JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Libur panjang menjadi salah satu biang peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia. Untuk itu pemerintah mewanti-wanti agar protokol kesehatan digiatkan saat libur Imlek nanti.
Dalam libur kali ini, pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan dengan melaksanakan 3M. Pasalnya, setiap kali setelah liburan, tren lonjakan kasus baru bisa mencapai 40 persen. Hal inilah yang harus diantisipasi.
Jubir Vaksinasi Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi, kemarin (6/2) mengatakan dari lonjakan kasus tersebut, data menunjukkan lonjakan tertinggi dipicu oleh klaster keluarga. "Pemerintah mengimbau masyarakat yang merayakan imlek dapat melakukan dengan sederhana. Tanpa mengurangi makna perayaan tersebut," ujarnya. Dia meminta agar masyarakat dapat memanfaatkan libur Imlek dengan lebih bijak. Caranya dengan menerapkan protokol kesehatan.
Dia juga membatan adanya berita lockdown total di Jakarta. Informasi yang beredar itu menyatakan masyarakat tidak boleh beraktivitas dan toko tutup saat 12 Februari pukul 20.00 hingga 15 Februari pukul 5 pagi. Menurutnya, saat ini kebijakan yang diterapkan adalah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jakarta dan Bali yang pada tahap II berlaku sejak 26 Januari hingga 8 Februari. "Ini merupakan hoaks," katanya.
Merespons libur Imlek yang potensial meningkatkan penyebaran Covid 19, Polri dalam posisi menunggu keputusan pemerintah. Kadivhumas Polri Irjen Argo Yuwono menuturkan, prinsipnya Polri mendukung penuh kebijakan pemerintah. Baik, dari presiden atau kementerian kesehatan terkait libur panjang yang dapat meningkatkan penyebaran Covid 19. "Kami back up penuh," tuturnya.
Yang pasti, Polri saat ini dalam upaya menggandeng tokoh untuk memberikan edukasi dalam mencegah penyebaran Covid 19. Menurutnya, kepolisian meminta bantuan ulama baik dari Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama untuk memberikan edukasi terkait 3 M. "Dengan bahasa yang mudah dimengerti," ujarnya.
Dengan begitu, diharapkan kepatuhan masyarakat untuk ikut mencegah penyebaran Covid 19 meningkat. Dia mengatakan, Polri juga membuat kebijakan dengan membentuk kampung tangguh, di tingkat desa dan kelurahan. "Masyarakat menjaga kampungnya sendiri dari Covid-19, bila ada orang tidak dikenal masuk bisa diperiksa. Juga ada rapid test yang disediakan," jelasnya.
Menurutnya, kampung tangguh memiliki berbagai program dari kesehatan hingga ekonomi. Dengan begitu, warga kampung mampu bertahan dalam pandemi yang tidak hanya persoalan kesehatan, namun juga mempengaruhi perekonomian. "Jadi tangguh semua sektor," tegasnya.
Pekanbaru Kasus Kematian Tertinggi Covid-19 di Riau
Dari total 701 pasien positif Covid-19 yang meninggal di Riau, Pekanbaru dan Kabupaten Kampar hingga saat ini menjadi daerah dengan jumlah angka kematian tertinggi akibat Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, hingga saat ini angka kematian di Kota Pekanbaru sebanyak 310 pasien. Kemudian di Kabupaten Kampar 60 orang, Bengkalis 56 pasien, Siak 52 pasien, Indragiri Hilir 41 pasien.
"Untuk Kabupaten Kuantan Singingi 15 orang, Indragiri Hulu 32 orang dan Rokan Hilir 27 orang, Dumai 47 orang, Pelalawan 18 orang, Kepulauan Meranti empat orang, da Rokan Hulu 34 pasien," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, jika dilihat dari persentase jumlah pasien positif Covid-19 masing-masing daerah dengan jumlah kematian. Kabupaten Rokan Hulu menjadi yang tertinggi persentasenya, di mana dari jumlah pasien positif Covid-19 694 orang, 34 diantaranya meninggal dunia.
"Untuk di Rokan Hulu, persentase kematian pasien positif Covid-19 sebesar 4,9 persen. Bengakalis 2,8 persen, Indragiri Hilir 4,6 persen, Kuantan Singingi 2,1 persen, Rokan Hilir 2,6 persen, Pekanbaru 2,2 persen, Siak 2,3 persen, Kampar 27 persen, Pelalawan 1,5 persen, Kepulauan Meranti 1,7 persen, Dumai 1,8 persen dan Indragiri Hulu 2,6 persen," paparnya.
Dari jumlah pasien meninggal dunia tersebut, demikian Mimi, tiga diantaranya meninggal dunia pada Jumat kemarin. Dari tiga pasien positif Covid-19 yang meninggal tersebut, semuanya adalah perempuan.
"Untuk satu pasien positif Covid-19 yang meninggal yakni DHP (53) warga Bengkalis, Kemudian, dua pasien positif Covid-19 lagi yang meninggal dunia yakni tuan S (42) warga Indragiri Hilir dan KBT (57) warga Pekanbaru," paparnya.
Untuk update Covid-19 di Riau per hari Jumat (5/2) jumlah tambahan pasien positif Covid-19 sebanyak 79 orang. Dengan tambahan pasien positif tersebut, maka total jumlah pasien positif di Riau hingga saat ini sudah mencapai 29.358 orang.
"Selain itu, ada juga kabar baik, terdapat penambahan 104 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Total keseluruhan pasien yang sudah dinyatakan sehat berjumlah 27.620 orang. Dilaporkan juga, terdapat penambahan tiga pasien yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19. Untuk total kasus kematian sejak adanya pandemi corona sudah mencapai 701 orang," paparnya.(wan/deb/mia/jpg/sol)