KAMPAR (RIAUPOS.CO) – Untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan, PT PSPI Lipat kain menggelar Sosialisasi Pencegahan dan Simulasi Pemadaman Kebakaran, Rabu (3/7). Acara yang didukung Upika Kecamatan Kampar Kiri ini, termasuk Koramil, Polsek dan KPH Kampar Kiri, diikuti oleh 34 MPA binaan perusahaan tersebut. Mereka berasal dari 17 desa yang berada dibawah binaan PT PSPI.
Kepala Distrik PT PSPI Lipat Kain Paiman menyebutkan, acara digelar dengan tujuan menekan angka kasus Karhutla serta Target Zero Fire di wilayah kerja PT PSPI. Khususnya dan wilayah Kecamatan Kampar Kiri, Gunung Sahilan dan Kampar Kiri Hulu. Karena menurutnya, wilayah-wilayah tersebut termasuk zona 10 kilometer dari PT PSPI Lipat Kain.
‘’Kegiatan ini merupakan komitmen yang jelas dari kami, PT PSPI, dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla yang dilaksanakan dalam berbagai program seperti DMPA, Bantuan Sosial dan pembentukan masyarakat peduli api (MPA). Kami sudah melakukan pembinaan MPA selama 4 tahun terakhir. Peran mereka cukup besar dalam memantau dan bersosialisasi bersama Regu Pemadam Kebakaran (RPK) PT PSPI kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan untuk perkebunan,’’ sebut Paiman.
Kegiatan ini sendiri mendapat apresiasi dari Upika Kampar Kiri. Apresiasi yang sebesarnya kepada PT PSPI Lipat Kain diberikan terhadap upaya yang telah dilakukanya dalam hal pencegahan dan penanggulangan karhutla. Terutama kerja sama yang dilakukan perusahaan dengan masyarakat desa melalui program MPA. Masyarakat dan Upika setempat sama-sama berharap kerja sama ini terus dibina dan kalau bisa ditingkatkan.
Pada penghujung acara Fire Marshal PT PSPI Eriyanto juga menyampaikan pesan kepada seluruh MPA binaan PT PSPI agar meningkat kewaspadaan dan koordinasi dengan semua pihak. Koordinasi ini terhadap apapun yang dapat menimbulkan potensi dan bahaya terjadinya Karhutla. Eriyanto juga mengharapkan agar semua peduli dengan tidak pernah bosan untuk menyampaikan imbauan agar tidak membakar lahan.
‘’Apapun alasannya kepada masyarakat kita, jika hal ini bisa disosialisasikan dengan baik, Insya Allah bencana dan kerusakan lingkungan yang kerap timbul akibat Karhutla ini dapat kita kendalikan. Karena hal itu bisa terwujud atas dasar kesadaran bersama,’’ kata Eriyanto.(end/ifr)