Jumat, 22 November 2024

Jembatan Tekuana, Jalur Perlintasan Gajah di Tol Pekanbaru-Dumai

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Proyek pembangunan tol Pekanbaru- Dumai sepanjang 131 kilometer juga akan dilengkapi puluhan jembatan dan terowongan. Namun ada satu jembatan yang cukup spesial. Jembatan yang berlokasi di Km12,128 atau di wilayah Minas itu diberi nama Jembatan Tekuana.

 

- Advertisement -

"Jadi jembatan ini melintasi Sungai Tekuana, disebut Jembatan Tekuana. Ini diperuntukkan khusus perlintasan gajah, kami sudah komunikasi sesuai kesepakatan BKSDA, sehingga jembatan dibuat menyeberang sungai dan tidak mengganggu  kawanan gajah yang biasa bermain di aliran sungai tersebut," ungkap Manajer Pelaksanaan dan Teknik PT Hutama Karya Bambang Ismono.

 

Pekerjaan pembangunan ruas tol Pekanbaru-Dumai sebagai bagian jalur tol Tran Sumatera ditarget tuntas akhir tahun ini. Namun melihat berbagai kendala yang dihadapi serta progress pekerjaan sejak tiga tahun terakhir, tampaknya baru tuntas hingga fungsional 2020 mendatang.

- Advertisement -

Berdasarkan pantauan Riau Pos yang coba menjajal ruas tol khususnya di seksi I, memang pekerjaan hampir rampung. Begitu pula informasi dan data ruas tol seksi 2 yang sudah terlihat hampir rampung berdasarkan video drone dari udara. Sayangnya, seksi 3 dan 4, berdasarkan informasi yang dirangkum, memang terdapat beragam kendala. Terutama soal pembebasan lahan. Mulai tumpang tindih, saling klaim, dan ada pelepasan kawasan hutan serta persoalan lain yang belum rampung penyelesaiannya.

Baca Juga:  Rekor, Kasus Positif Baru di Riau Hari Ini 1.008 Orang

Kemudian untuk seksi 5 dan 6, dikabarkan juga sudah lebih baik penyelesaiannya dibanding seksi 3 dan 4. Namun progres belum memperlihatkan hasil signifikan, karena juga masih ada persoalan pelepasan kawasan hutan yang dilintasi jalan utama tol.

Dirut PT HK Bintang Perbowo, sebagai BUMN yang ditunjuk menyelesaikan jaringan tol Tran Sumatera mengatakan, pihaknya berkeinginan dapat menyelesaikan pekerjaan akhir tahun ini.

"Untuk Pekdum (Pekanbaru-Dumai, red), kami akhir tahun (November-Desember) konstruksi selesai dan siap untuk operasi. Artinya Idulfitri 2020 sudah bisa dipakai," ujar sang Dirut.

Disinggung kondisi di lapangan yang masih ada persoalan, tampaknya Bintang Perbowo optimis dapat diselesaikan secara bersama. Karena diakuinya pekerjaan pembangunan jalan tol bukan saja menjadi tanggung jawab HK selaku kontraktor pelaksana. Namun sinergi seluruh pihak terkait, mulai pemerintah, BUMN hingga masyarakat dan pemerintah daerah.

Baca Juga:  Pedagang Bendera Bermunculan

Dirut baru yang sempat melihat ruas jalan tol Pekdum di seksi 1, khususnya gerbang tol sisi Pekanbaru pada 17 Agustus lalu, di mana HK mengundang beberapa BUMN lain untuk melaksanakan apel upacara peringatan hari jadi kemerdekaan ketika itu. Mengingatkan kepada seluruh jajarannya agar dapat mengoptimalkan pekerjaan dengan sisa waktu yang ada.

Mengenai seksi 1 dan 2, Manajer Pelaksanaan dan Teknik HK Bambang Ismono perihal konstruksi menjelaskan teknis pekerjaan lapangan. Mulai harus memuluskan jalan lingkar luar Pekanbaru sepanjang 1,6 km hingga menanam uang hampir Rp400-an miliar di berbagai titik ruas tol karena beratnya medan dan cerita unik lainnya. Menurutnya, dengan pekerjaan yang sudah hampir rampung di dua seksi awal, serta melihat waktu arus mudik pada akhir Mei mendatang, ia berkeyakinan dapat difungsikan, sepanjang diberi izin oleh pemerintah melalui Kementerian PU.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Proyek pembangunan tol Pekanbaru- Dumai sepanjang 131 kilometer juga akan dilengkapi puluhan jembatan dan terowongan. Namun ada satu jembatan yang cukup spesial. Jembatan yang berlokasi di Km12,128 atau di wilayah Minas itu diberi nama Jembatan Tekuana.

 

- Advertisement -

"Jadi jembatan ini melintasi Sungai Tekuana, disebut Jembatan Tekuana. Ini diperuntukkan khusus perlintasan gajah, kami sudah komunikasi sesuai kesepakatan BKSDA, sehingga jembatan dibuat menyeberang sungai dan tidak mengganggu  kawanan gajah yang biasa bermain di aliran sungai tersebut," ungkap Manajer Pelaksanaan dan Teknik PT Hutama Karya Bambang Ismono.

 

- Advertisement -

Pekerjaan pembangunan ruas tol Pekanbaru-Dumai sebagai bagian jalur tol Tran Sumatera ditarget tuntas akhir tahun ini. Namun melihat berbagai kendala yang dihadapi serta progress pekerjaan sejak tiga tahun terakhir, tampaknya baru tuntas hingga fungsional 2020 mendatang.

Berdasarkan pantauan Riau Pos yang coba menjajal ruas tol khususnya di seksi I, memang pekerjaan hampir rampung. Begitu pula informasi dan data ruas tol seksi 2 yang sudah terlihat hampir rampung berdasarkan video drone dari udara. Sayangnya, seksi 3 dan 4, berdasarkan informasi yang dirangkum, memang terdapat beragam kendala. Terutama soal pembebasan lahan. Mulai tumpang tindih, saling klaim, dan ada pelepasan kawasan hutan serta persoalan lain yang belum rampung penyelesaiannya.

Baca Juga:  Pedagang Bendera Bermunculan

Kemudian untuk seksi 5 dan 6, dikabarkan juga sudah lebih baik penyelesaiannya dibanding seksi 3 dan 4. Namun progres belum memperlihatkan hasil signifikan, karena juga masih ada persoalan pelepasan kawasan hutan yang dilintasi jalan utama tol.

Dirut PT HK Bintang Perbowo, sebagai BUMN yang ditunjuk menyelesaikan jaringan tol Tran Sumatera mengatakan, pihaknya berkeinginan dapat menyelesaikan pekerjaan akhir tahun ini.

"Untuk Pekdum (Pekanbaru-Dumai, red), kami akhir tahun (November-Desember) konstruksi selesai dan siap untuk operasi. Artinya Idulfitri 2020 sudah bisa dipakai," ujar sang Dirut.

Disinggung kondisi di lapangan yang masih ada persoalan, tampaknya Bintang Perbowo optimis dapat diselesaikan secara bersama. Karena diakuinya pekerjaan pembangunan jalan tol bukan saja menjadi tanggung jawab HK selaku kontraktor pelaksana. Namun sinergi seluruh pihak terkait, mulai pemerintah, BUMN hingga masyarakat dan pemerintah daerah.

Baca Juga:  Tambah Libur, Sanksi Bakal Dipecat

Dirut baru yang sempat melihat ruas jalan tol Pekdum di seksi 1, khususnya gerbang tol sisi Pekanbaru pada 17 Agustus lalu, di mana HK mengundang beberapa BUMN lain untuk melaksanakan apel upacara peringatan hari jadi kemerdekaan ketika itu. Mengingatkan kepada seluruh jajarannya agar dapat mengoptimalkan pekerjaan dengan sisa waktu yang ada.

Mengenai seksi 1 dan 2, Manajer Pelaksanaan dan Teknik HK Bambang Ismono perihal konstruksi menjelaskan teknis pekerjaan lapangan. Mulai harus memuluskan jalan lingkar luar Pekanbaru sepanjang 1,6 km hingga menanam uang hampir Rp400-an miliar di berbagai titik ruas tol karena beratnya medan dan cerita unik lainnya. Menurutnya, dengan pekerjaan yang sudah hampir rampung di dua seksi awal, serta melihat waktu arus mudik pada akhir Mei mendatang, ia berkeyakinan dapat difungsikan, sepanjang diberi izin oleh pemerintah melalui Kementerian PU.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari