Diskes Kembali Sosialisasikan Vaksinasi MR

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Adanya kasus bayi yang meninggal dunia dari Desa Meskom, Kecamatan Bengkalis, diakibatkan virus rubella, menambah panjang daftar korban akibat virus ini di Indonesia.
Dipastikannya bayi tersebut terkena virus Rubella, setelah pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, melakukan uji terhadap bayi yang dilahirkan di RSUD Bengkalis melalui laboratorium di Pekanbaru.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, setelah diketahui penyebab pasti kematian bayi tersebut. Pihak Diskes Bengkalis juga langsung mencari tahu dari mana virus tersebut tertular kepada sang ibu dari bayi.
“Hasil penelusuran terhadap keluarga, sebelumnya ibu sang bayi saat sedang masa trisemester pertama kehamilan pernah bepergian ke rumah saudaranya di luar daerah menggunakan kapal domestik. Diduga saat itulah terkena virus rubella-nya,” katanya.
Mimi berharap, kejadian ini tidak terjadi pada ibu hamil lainnya. Ia mengimbau, agar ibu hamil yang berada di tempat keramaian seperti di kapal, pasar, swalayan/mal, rewang dan lain-lainnya agar menggunakan masker.
Menurutnya, langkah-langkah yang akan diambil Diskes Provinsi Riau dengan melakukan upaya vaksinasi measles rubella (MR) untuk anak-anak yang nantinya akan masuk usia produktif.
‘’Cara mencegahnya, kepada ibu-ibu yang lagi hamil agar menghindari pada saat hamil trimester pertama kontak dengan human atau orang yang menularkan virus rubela baik itu anak-anak maupun dewasa’’ kata Mimi. 
Permasalahan ini, sebut Mimi merupakan hal yang cukup berat di tengah capaian vaksinasi MR beberapa waktu lalu di Provinsi Riau yang nomor tiga terbawah yakni hanya 45 persen, hal ini membuat akan banyak kantong-kantong yang menularkan virus ini bagi ibu hamil di Riau, untuk itu vaksinasi MR ini akan kembali disosialisasikan.
‘’Cara mengantisipasi dengan memberikan informasi dan vaksinasi kepada masyarakat. Hal ini untuk menghindari kematian pada anak-anak akibat rubella,’’ ungkap Mimi.
Selain itu, untuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) measless rubella, dan untuk jatuhnya korban lebih banyak, maka pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menganjurkan kepada warga masyarakat untuk melakukan Imunisasi MR bagi bayinya dengan umur sembilan bulan sampai dengan umur kurang dari 15 tahun di posyandu, Poskesdes, Pustu atau Puskesmas terdekat.
‘’Imunisasi Rubella itu bertujuan untuk memberikan kekebalan (imunited) kepada bayi agar tidak tertular penyakit measless dan rubella. Khusus untuk bayi perempuan, hal ini sangat penting untuk mencegah menjadi carrier (bawaan) virus rubella ketika setelah dewasa menikah dan hamil, sehingga bayi terbebas dari virus rubella,’’ ujar Mimi.(sol)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Adanya kasus bayi yang meninggal dunia dari Desa Meskom, Kecamatan Bengkalis, diakibatkan virus rubella, menambah panjang daftar korban akibat virus ini di Indonesia.
Dipastikannya bayi tersebut terkena virus Rubella, setelah pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, melakukan uji terhadap bayi yang dilahirkan di RSUD Bengkalis melalui laboratorium di Pekanbaru.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, setelah diketahui penyebab pasti kematian bayi tersebut. Pihak Diskes Bengkalis juga langsung mencari tahu dari mana virus tersebut tertular kepada sang ibu dari bayi.
“Hasil penelusuran terhadap keluarga, sebelumnya ibu sang bayi saat sedang masa trisemester pertama kehamilan pernah bepergian ke rumah saudaranya di luar daerah menggunakan kapal domestik. Diduga saat itulah terkena virus rubella-nya,” katanya.
Mimi berharap, kejadian ini tidak terjadi pada ibu hamil lainnya. Ia mengimbau, agar ibu hamil yang berada di tempat keramaian seperti di kapal, pasar, swalayan/mal, rewang dan lain-lainnya agar menggunakan masker.
Menurutnya, langkah-langkah yang akan diambil Diskes Provinsi Riau dengan melakukan upaya vaksinasi measles rubella (MR) untuk anak-anak yang nantinya akan masuk usia produktif.
‘’Cara mencegahnya, kepada ibu-ibu yang lagi hamil agar menghindari pada saat hamil trimester pertama kontak dengan human atau orang yang menularkan virus rubela baik itu anak-anak maupun dewasa’’ kata Mimi. 
Permasalahan ini, sebut Mimi merupakan hal yang cukup berat di tengah capaian vaksinasi MR beberapa waktu lalu di Provinsi Riau yang nomor tiga terbawah yakni hanya 45 persen, hal ini membuat akan banyak kantong-kantong yang menularkan virus ini bagi ibu hamil di Riau, untuk itu vaksinasi MR ini akan kembali disosialisasikan.
‘’Cara mengantisipasi dengan memberikan informasi dan vaksinasi kepada masyarakat. Hal ini untuk menghindari kematian pada anak-anak akibat rubella,’’ ungkap Mimi.
Selain itu, untuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) measless rubella, dan untuk jatuhnya korban lebih banyak, maka pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menganjurkan kepada warga masyarakat untuk melakukan Imunisasi MR bagi bayinya dengan umur sembilan bulan sampai dengan umur kurang dari 15 tahun di posyandu, Poskesdes, Pustu atau Puskesmas terdekat.
‘’Imunisasi Rubella itu bertujuan untuk memberikan kekebalan (imunited) kepada bayi agar tidak tertular penyakit measless dan rubella. Khusus untuk bayi perempuan, hal ini sangat penting untuk mencegah menjadi carrier (bawaan) virus rubella ketika setelah dewasa menikah dan hamil, sehingga bayi terbebas dari virus rubella,’’ ujar Mimi.(sol)
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya