PEKANBARU, (RIAUPOS.CO – Dunia kesehatan di Riau kembali berduka. Seorang dokter yang sehari-hari betugas di Kota Duri, Kabupaten Bengkalis, yakni dr Yudi Rianto meninggal dunia di RSUD Arifin Achmad, Jumat (2/10) akibat menderita Covid-19.
Dokter Yudi merupakan satu di antara lima pasien yang terkonfirmasi positif meninggal dunia dari data yang dirilis Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Sabtu (3/10). Hingga kemarin, tercatat sudah 177 pasien positif yang meninggal dunia di Provinsi Riau. Sementara dalam catatan Riau Pos, angka meninggal mencapai 100 orang dirilis pada Ahad (20/9) lalu.
"Pasien sembuh 2.161 orang dan meninggal dunia 100 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir, Ahad (20/9) lalu.
Jadi, ada 77 pasien meninggal dalam dua pekan terakhir. Padahal angka 100 pasien meninggal itu terdata dari Maret lalu atau sejak pertama kali kasus ini positif terkonfirmasi di Riau.
Namun di sisi lain, kabar positifnya, angka kesembuhan juga naik dari data yang dirilis Kadiskes Riau. Hingga kemarin, jumlah pasien positif Covid-19 yang sembuh di Riau sudah lebih dari 50 persen.
Kadiskes mengatakan, per Sabtu (3/10) terdapat penambahan 172 pasien positif Covid-19 di Riau sehingga total pasien positif Covid-19 di Riau hingga saat ini sebanyak 8.241 orang.
"Namun kabar baiknya, pada hari yang sama juga terdapat penambahan 485 pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Riau. Jumlah yang sembuh tersebut (kemarin, red) menjadi jumlah yang terbanyak di Riau selama pandemi Covid-19," katanya.
Dengan adanya penambahan pasien yang sembuh tersebut, hingga saat ini jumlah pasien positif yang sembuh total sebanyak 4.759 orang. Atau sudah lebih dari 50 persen yang sembuh jika dilihat dari total pasien positif Covid-19 di Riau.
"Dengan terus bertambahnya pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh tersebut, tentunya semakin menambah persentase angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Riau," ujarnya.
Mimi memaparkan, untuk jumlah pasien positif yang dinyatakan sembuh per Sabtu (3/10) kemarin di antaranya berasal dari Kota Pekanbaru sebanyak 48 pasien, Kepulauan Meranti empat pasien, Kampar 60 orang, Kabupaten Pelalawan 98 pasien, Kabupaten Bengkalis 31 pasien, Kabupaten Indragiri Hilir satu pasien.
"Kemudian juga dari Kabupaten Kuantan Singingi tujuh pasien, provinsi lain di luar Riau tujuh pasien, Rokan Hilir tujuh pasien, Rokan Hulu lima pasien, Siak 104 pasien, Dumai 100 pasien dan Indragiri Hulu 13 pasien," sebutnya.
Dijelaskan Mimi, untuk pasien positif di Riau yang hingga saat ini masih menjalani isolasi mandiri ada sebanyak 2.323 orang. Sementara yang menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 982 orang.
Mereka yang dirawat di rumah sakit adalah yang kondisinya memiliki riwayat penyakit penyerta serta memerlukan alat bantu. "Untuk kabar buruknya, hingga saat ini di Riau ada 177 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia," paparnya.
Hingga saat ini laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad sudah memeriksa 98.525 spesimen sampel swab. Karena jumlah pasien positif Covid-19 di Riau terus meningkat, Mimi mengingatkan masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan. "Protokol kesehatan terutama 3 M harus tetap dijalankan, yakni mencuci tangan, menjaga jarak serta menggunakan masker," imbaunya.
Dokter Keempat
Di bagian lain, dokter Yudi menambah panjang daftar dokter yang meninggal selama pandemi Covid-19 di Riau. Sebelumnya sudah ada empat tenaga kesehatan (nakes) di Riau yang meninggal dunia, tiga di antaranya adalah dokter dan satu orang perawat.
Tiga dokter yang sebelumnya meninggal karena Covid-19 adalah dr Oki Alfian bin Alamsyah yang bertugas di Puskesmas Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, dr Jon Andi Zainal yang bertugas di Puskesmas Air Tiris, Kabupaten Kampar dan dr Fransiskus Hamido Hutauruk yang merupakan dokter kebidanan yang berdinas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru.
Direktur RSUD Arifin Achmad dr Nuzelly Husnedi mengatakan, dr Yudi merupakan dokter swasta yang membuka praktik sendiri di Kota Duri. Yang bersangkutan adalah dokter umum. "Dokter Yudi dibawa ke RSUD Arifin Achmad pada Jumat siang dengan kondisi yang sudah memburuk. Sehingga baru dirawat beberapa saat, kemudian meninggal sore harinya," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, atas kesepakatan pihak keluarga, jenazah dr Yudi dimakamkan di TPU khusus pasien Covid-19 yang berada di daerah Palas, Pekanbaru. Pelepasan juga sudah dilakukan Sabtu (3/10) pagi.