Jumat, 11 April 2025

Harga Melambung, Pengusaha Travel Pilih Tunda Keberangkatan Umrah

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) โ€“ Dibukanya new normal ibadah umrah bagi umat Islam oleh Pemerintah Arab Saudi di tengah pademi Covid-19 ini, masih disikapi hati-hati oleh pengusaha travel umrah di Riau, khususnya di Pekanbaru. Selain, faktor keamanan jamaah, juga terkait regulasi pemerintah yang berdampak ke biaya perjalanan.

"Kami (travel umrah,red) di Pekanbaru sepakat umrah New Normal belum ada yang berani. Mau pastikan dulu keberangkatan pada 1 November ini aman atau tidak, dan Regulasinya seperti apa?,'' jelas Owner PT Silver Silk Tour and Travel, Hj Novrina, Senin (2/11/2020).

Apalagi menurut perempuan yang disapa Novi ini, harga paket umrah yang signifikan angkanya membuat jamaah cukup kaget. Berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah dan Inbound Indonesia (ASPHURINDO) tertanggal 28 Oktober 2020, terkait regulasi Pemerintah Saudi dan Indonesia soal pemberangkatan jamaah umrah di masa pademi ini, penerapan protokol kesehatan yang super ketat guna menghindari penyebaran Covid-19 selama menjalani ibadah umrah telah membuat harga paket menjadi naik.

Baca Juga:  Achmad: Copot Kepala Sekolah, dan Tahan Ijazah Siswa yang Terlibat

Terjadinya kenaikan paket umrah menyebabkan pengusaha tidak lagi bisa memilih pesawat yang digunakan, tapi harus menggunakan pesawat Saudi Airlines dari Jakarta-jeddah-Jakarta. Jamaah harus menjalani tes PCR 72 jam sebelum berangkat, dan memiliki asuransi perjalanan lengkap. 

Adanya kewajiban karantina selama 3 hari di hotel Saudi, dengan keharusan menggunakan hotel bintang 4 dan 5. Kamar hanya boleh untuk dua orang, bus hanya berisi 20 jamaah, tour leader harus orang Saudi. Disamping itu, harga visa, hotel dan transportasi juga naik, belum lagi pajak Pemerintah Saudi juga naik 30 persen. Selain itu, satu kali pemesanan visa hanya untuk 50 jamaah saja.

"Mengacu Regulasi yang ditetapkan Pemerintah Saudi ini, tentu kami tidak mungkin memberangkatkan jamaah yang tertunda dengan harga paket sebelumnya. Makanya kita tunggu sampai normal saja. Apalagi uji coba umrah ini mulai 1 November hingga Desember 2020. Kemarin (1 November 2020) itu, banyak juga visa yang belum keluar,โ€ jelas ibu 4 putri ini.

Baca Juga:  Sorot Infrastruktur, Pendidikan dan Kesehatan

Laporan: Deslina (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) โ€“ Dibukanya new normal ibadah umrah bagi umat Islam oleh Pemerintah Arab Saudi di tengah pademi Covid-19 ini, masih disikapi hati-hati oleh pengusaha travel umrah di Riau, khususnya di Pekanbaru. Selain, faktor keamanan jamaah, juga terkait regulasi pemerintah yang berdampak ke biaya perjalanan.

"Kami (travel umrah,red) di Pekanbaru sepakat umrah New Normal belum ada yang berani. Mau pastikan dulu keberangkatan pada 1 November ini aman atau tidak, dan Regulasinya seperti apa?,'' jelas Owner PT Silver Silk Tour and Travel, Hj Novrina, Senin (2/11/2020).

Apalagi menurut perempuan yang disapa Novi ini, harga paket umrah yang signifikan angkanya membuat jamaah cukup kaget. Berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah dan Inbound Indonesia (ASPHURINDO) tertanggal 28 Oktober 2020, terkait regulasi Pemerintah Saudi dan Indonesia soal pemberangkatan jamaah umrah di masa pademi ini, penerapan protokol kesehatan yang super ketat guna menghindari penyebaran Covid-19 selama menjalani ibadah umrah telah membuat harga paket menjadi naik.

Baca Juga:  Dukung Ketahanan Pangan, YBM PLN UIWRKR Bagikan 366 Paket Sembako

Terjadinya kenaikan paket umrah menyebabkan pengusaha tidak lagi bisa memilih pesawat yang digunakan, tapi harus menggunakan pesawat Saudi Airlines dari Jakarta-jeddah-Jakarta. Jamaah harus menjalani tes PCR 72 jam sebelum berangkat, dan memiliki asuransi perjalanan lengkap. 

Adanya kewajiban karantina selama 3 hari di hotel Saudi, dengan keharusan menggunakan hotel bintang 4 dan 5. Kamar hanya boleh untuk dua orang, bus hanya berisi 20 jamaah, tour leader harus orang Saudi. Disamping itu, harga visa, hotel dan transportasi juga naik, belum lagi pajak Pemerintah Saudi juga naik 30 persen. Selain itu, satu kali pemesanan visa hanya untuk 50 jamaah saja.

"Mengacu Regulasi yang ditetapkan Pemerintah Saudi ini, tentu kami tidak mungkin memberangkatkan jamaah yang tertunda dengan harga paket sebelumnya. Makanya kita tunggu sampai normal saja. Apalagi uji coba umrah ini mulai 1 November hingga Desember 2020. Kemarin (1 November 2020) itu, banyak juga visa yang belum keluar,โ€ jelas ibu 4 putri ini.

Baca Juga:  Bayar Tes Swab Lebih Rp900 Ribu Laporkan ke Diskes

Laporan: Deslina (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Harga Melambung, Pengusaha Travel Pilih Tunda Keberangkatan Umrah

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) โ€“ Dibukanya new normal ibadah umrah bagi umat Islam oleh Pemerintah Arab Saudi di tengah pademi Covid-19 ini, masih disikapi hati-hati oleh pengusaha travel umrah di Riau, khususnya di Pekanbaru. Selain, faktor keamanan jamaah, juga terkait regulasi pemerintah yang berdampak ke biaya perjalanan.

"Kami (travel umrah,red) di Pekanbaru sepakat umrah New Normal belum ada yang berani. Mau pastikan dulu keberangkatan pada 1 November ini aman atau tidak, dan Regulasinya seperti apa?,'' jelas Owner PT Silver Silk Tour and Travel, Hj Novrina, Senin (2/11/2020).

Apalagi menurut perempuan yang disapa Novi ini, harga paket umrah yang signifikan angkanya membuat jamaah cukup kaget. Berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah dan Inbound Indonesia (ASPHURINDO) tertanggal 28 Oktober 2020, terkait regulasi Pemerintah Saudi dan Indonesia soal pemberangkatan jamaah umrah di masa pademi ini, penerapan protokol kesehatan yang super ketat guna menghindari penyebaran Covid-19 selama menjalani ibadah umrah telah membuat harga paket menjadi naik.

Baca Juga:  Sorot Infrastruktur, Pendidikan dan Kesehatan

Terjadinya kenaikan paket umrah menyebabkan pengusaha tidak lagi bisa memilih pesawat yang digunakan, tapi harus menggunakan pesawat Saudi Airlines dari Jakarta-jeddah-Jakarta. Jamaah harus menjalani tes PCR 72 jam sebelum berangkat, dan memiliki asuransi perjalanan lengkap. 

Adanya kewajiban karantina selama 3 hari di hotel Saudi, dengan keharusan menggunakan hotel bintang 4 dan 5. Kamar hanya boleh untuk dua orang, bus hanya berisi 20 jamaah, tour leader harus orang Saudi. Disamping itu, harga visa, hotel dan transportasi juga naik, belum lagi pajak Pemerintah Saudi juga naik 30 persen. Selain itu, satu kali pemesanan visa hanya untuk 50 jamaah saja.

"Mengacu Regulasi yang ditetapkan Pemerintah Saudi ini, tentu kami tidak mungkin memberangkatkan jamaah yang tertunda dengan harga paket sebelumnya. Makanya kita tunggu sampai normal saja. Apalagi uji coba umrah ini mulai 1 November hingga Desember 2020. Kemarin (1 November 2020) itu, banyak juga visa yang belum keluar,โ€ jelas ibu 4 putri ini.

Baca Juga:  Truk ODOL Jadi Penyebab Rusaknya Jalan di Riauร‚ 

Laporan: Deslina (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) โ€“ Dibukanya new normal ibadah umrah bagi umat Islam oleh Pemerintah Arab Saudi di tengah pademi Covid-19 ini, masih disikapi hati-hati oleh pengusaha travel umrah di Riau, khususnya di Pekanbaru. Selain, faktor keamanan jamaah, juga terkait regulasi pemerintah yang berdampak ke biaya perjalanan.

"Kami (travel umrah,red) di Pekanbaru sepakat umrah New Normal belum ada yang berani. Mau pastikan dulu keberangkatan pada 1 November ini aman atau tidak, dan Regulasinya seperti apa?,'' jelas Owner PT Silver Silk Tour and Travel, Hj Novrina, Senin (2/11/2020).

Apalagi menurut perempuan yang disapa Novi ini, harga paket umrah yang signifikan angkanya membuat jamaah cukup kaget. Berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah dan Inbound Indonesia (ASPHURINDO) tertanggal 28 Oktober 2020, terkait regulasi Pemerintah Saudi dan Indonesia soal pemberangkatan jamaah umrah di masa pademi ini, penerapan protokol kesehatan yang super ketat guna menghindari penyebaran Covid-19 selama menjalani ibadah umrah telah membuat harga paket menjadi naik.

Baca Juga:  Bayar Tes Swab Lebih Rp900 Ribu Laporkan ke Diskes

Terjadinya kenaikan paket umrah menyebabkan pengusaha tidak lagi bisa memilih pesawat yang digunakan, tapi harus menggunakan pesawat Saudi Airlines dari Jakarta-jeddah-Jakarta. Jamaah harus menjalani tes PCR 72 jam sebelum berangkat, dan memiliki asuransi perjalanan lengkap. 

Adanya kewajiban karantina selama 3 hari di hotel Saudi, dengan keharusan menggunakan hotel bintang 4 dan 5. Kamar hanya boleh untuk dua orang, bus hanya berisi 20 jamaah, tour leader harus orang Saudi. Disamping itu, harga visa, hotel dan transportasi juga naik, belum lagi pajak Pemerintah Saudi juga naik 30 persen. Selain itu, satu kali pemesanan visa hanya untuk 50 jamaah saja.

"Mengacu Regulasi yang ditetapkan Pemerintah Saudi ini, tentu kami tidak mungkin memberangkatkan jamaah yang tertunda dengan harga paket sebelumnya. Makanya kita tunggu sampai normal saja. Apalagi uji coba umrah ini mulai 1 November hingga Desember 2020. Kemarin (1 November 2020) itu, banyak juga visa yang belum keluar,โ€ jelas ibu 4 putri ini.

Baca Juga:  LAMR Prihatin, Kepala Daerah di Riau Tersangka Lagi

Laporan: Deslina (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari