PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Korban investasi bodong di Provinsi Riau terus bertambah. Bahkan tidak sedikit korban yang merugi hingga miliaran rupiah. Hal ini turut menjadi perhatian serius Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau. Di mana, selain merugikan masyarakat, maraknya investasi bodong turut memperburuk kondisi ekonomi.
Hal ini sebagaimana disampaikan Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho kepada Riau Pos, Selasa (8/2). Dikatakan dia, yanv terpenting dalam persoalan investasi adalah edukasi. Masyarakat seharusnya mendapat pemahaman yang baik tentang investasi. Hal ini dirasa bisa mencegah para "penjaja" investasi bodong beraksi.
"Intinya adalah masyarakat harus paham. Mana yang betul-betul investasi, mana yang penipuan berkedok investasi dan mana yang judi berkedok investasi," ucap Agung.
Saat ini, masyarakat sangat gampang tergiur dengan beragam bentuk investasi bodong yang dikemas sedemikian rupa. Bahkan para penyedia tak sungkan menggunakan jasa affiliator dengan menampilkan kesuksesan para member. Sehingga masyarakat dengan mudah terpedaya dan ikut mengucurkan sejumlah uang. Namun bukan untung yang didapat, uang yang ditanam justru lenyap.
"Sudah banyak kasus. Juga banyak yang mengadukan ke kami di DPRD. Modusnya juga sangat beragam. Bahkan ada yang merugi sampai puluhan miliar. Enggak main-main," tuturnya.
Maka dari itu, dirinya mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk bertindak tegas. Bila perlu, OJK menggandeng khusus intansi penegak hukum guna memberangus para oknum yang menawarkan investasi bodong ini. Setidaknya dapat memberi efek jera bagi oknum yang ingin memanfaatkan uang masyarakat demi meraih keuntungan pribadi.
"Kami mendorong OJK lebih agresif. Selain itu kami juga imbau OJK untuk gandeng pihak media agar bisa memberi edukasi secara masif. Mana investasi bodong temuan OJK, umumkan. Bila perlu update setiap hari. Ini ikhtiar agar iklim ekonomi dan iklim investasi kita bagus," tambahnya.(gem)
Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Korban investasi bodong di Provinsi Riau terus bertambah. Bahkan tidak sedikit korban yang merugi hingga miliaran rupiah. Hal ini turut menjadi perhatian serius Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau. Di mana, selain merugikan masyarakat, maraknya investasi bodong turut memperburuk kondisi ekonomi.
Hal ini sebagaimana disampaikan Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho kepada Riau Pos, Selasa (8/2). Dikatakan dia, yanv terpenting dalam persoalan investasi adalah edukasi. Masyarakat seharusnya mendapat pemahaman yang baik tentang investasi. Hal ini dirasa bisa mencegah para "penjaja" investasi bodong beraksi.
- Advertisement -
"Intinya adalah masyarakat harus paham. Mana yang betul-betul investasi, mana yang penipuan berkedok investasi dan mana yang judi berkedok investasi," ucap Agung.
Saat ini, masyarakat sangat gampang tergiur dengan beragam bentuk investasi bodong yang dikemas sedemikian rupa. Bahkan para penyedia tak sungkan menggunakan jasa affiliator dengan menampilkan kesuksesan para member. Sehingga masyarakat dengan mudah terpedaya dan ikut mengucurkan sejumlah uang. Namun bukan untung yang didapat, uang yang ditanam justru lenyap.
- Advertisement -
"Sudah banyak kasus. Juga banyak yang mengadukan ke kami di DPRD. Modusnya juga sangat beragam. Bahkan ada yang merugi sampai puluhan miliar. Enggak main-main," tuturnya.
Maka dari itu, dirinya mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk bertindak tegas. Bila perlu, OJK menggandeng khusus intansi penegak hukum guna memberangus para oknum yang menawarkan investasi bodong ini. Setidaknya dapat memberi efek jera bagi oknum yang ingin memanfaatkan uang masyarakat demi meraih keuntungan pribadi.
"Kami mendorong OJK lebih agresif. Selain itu kami juga imbau OJK untuk gandeng pihak media agar bisa memberi edukasi secara masif. Mana investasi bodong temuan OJK, umumkan. Bila perlu update setiap hari. Ini ikhtiar agar iklim ekonomi dan iklim investasi kita bagus," tambahnya.(gem)
Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru