(RIAUPOS.CO) — Bupati Siak H Alfedri MSi menghadiri puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVI tahun 2019 di area Perkantoran Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan, Kota Banjarbaru, Sabtu (6/7).
Bupati Siak didampingi Ketua TP PKK Rasidah Alfedri dan Kepala DPPPAKB Darusalim. Juga kegiatan tersebut dihadiri kepala daerah se-Indonesia.
Peringatan Harganas 2019 ini dengan tema Cinta Keluarga, Cinta Terencana dibuka resmi oleh Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila Moeloek didampingi Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Hasto Wardoyo, serta sejumlah pejabat pimpinan lembaga tinggi negara lainnya.
Bupati Alfedri mengatakan, lewat pelaksanaan kegiatan Harganas XXVI tahun 2019 ini, pemerintah ingin mengingatkan kembali masyarakat di seluruh Indonesia akan pentingnya peran strategis keluarga dalam membangun bangsa dan negara.
Momentum peringatan Harganas ini sebut Alfedri, sejatinya untuk memberikan semangat dan motivasi kepada semua dalam mengakselerasi peningkatan peran keluarga di antaranya fungsi agama, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi, dan fungsi pelestarian lingkungan.
Selain itu, juga membangun sumber daya manusia (SDM) yang andal menuju Indonesia Emas tahun 2045. Sejalan dengan urgensi dari tema kegiatan tersebut, Alfedri juga mengajak masyarakat untuk turut menyukseskan sejumlah program dan kebijakan telah berjalan di negeri istana yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas dari peran strategis, dan ketahanan keluarga selaku unit sosial terkecil di tengah masyarakat.
“Di antaranya upaya dalam mewujudkan keluarga yang berkualitas tersebut melalui program Bina Keluarga Balita, Pendewasaan Usia Perkawinan, Generasi Berencana serta program 1.000 Hari Pertama Kehidupan,†ungkap Alfedri.
Sebagai bentuk dukungan peningkatan kualitas spiritual dan ketahanan keluarga, Alfedri juga menyebutkan program kampung sakinah juga dilaksanakan. Di samping berbagai bentuk program bantuan sosial yang terus berjalan untuk memperkuat ketahanan keluarga.
“Membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera tentunya perlu direncanakan sejak dini. Untuk itu, diperlukan ilmu wawasan, kematangan, serta kebijaksanaan sesuai tuntunan adat dan agama. Mari kita perkuat kembali peran strategis keluarga kita untuk bangsa yang kuat,†ajak Alfedri.(adv)