PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kawanan gajah yang bersarang di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Sultan Syarif Hasyim kembali merusak tiga rumah di Kelurahan Muara Fajar Barat, Kecamatan Rumbai Barat, Kota Pekanbaru, Senin (7/2) malam. Hal ini hanya berselang beberapa hari saja setelah kawanan gajah kelompok 11 Tahura tersebut membuat tiga rumah lainnya porak-poranda.
"Gajah datang lagi, malam ini tiga lagi rumah warga kami dirusak gajah. Masyarakat sudah resah, " kata Hendra Saputra yang rumahnya ikut dirusak gajah.
Total hingga kini sudah ada setidaknya enam rumah warga, baik jenis permanen maupun non permanen yang dirusak gajah di Muara Fajar Barat. Seperti yang disebutkan Hendra, bukan hanya rumah pekerja kebun yang dirusak, rumah yang ditempati permanen, bahkan yang baru dibangun juga ikut dirusak kawanan gajah.
Pantauan Riau Pos, tiga rumah yang dirusak terakhir ini tidak separah kerusakan tiga rumah sebelumnya. Dari kerusakan yang terlihat di rumah-rumah non permanen tersebut, gajah seperti berusaha memasuki rumah. Gajah terlihat mencari sesuatu.
Karena rumah-rumah itu tidak sepenuhnya rubuh. Hanya saja, ada lubang besar seukuran gajah dewasa yang menganga. Ada juga kerusakan yang membentuk seakan-akan gajah yang mendongakkan saja kepalanya. Hal ini terlihat di salah satu rumah semi permanen yang dibangun di kawasan yang tidak jauh dari perkebunan sawit yang bersempadan dengan Tahura tersebut.
Menurut Hendra, karena warga takut, banyak yang tidak lagi menempati rumah-rumah tersebut, terutama pada malam hari. Hingga kerusakan rumah selalu baru diketahui pada pagi harinya.
Terkait kejadian ini, Kabid Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Mahfud mengatakan, timnya selalu bersiaga di lapangan untuk melakukan pengusiran terhadap kawanan gajah yang diperkirakan berjumlah 11 ekor tersebut.
"Teman-teman sudah dari kemaren (Senin, red) sedang mengupayakan untuk giring (kawanan gajah) ke Tahura," sebutnya.
Mahfud menyebutkan, pihaknya hanya bisa mencoba mengusir gajah tersebut kembali ke kawasan inti tahura. Namun gajah yang sedang berada dalam siklus alamiah membutuhkan zat mineral sejenis garam tersebut, sedang agresif. Pada beberapa kejadian, Gajah Kantong Petapahan ini mengejar warga yang mencoba mengusirnya.(end)