Minggu, 13 April 2025

Ini Solusi Pemprov Riau Atasi Kelangkaan Bio Solar

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau meminta agar setiap pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di SPBU diawasi. Hal ini menyikapi masih langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bio solar di sejumlah SPBU di Riau.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, SF Hariyanto usai rapat koordinasi pengawasan pendistribusian BBM & LPG di Provinsi Riau, Kamis (10/9/2022) di Kantor Gubernur Riau.

Sekdaprov mengatakan, kelangkaan ini merupakan imbas dari berkurangnya kuota dari BPH Migas. Di mana, kuota biosolar untuk Riau tahun 2022, sebanyak 794.787 kiloliter, atau berkurang 9 persen dari tahun lalu.

"Memang terdapat kelangkaan bio solar dan kita lihat di seluruh SPBU banyak kosong. Ini memang karena kuota yang diberikan BPH Migas tahun ini jauh kurang dari 2021," kata Sekdaprov.

Baca Juga:  Kasus Positif Hari Ini Tambah 1.667 Orang

Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Forkopimda di seluruh kabupaten/kota untuk mengambil kebijakan dan pengawasan terhadap kelangkaan bio solar tersebut.

"Hasil rapat pagi ini akan kami laporkan ke Forkopimda untuk diambil kebijakannya, nanti teknis pengawasannya di SPBU bagaimana. Apa lagi ini mau masuk bulan suci Ramadan. Kelangkaan ini harus segera diatasi," jelasnya.

Sementara itu, Area Sales Manager Pertamina Provinsi Riau, Wira Pratama mengatakan bahwa pihaknya sepakat dengan Pemprov Riau untuk melakukan pengawasan agar pembelian BBM bersubsidi tepat sasaran.

"Ini salah satu hal yang bagus agar subsidi tepat sasaran. Sebab kuotanya terbatas dan agar tepat sasaran harus ada pengawasan dari aparat dan dinas terkait juga," sebutnya.

Baca Juga:  Kue Khasidah Juara 1 Se-Indonesia

Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau meminta agar setiap pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di SPBU diawasi. Hal ini menyikapi masih langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bio solar di sejumlah SPBU di Riau.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, SF Hariyanto usai rapat koordinasi pengawasan pendistribusian BBM & LPG di Provinsi Riau, Kamis (10/9/2022) di Kantor Gubernur Riau.

Sekdaprov mengatakan, kelangkaan ini merupakan imbas dari berkurangnya kuota dari BPH Migas. Di mana, kuota biosolar untuk Riau tahun 2022, sebanyak 794.787 kiloliter, atau berkurang 9 persen dari tahun lalu.

"Memang terdapat kelangkaan bio solar dan kita lihat di seluruh SPBU banyak kosong. Ini memang karena kuota yang diberikan BPH Migas tahun ini jauh kurang dari 2021," kata Sekdaprov.

Baca Juga:  Menyambung dari Ujung, Terowongan Dirancang di Tengah

Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Forkopimda di seluruh kabupaten/kota untuk mengambil kebijakan dan pengawasan terhadap kelangkaan bio solar tersebut.

"Hasil rapat pagi ini akan kami laporkan ke Forkopimda untuk diambil kebijakannya, nanti teknis pengawasannya di SPBU bagaimana. Apa lagi ini mau masuk bulan suci Ramadan. Kelangkaan ini harus segera diatasi," jelasnya.

Sementara itu, Area Sales Manager Pertamina Provinsi Riau, Wira Pratama mengatakan bahwa pihaknya sepakat dengan Pemprov Riau untuk melakukan pengawasan agar pembelian BBM bersubsidi tepat sasaran.

"Ini salah satu hal yang bagus agar subsidi tepat sasaran. Sebab kuotanya terbatas dan agar tepat sasaran harus ada pengawasan dari aparat dan dinas terkait juga," sebutnya.

Baca Juga:  Sudah 50 Hektare Lahan Terbakar di Riau

Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Ini Solusi Pemprov Riau Atasi Kelangkaan Bio Solar

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau meminta agar setiap pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di SPBU diawasi. Hal ini menyikapi masih langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bio solar di sejumlah SPBU di Riau.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, SF Hariyanto usai rapat koordinasi pengawasan pendistribusian BBM & LPG di Provinsi Riau, Kamis (10/9/2022) di Kantor Gubernur Riau.

Sekdaprov mengatakan, kelangkaan ini merupakan imbas dari berkurangnya kuota dari BPH Migas. Di mana, kuota biosolar untuk Riau tahun 2022, sebanyak 794.787 kiloliter, atau berkurang 9 persen dari tahun lalu.

"Memang terdapat kelangkaan bio solar dan kita lihat di seluruh SPBU banyak kosong. Ini memang karena kuota yang diberikan BPH Migas tahun ini jauh kurang dari 2021," kata Sekdaprov.

Baca Juga:  Siap-Siap, Pengerjaan Rigid di Pelalawan Kembali Dimulai

Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Forkopimda di seluruh kabupaten/kota untuk mengambil kebijakan dan pengawasan terhadap kelangkaan bio solar tersebut.

"Hasil rapat pagi ini akan kami laporkan ke Forkopimda untuk diambil kebijakannya, nanti teknis pengawasannya di SPBU bagaimana. Apa lagi ini mau masuk bulan suci Ramadan. Kelangkaan ini harus segera diatasi," jelasnya.

Sementara itu, Area Sales Manager Pertamina Provinsi Riau, Wira Pratama mengatakan bahwa pihaknya sepakat dengan Pemprov Riau untuk melakukan pengawasan agar pembelian BBM bersubsidi tepat sasaran.

"Ini salah satu hal yang bagus agar subsidi tepat sasaran. Sebab kuotanya terbatas dan agar tepat sasaran harus ada pengawasan dari aparat dan dinas terkait juga," sebutnya.

Baca Juga:  Mayat Wanita Hamil dalam Septic Tank, Polisi Sita Dua Barang Bukti

Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau meminta agar setiap pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di SPBU diawasi. Hal ini menyikapi masih langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bio solar di sejumlah SPBU di Riau.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, SF Hariyanto usai rapat koordinasi pengawasan pendistribusian BBM & LPG di Provinsi Riau, Kamis (10/9/2022) di Kantor Gubernur Riau.

Sekdaprov mengatakan, kelangkaan ini merupakan imbas dari berkurangnya kuota dari BPH Migas. Di mana, kuota biosolar untuk Riau tahun 2022, sebanyak 794.787 kiloliter, atau berkurang 9 persen dari tahun lalu.

"Memang terdapat kelangkaan bio solar dan kita lihat di seluruh SPBU banyak kosong. Ini memang karena kuota yang diberikan BPH Migas tahun ini jauh kurang dari 2021," kata Sekdaprov.

Baca Juga:  KPK Periksa Tujuh Saksi

Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Forkopimda di seluruh kabupaten/kota untuk mengambil kebijakan dan pengawasan terhadap kelangkaan bio solar tersebut.

"Hasil rapat pagi ini akan kami laporkan ke Forkopimda untuk diambil kebijakannya, nanti teknis pengawasannya di SPBU bagaimana. Apa lagi ini mau masuk bulan suci Ramadan. Kelangkaan ini harus segera diatasi," jelasnya.

Sementara itu, Area Sales Manager Pertamina Provinsi Riau, Wira Pratama mengatakan bahwa pihaknya sepakat dengan Pemprov Riau untuk melakukan pengawasan agar pembelian BBM bersubsidi tepat sasaran.

"Ini salah satu hal yang bagus agar subsidi tepat sasaran. Sebab kuotanya terbatas dan agar tepat sasaran harus ada pengawasan dari aparat dan dinas terkait juga," sebutnya.

Baca Juga:  Sejumlah Jalur Unggulan Sudah Mendaftar

Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari