Senin, 25 November 2024
spot_img

34 Pasangan Tanpa Koalisi Golkar-PAN

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — SEBANYAK 34 bakal pasangan calon (bapaslon) kepala daerah di 9 kabupaten/kota mulai mendaftar hari ini (4/9). Menariknya dari sejumlah partai politik yang mengikuti pilkada di Riau itu terdapat dua partai besar yang tidak berkoalisi di satu pun daerah. Yakni PAN dan Golkar. Sebelumnya, PAN sendiri sempat mengaku kecewa dengan Ketua DPD I Golkar Riau Syamsuar.

Di mana sebelum menjabat pimpinan Golkar Riau, Syamsuar sempat berjanji akan menjadi Ketua DPW PAN Riau. Namun janji yang dibuat Syamsuar sebelum pemilihan gubernur itu diingkari.

Riau Pos sempat menanyakan kepada masing-masing parpol. Apakah peristiwa masa lalu menyebabkan PAN dan Golkar tidak berkoalisi di satu pun daerah? Sekretaris DPW PAN Riau Tengku Zulmizan Assagaf ketika dikonfirmasi menyebut itu bukanlah sesuatu yang disengaja. Namun lebih kepada komunikasi politik antara kedua partai.

"PAN tidak ada berkoalisi dengan Golkar di pilkada kabupaten/kota di Riau, saya pastikan bahwa hal tersebut bukanlah desain yang disengaja. Tetapi semata-mata adalah hasil komunikasi politik para bakal calon kepala daerah dengan calon parpol pengusungnya," sebut Zulmizan.

Artinya, lanjut Zulmizan, para calon kepala daerah juga punya perencanaan strategis dan berhak menentukan siapa calon yang akan digandeng dalam pemilihan. PAN sendiri tidak pernah mensyaratkan kepada masing-masing calon untuk berkoalisi dengan partai tertentu.

"Kami tidak pernah mensyaratkan hanya mau berkoalisi dengan partai A atau tidak mau berkoalisi dengan partai Z. Prinsipnya, kami siap bekerja sama dengan parpol mana saja dan siap pula bertarung dengan parpol mana pun," tegasnya.

Hal senada dikatakan Wakil Ketua Bapilu DPD I Golkar Riau Ikhsan. Menurut dia, semua partai bagi Golkar adalah teman. Bahkan di dalam politik tidak adanya koalisi di satu pun daerah itu adalah hal yang biasa. "Yang memutuskan SK calon kan DPP partai masing-masing. Semuanya tergantung lobi-lobi calon kan, mendapatkan partai dan kita tak ada melihat ke sana," imbuhnya.

Pengamat Politik dan Pemerintahan dari Universitas Riau, Tito Handoko menilai, fenomena ini sebenarnya tidak ada yang spesifik, Hanya kebetulan saja. Walaupun di Pemilihan Gubernur Riau lalu PAN-Golkar tidak berkoalisi, namun menurutnya itu bukanlah menjadi satu alasan tidak bertemunya kedua parpol ini di pilkada 2020.

Baca Juga:  Jika Tak Dideportasi, UAS Hari Ini Berfoto di Singapore Flyer

"Saya rasa itu faktor yang kebetulan saja. Tak ada yang spesifik antara PAN-Golkar. Dan juga nggak ada kaitannya Syamsuar yang pindah ke Golkar. Hanya saja tak ada ketemunya kepentingan PAN dan Golkar dalam pilkada di 9 daerah Riau," kata Tito kepada Riau Pos, Kamis (3/9).

Menurut dia, dalam Pilkada 2020 di Riau ini, kader PAN banyak yang maju, sementara kader Golkar tidak terlalu banyak. Bahkan justru Golkar banyak mengambil kader lain untuk bertarung. "Di Siak misalnya, Golkar ambil kader PAN, di Rohul juga begitu. Tak ada koalisi PAN-Golkar sebenarnya hanya kebetulan," tuturnya.

Di sisi lain Tito mengatakan , dari beberapa hasil survei lembaga factor  Covid-19 sangat memengaruhi jumlah pemilih.

"Ini tak akan lebih 60 persen pemilih, bisa kurang. Karena orang akan direpotkan dengan protokol kesehatan dalam memilih dan sebagainya," katanya.

Makanya, menurut Tito ini perlu menjadi catatan penting kepada penyelenggara pilkada, agar mampu mensosialisasikan lebih giat lagi agar tingkat partisipasi pemilih dapat stabil.

Siak
Hasil rapat persiapan  pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Siak yang digelar KPU Kabupaten Siak terungkap seluruh paslon akan mendaftar di hari pertama dibukanya pendaftaran. Ketua KPU Siak Ahmad Rizal mengatakan, sesuai jadwal yang sudah diterima, pasangan Alfedri dan Husni Merza akan mendaftar pada Jumat (4/9) sekitar pukul 09.00 WIB. Pasangan ini diusung PAN tujuh kursi, PKB tiga kursi, Nasdem, Hanura, PPP masing-masing dua kursi, Gelora dan PKPI.

"Sebelumnya akan Salat Dhuha di Masjid Syahbuddin, lalu ziarah ke Makam Sultan di Turap, selanjutnya menuju KPU untuk mendaftar," jelas Ahmad Rizal.

Sementara untuk pasangan Said Arif Fadilah dan Sujarwo akan mendaftar pada pukul 14.00 WIB. Arif dan Sujarwo diusung Partai Golkar delapan kursi, Gerindra empat kursi dan PDIP empat kursi sehingga totalnya menjadi 16 kursi. Disebutkan Ahmad Rizal pada pukul 15.40, pasangan Sayyed dan Reni Nurita akan mendaftar di KPU. Keduanya diusung Partai Demokrat dan PKS, masing masing memiliki empat kursi, sehingga totalnya menjadi delapan kursi.  “Kedua paslon dan partai pengusung dijadwalkan Salat Ashar di Islamic Centre, selanjutnya berkumpul di belakang Kantor DPRD Siak, lalu berjalan menuju Kantor KPU Siak,” jelas Ahmad Rizal.

Baca Juga:  Varian Delta Diduga Sudah Masuk Riau

Indragiri Hulu
KPU Indragiri Hulu (Inhu) memprediksi ada lima pasangan balon bupati dan wakil bupati yang maju. Hal itu berdasarkan hasil konfirmasi yang dilakukan tim penghubung pasangan balon diterima KPU Inhu. Kelima pasangan balon itu adalah Wahyu Adi-Supriati diusung Partai Demokrat, PAN, PDIP dan Perindo (12 kursi). Selanjutnya Siti Aisyah-Agus Rianto yang diusung Partai Gerindra, PPP, Berkarya dan PKPI (9 kursi). Kemudian Rezita Meylani-Junaidi Rachmat yang diusung Partai Golkar dan Nasdem (9 kursi). Selain itu ada pasangan balon dari jalur perseorangan yakni Nurhadi-Toni Sutianto. Hanya saja untuk pasangan Rezita Meylani-Junaidi Rachmat yang juga mengikuti proses jalur perseorangan, lebih memilih jalur partai. Pasangan balon berikutnya ada Rizal Zamzami-Yoghi Susilo. Pasangan ini didukung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan (8 kursi). Pasangan dengan sebutan Ridho ini sehari sebelum pendaftaran ke KPU, terima rekomendasi dari PKB tepatnya pada Kamis (3/9) di Pekanbaru.

Ketua KPU Kabupaten Inhu Yenni Mairida SE mengatakan, proses pendaftaran pasangan balon mulai hari ini.

"Pendaftaran balon bupati dan wakil sesuai jadwal mulai Jumat hingga Ahad (4-6/9)," ujar Yenni, Kamis (3/9).

Menurutnya, dari hasil konfirmasi masing-masing penghubung pasangan balon di antaranya Wahyu Adi-Supriati akan mendaftar pada Jumat (4/9) pukul 14 00 WIB. Pada hari yang sama atau sekitar satu jam kemudian, disusul pasangan Siti Aisyah-Agus Rianto yakni pukul 15.00 WIB. Pada hari berikutnya, Sabtu (5/9) pukul 09.00 WIB akan mendaftar ke KPU Kabupaten Inhu pasangan balon Nurhadi SpOG-Toni Sutianto.

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — SEBANYAK 34 bakal pasangan calon (bapaslon) kepala daerah di 9 kabupaten/kota mulai mendaftar hari ini (4/9). Menariknya dari sejumlah partai politik yang mengikuti pilkada di Riau itu terdapat dua partai besar yang tidak berkoalisi di satu pun daerah. Yakni PAN dan Golkar. Sebelumnya, PAN sendiri sempat mengaku kecewa dengan Ketua DPD I Golkar Riau Syamsuar.

Di mana sebelum menjabat pimpinan Golkar Riau, Syamsuar sempat berjanji akan menjadi Ketua DPW PAN Riau. Namun janji yang dibuat Syamsuar sebelum pemilihan gubernur itu diingkari.

- Advertisement -

Riau Pos sempat menanyakan kepada masing-masing parpol. Apakah peristiwa masa lalu menyebabkan PAN dan Golkar tidak berkoalisi di satu pun daerah? Sekretaris DPW PAN Riau Tengku Zulmizan Assagaf ketika dikonfirmasi menyebut itu bukanlah sesuatu yang disengaja. Namun lebih kepada komunikasi politik antara kedua partai.

"PAN tidak ada berkoalisi dengan Golkar di pilkada kabupaten/kota di Riau, saya pastikan bahwa hal tersebut bukanlah desain yang disengaja. Tetapi semata-mata adalah hasil komunikasi politik para bakal calon kepala daerah dengan calon parpol pengusungnya," sebut Zulmizan.

- Advertisement -

Artinya, lanjut Zulmizan, para calon kepala daerah juga punya perencanaan strategis dan berhak menentukan siapa calon yang akan digandeng dalam pemilihan. PAN sendiri tidak pernah mensyaratkan kepada masing-masing calon untuk berkoalisi dengan partai tertentu.

"Kami tidak pernah mensyaratkan hanya mau berkoalisi dengan partai A atau tidak mau berkoalisi dengan partai Z. Prinsipnya, kami siap bekerja sama dengan parpol mana saja dan siap pula bertarung dengan parpol mana pun," tegasnya.

Hal senada dikatakan Wakil Ketua Bapilu DPD I Golkar Riau Ikhsan. Menurut dia, semua partai bagi Golkar adalah teman. Bahkan di dalam politik tidak adanya koalisi di satu pun daerah itu adalah hal yang biasa. "Yang memutuskan SK calon kan DPP partai masing-masing. Semuanya tergantung lobi-lobi calon kan, mendapatkan partai dan kita tak ada melihat ke sana," imbuhnya.

Pengamat Politik dan Pemerintahan dari Universitas Riau, Tito Handoko menilai, fenomena ini sebenarnya tidak ada yang spesifik, Hanya kebetulan saja. Walaupun di Pemilihan Gubernur Riau lalu PAN-Golkar tidak berkoalisi, namun menurutnya itu bukanlah menjadi satu alasan tidak bertemunya kedua parpol ini di pilkada 2020.

Baca Juga:  Bupati Safari Ramadan di Pulau Halang Muka

"Saya rasa itu faktor yang kebetulan saja. Tak ada yang spesifik antara PAN-Golkar. Dan juga nggak ada kaitannya Syamsuar yang pindah ke Golkar. Hanya saja tak ada ketemunya kepentingan PAN dan Golkar dalam pilkada di 9 daerah Riau," kata Tito kepada Riau Pos, Kamis (3/9).

Menurut dia, dalam Pilkada 2020 di Riau ini, kader PAN banyak yang maju, sementara kader Golkar tidak terlalu banyak. Bahkan justru Golkar banyak mengambil kader lain untuk bertarung. "Di Siak misalnya, Golkar ambil kader PAN, di Rohul juga begitu. Tak ada koalisi PAN-Golkar sebenarnya hanya kebetulan," tuturnya.

Di sisi lain Tito mengatakan , dari beberapa hasil survei lembaga factor  Covid-19 sangat memengaruhi jumlah pemilih.

"Ini tak akan lebih 60 persen pemilih, bisa kurang. Karena orang akan direpotkan dengan protokol kesehatan dalam memilih dan sebagainya," katanya.

