“Berdoa di Tanah Suci itu makbul, makanya saya minta kepada para JCH untuk tidak lupa mendoakan bagi daerah kita agar kedepan semakin lebih baik lagi, doakan negeri ini agar terus maju, berkembang dan masyarakatnya sejahtera,” kata Bupati H Suyatno. 

Pada acara itu hadir Sekdakab Rohil Drs H Surya Arfan MSi, dari TNI, Polri, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Rohil Wazirwan Yunus, dan para tokoh. Prosesi upah-upah diawali dengan penaburan beras kunyit, serta doa dan ceramah agama. 

Banyak kesempatan dan tempat tertentu selama di Tanah Suci kata bupati yang sangat mustajab untuk berdoa, termasuk pada saat wukuf di Arafah. 

Kesempatan itu juga dimanfaatkan bupati untuk menyampaikan permohonan maaf berkaitan dengan momen halalbihalal yang masih ada. “Saya mohon maaf jika ada kesalahan dan kesilapan, yang terjadi selama ini. Mungkin ada kata-kata yang tak berkenan, makanya dalam kesempatan ini saya mohon diberikan kemaafan,” kata bupati. 

Untuk keberangkatan JCH tahun ini akan dilakukan dalam dua gelombang, dari 268 JCH. Yang pertama sekitar 231 orang diberangkatkan lebih awal sekitar Rabu, 10 Juli dari Rohil dan yang kedua menyusul belakangan. 

Bupati menguraikan jika sebelumnya keberangkatan JCH dari Rohil menuju Dumai, maka kini beralih dari Rohil ke Pekanbaru. Waktu pelepasan nantinya diperkirakan pagi hari. Rombongan JCH seluruhnya akan bertemu dan berkumpul di Masjid Affandi di Simpang Tugu Ayam atau Persimpangan Tanjung Melawan-Tanah Putih. Dari situ tambah bupati lagi, rombongan bergerak ke Duri dan melaksanakan salat berjamaah di Masjid Arafah Duri. 

Waktu itu juga dimanfaatkan untuk makan siang, selanjutnya ke Pekanbaru. Malamnya menginap di Hotel Pangeran selanjutnya pada pagi pindah ke hotel Embarkasi Antara. Baru pada Jumat, 12 Juli JCH bersiap ke bandara SSQ untuk diterbangkan ke Batam dan seterusnya dari Batam diterbangkan ke Madinah. 

Bupati turut berpesan agar seluruh JCH dapat saling bahu membahu, bekerjasama satu sama lain, menolong jika ada yang membutuhkan pertolongan. Terutama JCH yang masih muda untuk tidak segan-segan membantu JCH yang sudah tua agar tidak ada kendala yang terjadi pada saat di Tanah Suci.(adv)

“Berdoa di Tanah Suci itu makbul, makanya saya minta kepada para JCH untuk tidak lupa mendoakan bagi daerah kita agar kedepan semakin lebih baik lagi, doakan negeri ini agar terus maju, berkembang dan masyarakatnya sejahtera,” kata Bupati H Suyatno. 

Pada acara itu hadir Sekdakab Rohil Drs H Surya Arfan MSi, dari TNI, Polri, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Rohil Wazirwan Yunus, dan para tokoh. Prosesi upah-upah diawali dengan penaburan beras kunyit, serta doa dan ceramah agama. 

Banyak kesempatan dan tempat tertentu selama di Tanah Suci kata bupati yang sangat mustajab untuk berdoa, termasuk pada saat wukuf di Arafah. 

Kesempatan itu juga dimanfaatkan bupati untuk menyampaikan permohonan maaf berkaitan dengan momen halalbihalal yang masih ada. “Saya mohon maaf jika ada kesalahan dan kesilapan, yang terjadi selama ini. Mungkin ada kata-kata yang tak berkenan, makanya dalam kesempatan ini saya mohon diberikan kemaafan,” kata bupati. 

Untuk keberangkatan JCH tahun ini akan dilakukan dalam dua gelombang, dari 268 JCH. Yang pertama sekitar 231 orang diberangkatkan lebih awal sekitar Rabu, 10 Juli dari Rohil dan yang kedua menyusul belakangan. 

Bupati menguraikan jika sebelumnya keberangkatan JCH dari Rohil menuju Dumai, maka kini beralih dari Rohil ke Pekanbaru. Waktu pelepasan nantinya diperkirakan pagi hari. Rombongan JCH seluruhnya akan bertemu dan berkumpul di Masjid Affandi di Simpang Tugu Ayam atau Persimpangan Tanjung Melawan-Tanah Putih. Dari situ tambah bupati lagi, rombongan bergerak ke Duri dan melaksanakan salat berjamaah di Masjid Arafah Duri. 

Waktu itu juga dimanfaatkan untuk makan siang, selanjutnya ke Pekanbaru. Malamnya menginap di Hotel Pangeran selanjutnya pada pagi pindah ke hotel Embarkasi Antara. Baru pada Jumat, 12 Juli JCH bersiap ke bandara SSQ untuk diterbangkan ke Batam dan seterusnya dari Batam diterbangkan ke Madinah. 

Bupati turut berpesan agar seluruh JCH dapat saling bahu membahu, bekerjasama satu sama lain, menolong jika ada yang membutuhkan pertolongan. Terutama JCH yang masih muda untuk tidak segan-segan membantu JCH yang sudah tua agar tidak ada kendala yang terjadi pada saat di Tanah Suci.(adv)