PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Tewasnya seorang remaja bernama Malfa Alfarel (15) putra Rustam menjadi atensi tidak hanya BBKSDA Riau, tapi juga kepolisian. Korban tewas diserang harimau sumatera di Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak dengan kepala terpisah dari badan dan sempat hilang. Meski akhirnya ditemukan tinggal batoknya saja.
Plh Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Hartono mengatakan, tim dari BBKSDA Riau telah memasang tiga unit camera trap (kamera penjebak) dan dua kandang perangkap di sekitar lokasi kejadian. "Dari hasil pemasangan camera trap dan kandang perangkap sejak, Kamis (2/9) hingga hari ini, belum ada terpantau keberadaan harimau sumatera di sekitar lokasi kejadian," ujar Hartono kepada Riau Pos saat dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat (3/9) malam.
Dijelaskannya, di masing-masing kandang perangkap dipasang umpan satu ekor kambing. Umpannya ada dua ekor kambing yang dipasang di masing-masing kandang perangkap. Apabila ada info terbaru akan kami kabari," pungkasnya.
Sementara di tempat terpisah, Kaur Pemerintahan Teluk
Lanus Kenang berharap, harimau tidak kembali ke kampungnya. Sebab mereka ingin hidup normal. "Kami ingin kembali hidup normal, seperti hari hari biasa. Bekerja dengan tenang, dan aktivitas warga bisa sampai malam hari," kata Kenang.
Apa yang dilakukan BBKSDA tentu diharapkannya dapat menjawab keresahan warganya.(dof/mng).
PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Tewasnya seorang remaja bernama Malfa Alfarel (15) putra Rustam menjadi atensi tidak hanya BBKSDA Riau, tapi juga kepolisian. Korban tewas diserang harimau sumatera di Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak dengan kepala terpisah dari badan dan sempat hilang. Meski akhirnya ditemukan tinggal batoknya saja.
Plh Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Hartono mengatakan, tim dari BBKSDA Riau telah memasang tiga unit camera trap (kamera penjebak) dan dua kandang perangkap di sekitar lokasi kejadian. "Dari hasil pemasangan camera trap dan kandang perangkap sejak, Kamis (2/9) hingga hari ini, belum ada terpantau keberadaan harimau sumatera di sekitar lokasi kejadian," ujar Hartono kepada Riau Pos saat dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat (3/9) malam.
- Advertisement -
Dijelaskannya, di masing-masing kandang perangkap dipasang umpan satu ekor kambing. Umpannya ada dua ekor kambing yang dipasang di masing-masing kandang perangkap. Apabila ada info terbaru akan kami kabari," pungkasnya.
Sementara di tempat terpisah, Kaur Pemerintahan Teluk
- Advertisement -
Lanus Kenang berharap, harimau tidak kembali ke kampungnya. Sebab mereka ingin hidup normal. "Kami ingin kembali hidup normal, seperti hari hari biasa. Bekerja dengan tenang, dan aktivitas warga bisa sampai malam hari," kata Kenang.
Apa yang dilakukan BBKSDA tentu diharapkannya dapat menjawab keresahan warganya.(dof/mng).