Makanya, menurut Tito ini perlu menjadi catatan penting kepada penyelenggara pilkada, agar mampu mensosialisasikan lebih giat lagi agar tingkat partisipasi pemilih dapat stabil.

Siak
Hasil rapat persiapan  pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Siak yang digelar KPU Kabupaten Siak terungkap seluruh paslon akan mendaftar di hari pertama dibukanya pendaftaran. Ketua KPU Siak Ahmad Rizal mengatakan, sesuai jadwal yang sudah diterima, pasangan Alfedri dan Husni Merza akan mendaftar pada Jumat (4/9) sekitar pukul 09.00 WIB. Pasangan ini diusung PAN tujuh kursi, PKB tiga kursi, Nasdem, Hanura, PPP masing-masing dua kursi, Gelora dan PKPI.

"Sebelumnya akan Salat Dhuha di Masjid Syahbuddin, lalu ziarah ke Makam Sultan di Turap, selanjutnya menuju KPU untuk mendaftar," jelas Ahmad Rizal.

Sementara untuk pasangan Said Arif Fadilah dan Sujarwo akan mendaftar pada pukul 14.00 WIB. Arif dan Sujarwo diusung Partai Golkar delapan kursi, Gerindra empat kursi dan PDIP empat kursi sehingga totalnya menjadi 16 kursi. Disebutkan Ahmad Rizal pada pukul 15.40, pasangan Sayyed dan Reni Nurita akan mendaftar di KPU. Keduanya diusung Partai Demokrat dan PKS, masing masing memiliki empat kursi, sehingga totalnya menjadi delapan kursi.  “Kedua paslon dan partai pengusung dijadwalkan Salat Ashar di Islamic Centre, selanjutnya berkumpul di belakang Kantor DPRD Siak, lalu berjalan menuju Kantor KPU Siak,” jelas Ahmad Rizal.

Baca Juga:  Jika Tak Dideportasi, UAS Hari Ini Berfoto di Singapore Flyer

Indragiri Hulu
KPU Indragiri Hulu (Inhu) memprediksi ada lima pasangan balon bupati dan wakil bupati yang maju. Hal itu berdasarkan hasil konfirmasi yang dilakukan tim penghubung pasangan balon diterima KPU Inhu. Kelima pasangan balon itu adalah Wahyu Adi-Supriati diusung Partai Demokrat, PAN, PDIP dan Perindo (12 kursi). Selanjutnya Siti Aisyah-Agus Rianto yang diusung Partai Gerindra, PPP, Berkarya dan PKPI (9 kursi). Kemudian Rezita Meylani-Junaidi Rachmat yang diusung Partai Golkar dan Nasdem (9 kursi). Selain itu ada pasangan balon dari jalur perseorangan yakni Nurhadi-Toni Sutianto. Hanya saja untuk pasangan Rezita Meylani-Junaidi Rachmat yang juga mengikuti proses jalur perseorangan, lebih memilih jalur partai. Pasangan balon berikutnya ada Rizal Zamzami-Yoghi Susilo. Pasangan ini didukung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan (8 kursi). Pasangan dengan sebutan Ridho ini sehari sebelum pendaftaran ke KPU, terima rekomendasi dari PKB tepatnya pada Kamis (3/9) di Pekanbaru.

Ketua KPU Kabupaten Inhu Yenni Mairida SE mengatakan, proses pendaftaran pasangan balon mulai hari ini.

"Pendaftaran balon bupati dan wakil sesuai jadwal mulai Jumat hingga Ahad (4-6/9)," ujar Yenni, Kamis (3/9).

Menurutnya, dari hasil konfirmasi masing-masing penghubung pasangan balon di antaranya Wahyu Adi-Supriati akan mendaftar pada Jumat (4/9) pukul 14 00 WIB. Pada hari yang sama atau sekitar satu jam kemudian, disusul pasangan Siti Aisyah-Agus Rianto yakni pukul 15.00 WIB. Pada hari berikutnya, Sabtu (5/9) pukul 09.00 WIB akan mendaftar ke KPU Kabupaten Inhu pasangan balon Nurhadi SpOG-Toni Sutianto.

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari