Mohammad Iqbal.

Sebelumnya, Kapolda telah mengikuti apel pasukan kesiapsiagaan yang digelar di halaman Kantor Gubernur Riau. Sejak saat itu, Irjen Iqbal telah memerintahkan jajaran termasuk kapolres di 12 kabupaten/kota untuk menyiagakan personel dan peralatan.

Kepada Riau Pos, jenderal polisi bintang dua ini mengatakan, total ada 6.800 personel gabungan dari instansi TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan lain-lain disiagakan dalam menghadapi ancaman Karhutla ini.

- Advertisement -
Baca Juga:  YPKR Perkenalkan Batik dan Tenun Riau

"Mari kita pertahankan keberhasilan mencegah karhutla seperti tahun lalu. Jika semua peduli dan bekerja sama, karhutla pasti bisa kita tangani. Kita ingin langit Riau tetap biru," ucapnya.

Selain itu, mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini juga telah memaksimalkan aplikasi Dashboard Lancang Kuning (DLK). Aplikasi besutan Polda Riau yang sudah menasional dan diadopsi oleh jajaran Polda lain di Indonesia ini, dinilai mampu efektif membantu penanggulangan dan penanganan karhutla secara dini. Seperti mendeteksi titik api lebih cepat, memetakan daerah rawan, mengintegrasikan pola komunikasi untuk mobilisasi personel ke titik api untuk pemadaman, dan sebagainya. Disebutkan Irjen Iqbal, ribuan personel di jajarannya juga sudah siap siaga jika sewaktu-waktu harus diturunkan ke lokasi untuk melakukan langkah mitigasi.

- Advertisement -

Para personel pun turut dibekali dengan peralatan lengkap. Tak hanya itu, Polda Riau dan jajaran juga akan menindak secara tegas pelaku pembakar hutan dan lahan. Baik itu perorangan, kelompok, maupun korporasi atau perusahaan.

"Penegakan hukum akan kami lakukan secara tegas. Kami proses sesuai aturan yang berlaku," ungkapnya.

Baca Juga:  Polres Laksanakan Ziarah ke Makam Pahlawan

Terpisah, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto mengatakan, seluruh Polres dan jajaran telah menggelar apel kesiapsiagaan karhutla di masing-masing daerah. Diakui dia, sejak awal tahun lalu sudah terdapat beberapa kasus karhutla dan telah dilakukan proses hukum. Terbaru, terjadi karhutla di perkebunan masyarakat di Kabupaten Kampar. Pada saat kejadian, polisi bersama TNI langsung melakukan pemadaman serta pendinginan.

"Langsung ditangani oleh personel di lapangan bersama-sama dengan TNI dan Manggala Agni. Dengan kerja sama semua pihak, dipastikan persoalan karhutla bisa teratasi dengan baik," tuturnya.

Soal keseriusan Polda Riau, lelaki yang karib disapa Narto ini menyebut bahwa Kapolda menjadikan karhutla sebagai atensi pertama dari 12 program prioritas Kapolda. Program prioritas ini telah ditekankan Kapolda kepada seluruh jajaran. Mulai dari direktorat di Polda Riau hingga kepada para kapolres di 12 kabupaten/kota.

"Ada 12 program prioritas Kapolda, dan Karhutla merupakan program yang berada pada poin pertama. Begitu Bapak Kapolda sangat serius terhadap penanganan dan pencegahan karhutla," tambahnya.(nda)

(RIAUPOS.CO) – Masyarakat Riau memang masih memakai masker. Tapi bukan karena kabut asap melainkan menghindari Covid-19. Tapi laporan lahan terbakar yang kian meningkat tentu saja berpotensi jadi bom waktu perulangan kabut asap parah beberapa tahun lalu. Masker berikutnya perlu disiapkan kembali untuk antisipasi kabut asap.

Sebelum bom waktu kabut asap meledak, diperlukan upaya pencegahan, termasuk imbauan intensif dan upaya penegakan hukum. Syukurnya, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ternyata menjadi perhatian serius Polda Riau dan jajaran. Hal itu dibuktikan dari persiapan serta kesiapan yang telah dilakukan Korps Bhayangkara di bawah kepemimpinan Irjen Pol Mohammad Iqbal.

Sebelumnya, Kapolda telah mengikuti apel pasukan kesiapsiagaan yang digelar di halaman Kantor Gubernur Riau. Sejak saat itu, Irjen Iqbal telah memerintahkan jajaran termasuk kapolres di 12 kabupaten/kota untuk menyiagakan personel dan peralatan.

Kepada Riau Pos, jenderal polisi bintang dua ini mengatakan, total ada 6.800 personel gabungan dari instansi TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan lain-lain disiagakan dalam menghadapi ancaman Karhutla ini.

Baca Juga:  Jajaran Kejati Riau Ziarah dan Tabur Bunga di TMP

"Mari kita pertahankan keberhasilan mencegah karhutla seperti tahun lalu. Jika semua peduli dan bekerja sama, karhutla pasti bisa kita tangani. Kita ingin langit Riau tetap biru," ucapnya.

Selain itu, mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini juga telah memaksimalkan aplikasi Dashboard Lancang Kuning (DLK). Aplikasi besutan Polda Riau yang sudah menasional dan diadopsi oleh jajaran Polda lain di Indonesia ini, dinilai mampu efektif membantu penanggulangan dan penanganan karhutla secara dini. Seperti mendeteksi titik api lebih cepat, memetakan daerah rawan, mengintegrasikan pola komunikasi untuk mobilisasi personel ke titik api untuk pemadaman, dan sebagainya. Disebutkan Irjen Iqbal, ribuan personel di jajarannya juga sudah siap siaga jika sewaktu-waktu harus diturunkan ke lokasi untuk melakukan langkah mitigasi.

Para personel pun turut dibekali dengan peralatan lengkap. Tak hanya itu, Polda Riau dan jajaran juga akan menindak secara tegas pelaku pembakar hutan dan lahan. Baik itu perorangan, kelompok, maupun korporasi atau perusahaan.

"Penegakan hukum akan kami lakukan secara tegas. Kami proses sesuai aturan yang berlaku," ungkapnya.

Baca Juga:  Gubernur Pertimbangkan Kembali Jaga Perbatasan

Terpisah, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto mengatakan, seluruh Polres dan jajaran telah menggelar apel kesiapsiagaan karhutla di masing-masing daerah. Diakui dia, sejak awal tahun lalu sudah terdapat beberapa kasus karhutla dan telah dilakukan proses hukum. Terbaru, terjadi karhutla di perkebunan masyarakat di Kabupaten Kampar. Pada saat kejadian, polisi bersama TNI langsung melakukan pemadaman serta pendinginan.

"Langsung ditangani oleh personel di lapangan bersama-sama dengan TNI dan Manggala Agni. Dengan kerja sama semua pihak, dipastikan persoalan karhutla bisa teratasi dengan baik," tuturnya.

Soal keseriusan Polda Riau, lelaki yang karib disapa Narto ini menyebut bahwa Kapolda menjadikan karhutla sebagai atensi pertama dari 12 program prioritas Kapolda. Program prioritas ini telah ditekankan Kapolda kepada seluruh jajaran. Mulai dari direktorat di Polda Riau hingga kepada para kapolres di 12 kabupaten/kota.

"Ada 12 program prioritas Kapolda, dan Karhutla merupakan program yang berada pada poin pertama. Begitu Bapak Kapolda sangat serius terhadap penanganan dan pencegahan karhutla," tambahnya.(nda)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari